Riuh soal tuntuan massa yang menuntut agar ormas Banser dibubarkan, ternyata hanya ditanggapi dengan santai oleh Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor, Yaqut Cholil Qoumas. Diansir dari nasional.tempo.co, dirinya mempersilahkan jika ada pihak-pihak yang ingin menggugat Barisan Serbaguna Nahdlatul Ulama atau Banser NU.
Seperti yang kita tau, hal ini merupakan buntut dari peristiwa pembakaran bendera dengan kalimat Tauhid beberapa waktu lalu. Pria yang kerap disapa sebagai Gus Yaqut ini, menilai hal tersebut wajar adanya karena merupakan bagian dari aspirasi masyarakat. Sebagai Ketua GP Anshor, sosoknya memang tak terpisahkan dari sepak terjang Banser di Indonesia. Seperti apa figur sebenarnya dari Yaqut Cholil Qoumas bersama ormas tersebut?
Putra dari ulama NU yang sangat berpengaruh di Indonesia
Sumber dari laman gusyaqut.id menuliskan, pria kelahiran Rembang, 04 Januari 1975 itu merupakan putera dari seorang tokoh NU, KH Cholil Bisri dan keponakan KH Mustofa Bisri (Gus Mus). Dirinya merupakan cucu dari KH Bisri Mustofa yang dikenal sebagai penulis tafsir Al-Quran “Al-Ibriz” serta Pendiri Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah. Gus Yaqut diketahui bersaudara kandung dengan Katib Aam PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, yang beberapa waktu lalu berkunjung ke Israel.
Berkarir sebagai politikus dan mendirikan radio swasta
Sosok Gus Yaqut memang dikenal telah lama berkecimpung di dunia organisasi dan politik. Dilansir dari gusyaqut.id, lulusan Universitas Indonesia Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) ini, dikenal sebagai tokoh muda NU Rembang sebelum dirinya menjabat posisi Ketua Umum GP Ansor. Sebagai politisi muda, ia terpilih sebagai Wakil Bupati Rembang periode 2005-2010. Tak hanya itu, Gus Yaqut juga mendirikan Radio Mata Air FM, radio swasta di Rembang dengan frekuensi 101,5 FM dan duduk di kursi Komisaris.
Terpilih sebagai Ketua Umum GP Anshor
Pada Kongres GP Ansor XV yang digelar di Pondok Pesantren Pandanaran, Sleman, Yogyakarta, dirinya terpilih untuk menjabat sebagai Ketua Umum menggantikan Nusron Wahid dengan periode jabatan 2015-2020. Posisi ini membawa Gus Yaqut mengendalikan organisasi Banser yang berada di bawah GP Anshor. Seluruh pengurus cabang dan wilayah GP Ansor di seluruh Indonesia, mayoritas memilih dirinya untuk mengemban amanah tersebut selama lima tahun ke depan.
Sosok yang merupakan Panglima Tertinggi Banser NU
Sebagai Ketua Umum, secara otomatis Gus Yaqut juga mengendalikan Banser yang merupakan organisasi masyarakat (ormas) bentukan GP Anshor yang berafiliasi pada Nahdlatul Ulama (NU). Dalam profilnya di laman gusyaqut.id, dirinya menjabat sebagai Panglima Tertinggi Banser NU. itu artinya, segala sepak terjang yang dilakukan ormas berbaju loreng tersebut di tengah masyarakat, berada dalam pengawasan dirinya.
Dikenal dengan semangatnya membela NKRI dari kelompok pemecah belah bangsa
Menurut tokoh muda Muhammadiyah: Jeffrie Geovanie mengatakan, Gus Yaqut merupakan sosok politisi yang gigih menjaga NKRI dari rongrongan pihak luar dan ideologi yang bertentangan dengan Pancasila. Lewat Banser dan organisasi milik NU, ia dengan lantang menolak segala bentuk intervensi yang bisa memecah belah persatuan Indonesia. Tak heran, jika Gus Yaqut senantiasa berada di garda terdepan. Terutama saat menghadapi permasalahan yang menyangkut kebangsaan dan Banser.
Dengan latar belakangnya sebagai putra dari ulama NU, tak heran jika kesetiaan Gus Yaqut pada Banser begitu tinggi. Selain sebagai Panglima tertinggi, diriya juga bertugas agar ormas yang dipimpinnya bisa menjadi garda terdepan NKRI. Khususnya memerangi para perongrong dan mereka yang ingin memecah belah bangsa. Kita Doa’kan yang terbaik saja ya Sahabat Boombastis.