Selama ini kita selalu menganggap kalau negara di kawasan Arab tidak bisa akrab dengan Tiongkok yang notabene negara komunis. Dipikir seribu kali pun sepertinya tidak mungkin karena latar belakang dan ideologi keduanya sangat berkebalikan. Namun, keduanya memiliki hubungan yang cukup baik dalam banyak bidang terutama ekonomi dan dan juga kebudayaan.
Sementara di Indonesia yang juga negara mayoritas Muslim masih memiliki sentimen dengan etnis Tionghoa, negara Arab Saudi justru membuang stigma bermusuhan dan terlihat bermesraan dalam berbagai bidang. Mari simak seperti seperti apa kemesraan kedua negara yang luput dari pandangan banyak orang di Indonesia.
Kedatangan Pangeran Kerajaan Arab ke Tiongkok
Pada akhir bulan Agustus 2016 lalu, Pangeran Kerajaan Arab bernama Mohammed bin Salman melakukan lawatan ke Asia Timur khususnya Tiongkok dan Jepang. Di kedua negara ini, Pangeran Salman akan membicarakan banyak sekali kemungkinan kerja sama antara dua pihak di bidang ekonomi dan juga budaya.
Arab Sudah Kerap Berkunjung ke Tiongkok
Kunjungan yang dilakukan oleh Pangeran Salman pada Agustus lalu ternyata bukan kunjungan pertama dari Arab Saudi. Sebelumnya, Raja Abdullah pernah melakukan kunjungan bilateral ke Tiongkok pada tahun 2006 silam. Kunjungan ini disambut dengan meriah oleh pemerintah Tiongkok
Relasi Aneh Antara Dua Negara yang Berseberangan
Sebelum tahun 1989 di mana Uni Soviet runtuh dan menjadi Rusia, hubungan Arab Saudi dan Tiongkok tidaklah baik. Bahkan Raja Arab menarik semua bentuk kerja sama. Sebagai negara yang menentang bahaya laten komunis, Aran Saudi mendukung penuh aksi yang dilakukan oleh Amerika Serikat.
Produk Tiongkok Membanjiri Arab Saudi
Kerja sama yang dilakukan oleh dua negara membuat banyak investor datang ke Arab Saudi. Para taipan atau konglomerat Tiongkok menanamkan banyak uangnya agar berkembang dengan cepat di sana. Rata-rata investasi yang dilakukan oleh para pengusaha berada di bidang properti dan juga produk-produk elektronik dan pakaian.
Sementara di dalam negeri semua orang ribut dengan taipan China (Tiongkok) yang harus dihancurkan dengan Rush Money. Dua negara yang sebenarnya berseberangan itu malah kian mesra. Ah, dunia ini memang aneh. Bukankah begitu?