4 Tips Iktikaf di Masjid Ini Akan Membuatmu Dapat Lailatul Qodar Tanpa Harus Ngantuk dan Lemes

Sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan sangat istimewa jika dibandingkan dengan hari yang lain. Di sepuluh hari terakhir terutama di malam ganjil, konon lailatul qadar tiba dan memberikan hidayah kepada semua orang yang taat beribadah. Akhirnya banyak orang berduyun-duyun ke masjid untuk melakukan iktikaf salam seharian penuh dari mungkin siang hingga tengah malam.

Sayangnya, iktikaf kerap membuat seseorang jadi sakit. Hanya duduk di masjid atau terlalu sering melakukan ibadah membuat tubuh jadi rentan sakit. Akhirnya, kita semua tak mendapatkan hidayah dari bulan Ramadan tapi jadi sakit entah karena kelelahan atau masuk angin. Oh ya, kalau Anda masih ingin melakukan iktikaf di masjid dengan khusyuk namun tetap segar bugar, lakukan beberapa tips berikut ini.

1. Membawa Beberapa Camilan atau Minuman Berenergi

Iktikaf di masjid sangat menguras energi. Meski kadang cuma diam atau melakukan ibadah lain, tubuh akan merasa sangat lelah. Puasa seharian membuat tubuh tak bisa melakukan banyak aktivitas berat. Pun daya tahan tubuh juga bisa menurun dengan drastis. Ke masjid tanpa persiapan hanya akan membuat tubuh menjadi sakit dan esok hari tak bisa berpuasa dengan lancar.

Bawalah makan yang mengenyangkan namun tetap sehat. Jangan membawa makanan yang gampang basi karena akan membuat Anda menjadi sakit perut. Kalau anda tidak suka minuman berenergi, bisa membawa air teh atau sirop yang manis hingga bisa segera mengisi energi yang habis akibat kelelahan. Kalau ada kurma sisa iftar atau buka puasa, bisa dibawa sebagai camilan.

2. Bergerak di Siang Hari Agar Tubuh Lebih Segar

Puasa seharian dengan hanya duduk atau tidur justru akan membuat Anda semakin lemas. Mungkin niat Anda untuk bermalas-malasan untuk mengumpulkan energi saat iktikaf di masjid. Namun, justru yang Anda lakukan membuat tubuh semakin lemah. Setelah buka puasa, Anda akan semakin malas dan tubuh mulai memasuki fase mengantuk dan ingin tidur.

Untuk mengatasi hal ini, disarankan untuk melakukan olahraga kecil setiap hari. Tidak perlu yang berat seperti lari maraton atau ke gym dan angkat beban. Cukup jalan santai setiap pagi atau menjelang berbuka puasa. Buat tubuh menjadi sangat berkeringat hingga saat iktikaf di masjid, Anda akan kuat. Bahkan, selama 10 hari terakhir bisa Anda jalani dengan baik.

3. Lebih Menjaga Kesehatan Tubuh

Saat melakukan iktikaf artinya Anda akan lebih banyak di masjid daripada di rumah. Anda akan bertemu dengan banyak orang dari berbagai daerah. Dari orang-orang itu pasti ada yang sehat ada juga yang mungkin sakit. Selanjutnya saat menggunakan tempat wudu atau kamar mandi. Tangan semua orang akan memegangnya, Anda pun pasti melakukannya.

Kemungkinan Anda tertular penyakit bisa saja terjadi. Itulah mengapa saat melakukan iktikaf disarankan untuk membawa hand sanitaizer atau pun membawa peralatan pribadi lain. Bukan bermaksud untuk tidak sopan dengan orang lain. Namun, jika sampai sakit, Anda sendiri yang nantinya akan kerepotan. Daripada hal tidak diinginkan terjadi lebih baik menjaga kesehatan dengan menerapkan hidup bersih.

4. Tidurlah Sejenak Jika Mengantuk Tak Tertahankan

Sepuluh hari terakhir saat bulan Ramadan disebut juga spiritual marathon. Pada hari-hari ini semua orang akan berlomba-lomba untuk mendapatkan hidayah dari Allah. Sayangnya, tak semua orang bisa melalui maraton dengan sangat baik. Banyak dari mereka yang akhirnya jatuh sakit lantaran tubuhnya kelelahan dan tidak bisa melakukan ibadah lagi dengan baik.

Untuk mengatasi rasa lelah yang berlebihan, alokasikan beberapa waktu untuk tidur. Saat siang hari jangan terlalu banyak memforsir diri. Hindari terlalu banyak melakukan aktivitas sosial yang tidak bermanfaat. Kalau tubuh sudah tidak kuat menahan lelah dan kantuk, lebih baik tidur selama beberapa saat. Tubuh adalah amanah dari Allah. Jadi, mau tidak mau kita juga harus tetap menjaganya. Jangan karena kita ingin mendapatkan pahala yang besar, tubuh justru dibiarkan sakit.

Inilah empat tips iktikaf di masjid yang bisa membuatmu mendapatkan lalilatul qadar. Praktikkan semuanya perlahan-lahan agar tubuh tidak sakit dan lemas hingga akhirnya malam yang lebih baik dari seribu bulan itu akhirnya hilang dan tidak akan pernah kembali.