in

Gus Bram, Dimas Kanjeng Kedua yang Berkedok Ustadz dan Bisa Ubah Bunga Menjadi Uang

Masih ingat dengan Dimas Kanjeng yang mengaku bisa gandakan uang? Sekarang ada fenomena yang mirip dengan Dimas Kanjeng. Ia adalah Gus Bram. Pria yang berasal dari Kenduruhan, Tuban ini mengaku kalau ia bisa menggandakan uang. Untuk melancarkan aksinya, Gus Bram berpura-pura menjadi ustadz agar semua orang percaya dengan keahliannya.

Tapi, tidak lama Gus Bram melakukan kegiatan haramnya, ia akhirnya dibekuk oleh polisi. Pihak kepolisian mendapatkan laporan dari seseorang yang katanya telah ditipu habis-habisan oleh ustadz abal-abal yang satu ini. Bukannya mendapatkan untung malah buntung seketika.

Menjadi ustadz gadungan supaya gampang dipercaya

Menjadi ustadz abal-abal [Sumber Gambar]
Pria yang berasal dari Tuban ini memang sudah kehilangan akal sehat. Ia nekat menipu semua orang demi keuntungan dirinya sendiri. Mulanya Gus Bram berfikir bagaimana caranya agar ia dipercaya kalau bisa menggandakan uang. Kemudian, tercetuslah ide untuk menjadi ustadz. Mengapa ustadz? Karena ia meyakini kalau menjadi ustadz, jarang sekali orang tidak mempercayai profesi mulia satu itu. Bahkan, pria yang berusia 45 tahun ini menyebarkan berita kepada beberapa warga untuk menggandakan uang ke dirinya jika mengalami kesulitan ekonomi.

Kabar penggandaan uang tersebut akhirnya sampai ke kedua temannya

Dua teman Gus Bram ikut menyebarkan berita [Sumber Gambar]
Gus Bram yang tak henti-henti menyebarkan kabar kalau dirinya bisa menggandakan uang, akhirnya didengar oleh dua temannya bernama Suhermanto dan Agus Sucipto. Mereka yang mengira Gus Bram bisa membuat uang menjadi berlipat-lipat, membuat keduanya semangat untuk menyebarkan kabar gembira tersebut. Berita yang telah disiarkan ke mana-mana, menyebabkan Budi Supriyanto tertarik dengan praktek penggandaan uang itu. Akhirnya, Budi diperkenalkan kepada Gus Bram oleh Suhermanto dan Agus Sucipto.

Awal perkenalan Budi dan Gus Bram yang sudah sangat mencurigakan

Budi harus menyiapkan uang untuk ritual [Sumber Gambar]
Ketika Budi bertemu dengan Gus Bram untuk pertama kali, ustadz abal-abal ini mengaku bisa menggandakan uang hingga berjuta-juta. Budi yang sudah tak sabar langsung percaya saja dengan apa yang dikatakan Gus Bram. Gus Bram pun langsung memberikan beberapa peraturan untuk mangsanya empuknya tersebut. Ia mengatakan jika Budi harus menyiapkan uang sekitar Rp4,5 juta. Itu semua untuk perlengkapan ritual agar uangnya bisa cepat digandakan. Budi yang seharusnya menaruh curiga karena ditarik uang sebanyak itu, malah langsung menuruti semua perkataan dari Gus Bram. Di pikirannya saat itu hanyalah uang dan uang sehingga membuat ia tak bisa berfikir lebih jernih lagi.

Ritual pun mulai dilakukan oleh Gus Bram di rumah Budi

Ritual dilakukan di rumah Budi [Sumber Gambar]
Uang syarat sudah diterima,Gus Bram langsung melancarkan aksinya. Ia membawa kembang tujuh rupa dan berbagai macam minyak wangi ke rumah Budi. Bunga tersebut diberi dengan minyak wangi kemudian ia menaruhnya di salah satu kamar rumah Budi. Kemudian, Gus Bram melakukan ritual palsunya dengan membaca mantra yang entah apa isinya. Ketika sudah selesai, ustadz gadungan itu langsung menutup dan mengunci pintu kamar. Ia mengatakan pada Budi kalau kamar tak boleh dibuka sedikitpun sampai dirinya yang menyuruh.

Hari demi hari, Saudara Budi merasa ada yang tidak beres dengan Gus Bram

Tidak ada uang, hanya perlengkapan ritual saja [Sumber Gambar]
Sejak Bulan Desember 2017 sampai bulan Februari 2018, pintu kamar tetap tidak boleh dibuka oleh Budi. Gus Bram terus menyuruh untuk bersabar agar uang yang dihasilkan menjadi lebih banyak. Namun, saudara korban yang bernama H. Jali menaruh curiga terhadap Gus Bram. Karena sudah berbulan-bulan pintu tak kunjung dibuka dan Budi juga sudah mengeluarkan uang hingga Rp50 juta yang katanya untuk membeli perlengkapan ritual. Akhirnya, H. Jali langsung mendobrak pintu dan hasilnya nihil. Tak ada uang sepeser pun seperti yang dikatakan oleh Gus Bram.

Kini Gus Bram sudah tak bisa berjaya seperti dulu lagi. Ia sekarang telah mendekam di Tahanan Mapolresta Kediri untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya tersebut. Sedangkan nasib kedua temannya sekarang masih dikategorikan sebagai saksi saja. Hmm.. melihat kejadian di atas, Sahabat Boom harus lebih berhati-hati ya. Karena saat ini banyak sekali modus penipuan mulai bermunculan.

Written by Firdha

Firdha Rahma, dilahirkan di Kota Malang tanggal 5 Agustus 1994. Ia tergabung di Boombastis.com sejak bulan Desember 2017. Perempuan bermata sipit ini suka sekali warna merah dan hewan yang bernama kucing. Dia mempunyai hobi menonton film segala genre, menulis dan baca-baca artikel tentang teknologi ponsel yang terbaru.
Punya hobi menulis sejak SMK, tapi belum begitu aktif di dunia blog. Nah, karena kuliah ada sedikit waktu senggang jadi kegiatan menulis bisa diterapkan kembali ke dalam blog. Blognya berisi tentang travelling, kuliner dan review film.

Leave a Reply

5 Stadion Indonesia ini Terkenal Angker untuk Lawan, Real Madrid Pun Mustahil Menang

Inilah 4 Alasan Mengapa Kominfo Tidak Harus Memblokir Situs ‘Microblogging’ Tumblr