Membahas soal hewan purba, pikiran kita tak akan jauh dari reptil raksasa bernama dinosaurus. Dengan segala daya tarik dan keunikan yang dimilikinya, kita semua pasti pernah memimpikan untuk melihat mereka secara langsung, dalam keadaan masih hidup. Apakah mungkin para ilmuwan dapat melakukan hal mustahil tersebut? Jawabannya, bisa jadi.
Namun, sejatinya masih banyak hewan lain yang lebih mungkin untuk dihidupkan kembali karena selisih waktu kepunahannya tak selebar seperti dinosaurus, dan pastinya hewan-hewan ini tak kalah keren juga. Sebagian di antaranya telah punah sejak lama, sebagian lainnya justru terbilang “baru punah.” Apa saja hewan purba yang sangat mungkin dihidupkan kembali oleh para ilmuwan ini?
1. Harimau saber-tooth
Saber-toothed tiger atau yang dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah harimau bertaring panjang, menjadi salah satu hewan purba yang paling sering masuk wacana untuk dihidupkan kembali. Jika kamu pernah menonton film Ice Age, ada karakter bernama Diego yang terinspirasi dari hewan purba ini.
Kucing buas yang punya nama lain Smilodon ini diperkirakan punah dalam sebuah transisi periode perubahan iklim. Harimau ini sempat menguasai dunia pada zaman es, tepatnya di wilayah Amerika Utara. Populasi terakhirnya diperkirakan telah punah 10 ribu tahun yang lalu.
2. Woolly Rhino
Badak berbulu adalah salah satu megafauna yang ikut punah bersama harimau bertaring panjang. Badak dengan cula panjang bak taring tajam yang terbalik ini masuk ke dalam radar para ilmuwan pasca penemuan bayi badak berbulu yang membeku di pegunungan Siberia. Hal yang membuat para ilmuwan takjub adalah pembekuan bayi tersebut yang nyaris sempurna selama 12 ribu tahun.
Mengkloning hewan ini sangat sulit. Mereka percaya bahwa kunci untuk mengkloning hewan pra-sejarah manapun adalah dengan mencari salinan lengkap DNA induknya yang tepat. Sayangnya, kerabat paling dekat badak ini adalah badak Sumatera, yang saat ini spesies mereka terancam dalam kepunahan.
3. Dodo
Salah satu burung paling terkenal di dunia. Sebuah stasiun televisi di Indonesia juga pernah menayangkan burung yang berhabitat di pulau Mauritius di samudera Hindia ini. Selain tak mampu terbang, burung ini juga dikenal “bodoh” karena punya reputasi mudah berbaur dengan hewan lain, bahkan dengan predatornya sekalipun.
Kepunahan burung ini disebabkan oleh perburuan masif para pendatang. Umumnya daging dan telur dari burung ini dijadikan makanan oleh mereka. Pada tahun 2007. Ilmuwan menemukan kerangka burung ini dalam bentuk yang paling baik dan mungkin masih mengandung DNA yang dibutuhkan untuk menghidupkannya kembali.
4. Pyrenean IBEX
Kambing gunung yang punya nama lain Bucardo ini hidup di pegunungan Spanyol sebelum akhirnya mereka dinyatakan punah pada tahun 2000. Perburuan terhadap mereka yang tiada henti dan semakin sempitnya habitat mereka ditengarai menjadi penyebab kepunahan kambing ini.
Namun, kambing ini pernah coba di kloning pada tahun 2009, dan berhasil. Sayang, jabang bayi kambing ini hanya bertahan selama tujuh menit akibat kerusakan paru-paru. Biar begitu, ini adalah langkah maju dalam upaya ilmuwan untuk menghidupkan kembali hewan punah.
5. Wolly Mammoth
Wolly mammoth atau gajah berbulu juga punah di zaman es yang terjadi ribuan tahun silam. Selain diburu, mencairnya temperatur juga diperkirakan menjadi alasan kenapa gajah bergading panjang ini tak mampu bertahan. Gajah ini bukan hanya hewan biasa, namun ia merupakan simbol hewan purba yang pernah hidup di zaman es.
Kerabat terdekat hewan ini, gajah Asia, bisa jadi merupakan kunci utama kesuksesan kloning gajah berbulu. Bahkan, para ilmuwan juga sepakat bahwa gajah ini merupakan hewan yang paling ideal untuk menjadi kandidat kloning dan merupakan spesies keren dan salah satu yang paling berharga yang pernah hidup di dunia.
Hingga kini, para ilmuwan dari berbagai penjuru dunia masih terus berlomba untuk mewujudkan imajinasi liar manusia dengan menghidupkan hewan yang telah punah. Jika mereka tak lagi kesulitan untuk melakukan hal yang saat ini mustahil tersebut, bisa dipastikan bahwa taman Jurassik atau tempat yang berisi hewan purbakala lainnya benar-benar dapat direalisasikan.