Pernah emosi gara-gara dikencingi katak? Atau garuk-garuk kepala lantaran seekor belalang yang tadinya kamu kejar untuk pakan burung tiba-tiba menghilang begitu saja ketika hinggap di sebuah pohon? Ya, memang begitulah Tuhan menciptakan makhluknya. Mereka selalu dibekali teknik-teknik unik untuk bersembunyi atau lari dari predator.
Tiap-tiap hewan punya mekanisme bertahan sendiri yang unik dan tidak sama. Beberapa tergolong sederhana seperti menggunakan kecepatan atau suara, tapi ada pula yang menggunakan teknik super jenius. Misalnya dengan meniru hewan lain atau memanfaatkan keunggulan tubuhnya untuk melarikan diri. Nah, hewan apa saja sih yang punya teknik super jenius tersebut? Berikut ulasannya.
Burung nuri atau beo mungkin dianggap cerdas lantaran bisa meniru suara manusia. Tapi, untuk urusan teknik meniru jitu, maka tidak ada yang bisa mengalahkan Brown Thornbil ini. Benar sekali, burung kecil Australia ini dibekali kemampuan meniru suara burung hingga empat jenis sekaligus. Membuatnya sama sekali aman dari para predator yang mengancam diri serta sarangnya.
Untuk membuktikan kemampuan burung keren itu, sebuah percobaan dilakukan para peneliti. Mereka meletakkan sebuah sarang tiruan untuk menarik burung Currawongs yang merupakan predator Brown Thornbil di alam liar. Begitu si burung predator ini mendekat, para peneliti pun memutar audio berupa suara Currawongs yang ditiru oleh Brown Thornbil. Hasilnya sangat sukses, si burung pemangsa nampak celingukan tanda waspada dan kemudian terbang ketakutan. Unik ya? Padahal suara tersebut adalah milik Brown Thornbil yang meniru Currawongs.
Laba-laba mungkin pemburu paling cerdas di kelas serangga. Tapi, lain cerita kalau mereka dihadapkan dengan sekoloni Green Ant yang terkenal sangat agresif itu. Namun, bukan berarti si laba-laba tak berkutik berhadapan dengan minimal sekitar 500 ribu semut per koloni itu. Pasalnya, beberapa laba-laba dibekali kemampuan meniru yang sangat hebat. Salah satunya adalah Jumping Spider.
Begitu si Jumping Spider ini dihadapkan dengan satu koloni Green Ant, maka mendadak ia mengubah kebiasaannya dan bahkan bentuk tubuhnya. Tidak lagi melompat-lompat, si laba-laba ini berjalan kaki ala semut pada umumnya. Bahkan bentuk tubuhnya dimodifikasi sedemikian rupa agar terlihat mirip seperti Green Ant.
Kemampuan ini membawa keuntungan ganda untuk si Jumping Spider. Selain bisa selamat dari massa Green Ant yang kejam itu, ia pun bisa masuk teritorial si semut tersebut dan mulai memakan larva dan bayi-bayi Green Ant. Bahkan di beberapa kasus diketahui kalau Jumping Spider bertelur di sarang semut agar ketika bayinya lahir mereka bisa mendapatkan makanan gratis. Cerdas sekali kan?
Poin kedua mungkin akan membuatmu berkesimpulan kalau Jumping Spider adalah peniru yang handal. Tapi, tunggu dulu sampai kamu mengetahui kalau ternyata ada serangga lain yang bahkan bisa meniru si laba-laba pintar tersebut. Seekor ngengat yang ditemukan para peneliti di hutan Kosta Rika diketahui memiliki kemampuan tersebut. Bukan skill mengubah bentuk, tapi gerakan cepat ala laba-laba pelompat.
Sebuah penelitian dilakukan untuk membuktikan hal tersebut. Pertama keduanya diletakkan dalam wadah kaca dan kemudian diamati polanya. Ternyata memang benar, si ngengat keren ini langsung menirukan gerakan sang laba-laba tersebut. Bahkan untuk menambah kesan agresif, ngengat tersebut melebarkan sayap bagian belakangnya.
Dengan kondisi seperti ini, si Jumping Spider pun terlihat defensif alias bertahan. Sedangkan sang ngengat sesekali menggoda padahal ia bisa lari menyelamatkan diri. Di habitat aslinya Jumping Spider memang terbiasa memangsa ngengat unik tersebut. Tapi bisa dipastikan kalau hal tersebut mungkin adalah perburuan tersulit yang pernah dilakukan si laba-laba.
Australia memang gudangnya hewan-hewan unik dan langka. Salah satunya adalah si ulat peniru ini. Dinamakan peniru lantaran ia memang bisa membuat dirinya terlihat seperti hewan lain. Tapi bukan binatang sembarangan, si ulat ini meniru wajah seekor ular kejam.
Sekilas memang tak ada bedanya antara ulat ini dan jenis lainnya, namun ketika merasa terancam ia bisa bertransformasi menjadi ular yang siap menerkam mangsanya. Mekanismenya sendiri cukup unik. Si ulat ini akan meniru persis tiap lekuk kepala ular. Mulai dari kombinasi warna, kulitnya yang terkesan seperti sisik, dan juga potret wajah mirip ular pada umumnya. Bahkan dua bulatan yang ada di tubuh bagian belakangnya mampu berubah menjadi sepasang mata menyeringai yang tajam.
Kerennya lagi, si ulat ini mampu tumbuh hingga 12 sentimeter. Badannya yang panjang serta kemampuan bertransformasi menjadi ular sepertinya lebih dari cukup untuk membuat si pemangsa lari ketakutan.
Uniknya, ketika menjadi kupu-kupu, ulat peniru ini juga masih memiliki skill bertahan hidup yang tak kalah keren. Ia mampu berkamuflase menjadi bentuk beberapa jenis serangga dan juga mampu bersembunyi di pepohonan berkat corak sayapnya yang mirip dengan kulit dahan tersebut.
Bagi semua hewan vertebrata, keberadaan spine atau tulang belakang ini sangat penting. Ketika bagian tersebut terkena penyakit atau diamputasi, maka bisa dipastikan si hewan ini akan mati atau setidaknya lumpuh untuk selamanya. Ya, mungkin demikian menurut buku-buku biologi, tapi ada satu hewan yang sama sekali tidak terpengaruh dengan kondisi ini. Binatang tersebut adalah tokek.
Ketika hewan ini merasa terancam, ototnya akan berkontraksi untuk bersiap-siap melakukan prosedur pemisahan ekor. Uniknya, ketika proses ini berlangsung, tokek harus merusak tulang belakangnya terlebih dahulu. Setelah kehilangan ekor dan sebagian dari tulang belakangnya, tokek akan mendapatkan butut baru hanya dalam waktu tiga mingguan.
Peneliti dibuat bingung dengan kondisi ini. Bagaimana mungkin ada hewan vertebrata mampu kehilangan tulang belakang dan bisa tetap hidup bahkan tumbuh kembali? Begitu ilmuwan berhasil menguak misteri ini, dipastikan treatment atau operasi yang berhubungan dengan tulang belakang tidak akan serumit sekarang.
Yang jadi pertanyaan adalah, hewan yang katanya tidak punya otak seperti kita manusia, tapi kenapa bisa melakukan mekanisme yang sedemikian rumit? Tidak ada jawaban paling pas kecuali karena semua ini sudah ada yang mengatur. Ada yang tidak setuju dengan ini? Silahkan isi di kolom komentar ya!
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…