Berhenti dari Ketentaraan dan Kembali Menyepi
Cukup lama Djanbi melatih para kader komando. Sampai akhirnya aktivitas tersebut terhenti karena sang bapak RPKAD ini marah. Alasannya cukup logis. Djanbi sangat kesal karena ia ditawarkan posisi baru di mana ia tak lagi melatih. Setelah kejadian ini akhirnya ia pun memutuskan pensiun dini dan mundur dari ketentaraan.
Djanbi kemudian kembali menekuni hidupnya yang dulu. Ia kembali merawat tanaman dan ditemani oleh sang istri yang selalu setia. Kehidupan Djanbi yang seperti itu berlangsung cukup lama sampai akhirnya ia meninggal di tahun 1977 karena suatu penyakit. Mirisnya, ketika ia dimakamkan, sama sekali tak ada upacara militer. Padahal kalau melihat jasanya, upacara pemakamannya pun layak disaksikan presiden dan para jenderal.
Jasa Idjon Djanbi begitu besar bagi bangsa ini. Seandainya ia tak mau menerima tawaran untuk melatih, maka bisa dibilang hari ini takkan ada Kopassus. Begitu besar jasanya bagi Indonesia walaupun kebaikannya seolah dikaburkan. Buktinya, tak banyak orang Indonesia yang tahu tentang sosoknya.