Hidup bertetangga di Indonesia memang memiliki banyak sekali dinamika. Ada suka dan duka, ada tetangga yang baik dan ada juga yang pura-pura baik. Yah, namanya juga hidup bersama dalam perbedaan, kadang cocok dan tidak cocok.
Meski banyak stigma negatif tentang hidup bertetangga, tapi sebenarnya kita ini juga bagian dari mereka. Ada kalanya tetangga ini kepo ingin tahu segalanya, tapi ada masanya tetangga ini seperti perpanjangan tangan Tuhan yang siap membantu kita. Nah, mari kita simak beberapa fakta gokil tentang hebatnya bertetangga ala orang Indonesia.
Hidup bertetangga di Indonesia itu punya banyak budaya yang khas. Salah satunya adalah bisa diandalkan dalam stok bumbu dapur. Jadi, Anda tak harus selalu pergi ke pasar. Rendang akan terasa kurang sedap kalau tak ada tetangga yang bisa Anda mintai daun salam.
Tapi jangan lupa, nanti kalau masakannya sudah jadi, jangan lupa bagi-bagi juga ke tetangga. Jangan cuma ‘ekspor’ asap dan bau masakannya saja.
Pepatah ini memang seringkali benar adanya. Entah mengapa rumput tetangga selalu kelihatan lebih hijau. Sebenarnya sih, pepatah ini menyadarkan kita untuk lebih bersyukur.
Tapi di sisi lain yang positif, melihat kehidupan tetangga sebaiknya bisa jadi motivasi untuk ikut ikut berkembang atau jadi lebih baik dari tetangga itu sendiri. Karena tetangga bisa jadi refleksi atau cerminan kehidupan bagi kita.
Kalau ada keluarga yang baru pulang haji atau punya hajat seperti pernikahan, biasanya akan ada ‘tetangga-tetangga baru’ alias orang-orang yang ngaku-ngaku tetangga. Kalau sudah begini, tamu jadi membludak dua kali lipat.
Well, tak bisa dibilang buruk namun bukan hal baik juga, karena hidup bertetangga biasanya lebih luwes dan tidak bisa terlalu membatasi diri. Antisipasinya adalah siap-siap dengan tetangga ekstension ini, Bisa jadi, fenomena ini terjadi pada siapapun dan sepertinya hanya ada di Indonesia.
Kalau kata penyanyi dangdut, ini namanya ‘bisik-bisik tetangga’, Tidak hanya tetangga depan rumah, tapi juga tetangga di kampung sebelah. Inilah hebatnya bertetangga di Indonesia. Informasi menyebar dengan cepat, tapi begitupula dengan gosip.
Apalagi kalau gosipnya masih simpang siur dan agak negatif, biasanya menyebarnya lebih cepat. Tapi saat ada berita tetangga yang meninggal atau kesulitan, budaya ini sangat berguna untuk menyebarkan informasi pada warga sekitar. Jadi bantuan dan doa bisa datang lebih cepat.
Ada yang bilang, hidup bertetangga di kampung yang pagarnya pendek-pendek itu menguntungkan. Salah satunya adalah membuat hubungan antara tetangga lebih akrab. Apalagi saat ada hajatan, biasanya akan bagi-bagi nasi kotak. Meski kadang kita harus berkorban karena orkes dangdut yang disetel saat hajatan.
Buat para ibu yang tak sempat masak, nasi kotak bisa jadi rejeki nomplok. Bahkan di beberapa wilayah pedesaan, tak ragu memberi beberapa nasi kotak sekaligus pada tetangga dekatnya. Jadi, jangan ragu berbuat baik dengan tetangga, siapa tahu nasi kotak saat hajatan lebih lancar meluncur ke rumah Anda.
Hidup bertetangga tidak selamanya ala sinetron. Justru melatih kemampuan bermasyarakat, karena pada dasarnya kita adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain.
Kasus baru, masalah lama. Begitulah kira-kira jargon yang cocok disematkan kepada Menteri Peranan Pemuda dan…
Selain susu dari sapi atau kambing, kamu mungkin sudah pernah mendengar susu dari almon atau…
Kamu pasti sudah nggak asing lagi dengan nama Labubu, atau Boneka Labubu. Jelas saja, karena…
Di dalam hutan lebat Papua, terdapat salah satu burung terbesar dan paling menakjubkan di dunia,…
Siapa yang tidak kenal Hikigaya Hachiman? Tokoh utama dari *OreGairu* ini dikenal dengan pandangan hidupnya…
Belakangan ramai perbincangan mengenai dugaan eksploitasi yang dialami mantan karyawan sebuah perusahaan animasi yang berbasis…