Internet memang jadi mainan menyenangkan bagi manusia jaman sekarang. Apalagi sekarang yang sudah ditambah dengan sosial media yang bikin kita leluasa melakukan apapun. Tapi ternyata hal menyenangkan ini bisa saja membuatmu masuk bui lho!
Seperti beberapa orang dibawah ini yang akhirnya ditangkap karena menulis status ‘yang membahayakan’. Padahal….mereka hanya sekedar bercanda.
Baca Juga:5 Kasus Perselingkuhan Yang Harus Dibayar Mahal
Diawal tahun 2010, badai salju merusak jadwal penerbangan bandara Doncaster dan seorang penduduk lokal, Paul Chambers sepertinya sangat tidak senang dengan hal itu. Ia pun menulis kekesalannya pada akun twitternya, “Sial! Bandara Robin Hood tutup. Kau punya waktu seminggu untuk memperbaikinya atau aku akan meledakkan bandara ini!!”
Satu minggu setelah tweet itu, kepolisian South Yorkshire datang dan membawa surat penangkapan Paul. Ia ditangkap karena tuduhan keterkaitan teroris, tentu ini hanya sebuah kesalahan postingan yang ditulisnya. Tapi ia harus diinterogasi dan dilarang ke Bandara seumur hidupnya. Untungnya setelah 2.5 tahun ia dibebaskan karena pengadilan memutuskan tweet tersebut benar-benar hanya bersifat lelucon.
Kasus remaja 19 tahun ini bahkan masih bergulir hingga sekarang. Seorang temannya yang mengatai Justin difacebook dibalasnya dengan comment yang berbunyi, “Apa kau bilang, aku rasa aku akan menembaki anak TK dan menggerogoti hati mereka semua.” Tapi pembicaraan antar teman ini dinilai lain oleh seorang ibu yang langsung melaporkan Justin pada polisi.
Justin pun ditangkap pada Februari 2013 lalu dan dimasukkan dalam penjara. Justin Carter masih harus memperjuangkan kebebasannya atas tuduhan kejahatan ini. Lebih parahnya lagi, pengacara yang menanganinya mengungkap jika dalam surat tuduhan tersebut polisi membuat keterangan yang dibuat-buat sehingga memberatkan Justin sebagai tersangka. Lelucon sederhana ini sepertinya menarik banyak orang untuk terlibat ya.
Seorang blogger dan penduduk lokal kota Beijing ini sedang bercanda tentang film terbaru ‘Final Destination’ di akun twitternya. Padahal waktu itu negaranya tengah ketat mengontrol setiap sosial media. Zhai menuliskan, “Semuanya hancur, hanya 7 dari 2000 lebih orang yang memenuhi pertemuan itu bisa bertahan, tapi satu persatu dari mereka mati setelah acara fashion berbahaya itu. Inikah permainan tuhan atau malaikat pencabut nayawa? Bagaimana bisa nomer 18 membuka gerbang neraka? 8 Novermber akan jadi debut yang mengejutkan seluruh dunia!”
Zhai pun ditahan dengan tuduhan penyalahgunaan internet dan tuduhan kegiatan teroris. Ia pun bungkam dan sulit ditemui. Seorang temannya mengungkap jika Zhai masih ditahan dengan penyelidikan yang ketat. Surat petisi pun dikumpulkan pihak keluarga untuk membebaskan Zhai. Cina memang dikenal sangat ketat dalam mengontrol setiap pergerakan dunia maya di negaranya. Dan kejadian ini tidak hanya terjadi pada Zhai saja, ditahun 2010 kejadian serupa juga menimpa seorang pelajar yang me-retweet informasi yang dianggap meresahkan.
Kasus ini sempat menjadi heboh di Jerman, seorang gadis berusia 14 tahun bernama Sarah yang memiliki akun @QueenDemetriax_ ditangkap oleh polisi Rotterdam setelah membuat tulisan di akun twitter, “@AmericanAir Hello namaku Ibrahim, aku dari Afganistan. Aku adalah bagian dari kelompok Al-Qaida dan pada 1 Juni aku akan melakukan sesuatu. Selamat tinggal.”
Akun American Airlines langsung merespon tweet ini dengan serius dan meretas nomer IP kemudian dikirimkan ke FBI. Sarah kemudian melanjutkan sebuah tweet yang berbunyi, “itu tulisan temanku bukan aku, aku sangat takut aku hanya gadis 14 tahun aku bukan teroris.” Sayang Sarah terlanjur ditahan oleh kepolisian Rotterdam, untuk penyelidikan lebih lanjut. Sarahpun langsung menjadi pencarian nomer satu dan menarik perhatian publik. Akun twitternya langsung di-follow 30 ribu pengguna twitter setelah kasus ini mencuat.
Dua turis bernama Leigh van Bryan dan Emily Bunting ini ditahan oleh kepolisian Los Angeles karena dua buah tweet dari akun Bryan. Tulisan ini hanya sebuah ungkapan kekecewaan tapi tidak disangka membawa keduanya jadi tahanan ditengah liburan. Tweet itu tertulis, “Yes libur seminggu, segera bersiap sebelum aku pergi dan menghancurkan Amerika,” dan “3 minggu, kami akhirnya di LA bersiaplah aku akan menggali kuburan Marilyn Monroe.”
Tweet inipun dianggap serius oleh kepolisian LA, mereka berpikir pasangan ini akan benar-benar menggali kuburan Marliyn Monroe. Sebenarnya Tweet ini hanya sebuah ungkapan ‘swag’ orang Inggris yang mengucapkan kata ‘party’ dengan ‘destroy’. Pemeriksaan keduanya selesai tapi tidak dengan impian liburan mereka. Keduanya langsung dikirim pulang karena ditolak oleh pihak Amerika untuk tetap tinggal disana.
Mereka memang sedikit sial karena harus berurusan dengan pihak berwajib karena guyonan yang ditulis disosial media. Jadi mungkin ini bisa jadi pelajaran untuk kita ya. Selalu jaga sopan santun di dunia maya…..alah.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…