Tidak bisa dimungkiri lagi selain mengeruk banyak sekali sumber daya alam yang ada di Indonesia, Belanda juga mengambil cukup banyak artefak. Arca, keris, mahkota kerajaan, dan benda bersejarah lainnya diambil dan dibawa ke Belanda. Meski alasan pengambilan itu untuk melindungi dari penjarahan, benda asli Indonesia itu jadi berada di negeri jauh dan tidak bisa dipelajari dengan mudah.
Pemerintah Indonesia sebenarnya sudah didesak untuk meminta Belanda mengembalikan banyak artefak itu. Namun, untuk melakukannya juga butuh proses panjang mengingat artefak yang dipindahkan sangat berharga dan sangat berat. Kalau terjadi kesalahan di jalan, artefak yang merupakan benda bernilai jual tinggi itu bisa hilang.
Akhirnya setelah menunggu lama, Perdana Menteri Kerajaan Belanda akhirnya melakukan lawatan ke Indonesia. Misi dari lawatan ini adalah membahas kerja sama bilateral dan juga mengembalikan artefak yang konon jumlahnya sekitar 1.500 buah itu. Artefak ini dikumpulkan oleh peneliti zaman Belanda sejak dahulu kala dan akhirnya dipajang di The Nusantara Collection yang terletak di dalam Museum Delft.
Dalam kunjungannya ini, Perdana Menteri Belanda menyerahkan sebuah keris kepada Presiden Jokowi. Keris itu menjadi simbol pengembalian 1.500 artefak yang akan dilakukan dalam waktu dekat. Pengembalian artefak-artefak yang ada di Museum Delft dilakukan karena tempat ini mengalami kebangkrutan. Operasionalnya tidak mencukupi sehingga mau tidak mau museum ini diberhentikan sejak tahun 2013 silam.
Penutupan museum ini membuat beberapa koleksi akhirnya dikembalikan lagi ke negara-negara asalnya. Indonesua beruntung karena masih menerima 1.500 artefak yang kemungkinan besar akan disimpan lagi di museum-museum besar seperti Museum Nasional yang terletak di Jakarta.
Oh ya, sebenarnya benda-benda bersejarah yang dimiliki Indonesia masih banyak di Belanda. Di Tropen Musem, Leiden, benda-benda peninggalan dari Kerajaan Singasari seperti arca di candi masih disimpan di sana. Kalau pemerintah Indonesia bisa melakukan lobi yang tepat, benda tersebut bisa saja dikembalikan ke Indonesia.
Selama dijajah Indonesia sudah kehilangan banyak sumber daya dan juga nyawa. Kalau peninggalan masa lalu itu masih bisa dikembalikan. Indonesia masih memiliki sisa peradaban masa lalu yang tidak ternilai lagi harganya.
Semoga dengan awal yang baik ini, Indonesia menjadi semakin bersemangat untuk menarik kembali apa yang seharusnya menjadi miliknya. Selain di Belanda, negara-negara Eropa seperti Jerman, Austria, dan Inggris.
Mari kembali pelajari sejarah masa lalu karena dari sejarah kita bisa menghindari kesalahan-kesalahan yang sama. Seperti kata Bung Karno: jas merah, jangan sekali-kali melupakan sejarah.