Menilik kiprah Israel di dunia global sekarang ini, sepertinya kita sepakat untuk tidak memberikan apresiasi kepada negara ini. Kekejamannya di Palestina serta konspirasi tersembunyi mereka membuat banyak negara tidak menaruh hormat kepada negara Yahudi tersebut. Iran, Yaman, Aljazair adalah segelintir dari banyak negara di dunia yang tidak suka dengan eksistensi Israel. Bagaimana dengan Indonesia?
Biasanya ketika membahas tentang Israel, netizen Indonesia akan langsung melayangkan statement kontra. Hal ini bisa jadi indikasi kalau orang-orang negeri ini pun tak terlalu simpati dengan karib Amerika itu. Bahkan Indonesia sendiri tidak memiliki hubungan bilateral dengan tidak adanya dubes dari masing-masing negara.
Pernah muncul sebuah wacana untuk merekatkan dua negara ini, kita dengan Israel. Namun banyak yang menolaknya karena satu dan lain hal. Terlepas dari sentimen kita kepada mereka, memang sepertinya tak perlu sampai punya hubungan bilateral atau apa pun dengan Israel. Berikut alasannya.
Seperti yang kita tahu, pemerintah tetap dengan sifat konsistennya untuk mendukung kemerdekaan wilayah Palestina. Hal ini sudah digaungkan dari dulu dan tidak akan berubah. Bahkan dalam Konferensi Asia Afrika beberapa waktu lalu, Indonesia masih dengan tegas menyatakan dukungannya kepada Palestina.
Inilah alasan kuat kenapa kita tak perlu untuk sampai terlibat hubungan diplomatik dengan Israel. Jika pemerintah sampai berani membuka hubungan, maka kita bisa bilang jika negara seperti menjilat ludah sendiri. Hal ini akan membuat rakyat akan saling berseberangan dengan pemerintah dan mungkin saja terjadi huru hara.
Israel pada dasarnya tidak memiliki hak apa pun atas tanah yang mereka injak sekarang. Mereka bahkan tidak punya landasan kuat kenapa sampai harus melakukan hal tersebut selain hanya dalih-dalih tidak masuk akal saja. Palestina di sini adalah korban di mana kita sebagai negara yang pernah merasakan invasi, sudah jadi kewajiban moral bangsa untuk mendukung mereka.
Pertemanan resmi antara Indonesia dan Israel sudah jelas akan membuat negara ini tercoreng namanya. Indonesia akan dianggap menyetujui berbagai aksi keji Israel dan Palestina. Okelah kita tidak membangun hubungan bilateral, hanya ekonomi saja. Hal ini pun juga sama, akan menimbulkan reaksi dari banyak pihak. Terlebih, cukup aneh juga ketika kita mendukung Palestina, tetapi justru melakukan kerja sama ekonomi dengan alasan tertentu.
Rakyat Indonesia sudah bisa berpikir sendiri mana yang baik dan buruk. Soal Israel, sudah jelas masyarakat mengecamnya karena perlakukan mereka terhadap Palestina. Jadi bisa disimpulkan jika Indonesia membuka hubungan Israel, maka rakyat akan marah besar.
Tak hanya akan ada demo yang berkesinambungan, rakyat akan lebih pro aktif lagi menentang hal ini. Misalnya menutut presiden atau Menlu untuk memutuskan hubungan dengan segera. Belum lagi ormas-ormas yang pasti akan menggelar aksi yang lebih besar lagi sebagai reaksi menolak wacana ini.
Dalam salah satu pembukaan UUD 1945 tertuliskan jika penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan. Kita tahu betul jika Israel tengah melakukan praktik penjajahan secara nyata. Menjalin hubungan dengan mereka akan sama artinya seperti mengkhianati UUD 1945, bukan?
Dasar negara bukan dibuat semalam dan tanpa ada maksud mendalam di dalamnya. Selain sebagai acuan dalam bernegara, keberadaannya juga sebagai identitas kita. Jika mengakui identitas saja tidak bisa, tentu pandangan dunia kepada Indonesia akan sangat rendah.
Hubungan diplomatik boleh tidak terjadi, namun yang namanya perdagangan tidak ada batasnya. Meksipun kita tak punya koneksi resmi dengan Israel, Indonesia sah-sah saja jika ingin berhubungan secara ekonomi. Namun apakah ini bermanfaat atau tidak ini yang harus dianalisa terlebih dahulu.
Indonesia sebenarnya tidak terlalu butuh untuk melakukan perdagangan dengan Israel. Toh, selama ini kita mendapatkan semua yang diinginkan. Mulai dari alutsista sampai deretan teknologi canggih. Israel sendiri juga tak butuh apa pun dari Indonesia. Makanya jika sampai terjadi hubungan ekonomi seperti itu, maka sudah jelas di baliknya ada maksud terselubung lain.
Bukan hanya Indonesia yang berdiri sendiri melawan perilaku tak adil Israel dengan mencaplok wilayah Palestina. Ada banyak negara-negara lain yang juga juga turut mendukung Palestina untuk bisa merdeka. Jadi, jangan khianati mereka dengan menjalin hubungan dengan Israel.
Jika Indonesia tetap ngotot, maka risikonya sangat besar. Salah satunya isolasi dari negara-negara pendukung Palestina terhadap negeri ini. Entah dengan menarik dubes mereka, lebih-lebih soal hubungan ekonomi. Kita harus rasional, jangan mau membela satu negara penjajah dengan mengorbankan hubungan dengan negara lain yang sudah terjalin dengan baik.
Inilah alasan kenapa pemerintah Indonesia sebaiknya mengurungkan niatnya untuk menjalin hubungan dengan Israel. Sebagian orang mungkin tidak setuju dengan ini namun seperti yang sudah dijelaskan di atas, menjalin hubungan dengan mereka akan mencederai hal fundamental yang jadi pedoman kita, yakni UUD 1945. Nah, menurutmu apakah kita memang perlu menjalin hubungan dengan Israel?
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…