Perbincangan tentang situs jejaring sosial microblogging Tumblr yang diblokir sedang menjadi trending topik terhangat. Sejak tidak bisa diakses dari Senin kemarin (5/3/2018) para pengguna beramai-ramai mengeluhkan perihal pemblokiran tersebut di Twitter. Masalah pemblokiran ini sebenarnya juga bukan tanpa sebab, melainkan karena adanya konten pornografi yang tidak disaring oleh Tumblr.
Pada tahun 2016 lalu, situs yang dijadikan tempat bercurhat ria ini juga mendapat ancaman serupa, sayangnya protes dari sejumlah warganet bisa meredam hal tersebut. Setelah diperingatkan kembali pada akhir Februari namun tak mendapat respon, pemerintah kembali memblokir situs ini pada senin lalu. Namun, jika ada hal yang membenarkan pemerintah tidak harus memblokir Tumblr karena hal tersebut, mungkin inilah alasannya.
Tidak semua konten Tumblr mengandung unsur pornografi
Seperti yang sudah beredar di berbagai media, jika pemblokiran Tumblr ini disebabkan adanya konten pornografi di dalamya. Dilansir dari Liputan6.com, berdasar pada penelusuran dan analisa konten yang sudah dilakukan, setidaknya ada 360 konten pornografi yang ada di Tumblr. Lebih jelasnya, Plt. Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo, Noor Iza mengungkapkan jika Tumblr tidak memilikI mekanisme dan fitur laporan untuk melaporkan konten pornografi.
Sekarang mari kita lihat lebih dalam, banyaknya konten negative yang ada di dalam situs ini tentu tak ada apa-apanya dibanding ribuan bahkan jutaan tulisan membangun yang ditulis oleh mereka yang sekedar ingin berbagi. Nah, jika memang harus di blokir, tentu hal tersebut menjadi PR tersendiri untuk Kominfo, karena banyak situs lain yang menyediakan konten yang lebih vulgar dan masih eksis hingga kini. Matinya Tumblr tentu tak menjadi alasan buat mereka lepas dari konten pornografi bukan?
Media pengganti curhat yang diibaratkan oase di padang pasir
Tumblr ini ibarat pengganti buku diary bagi mereka yang sangat gemar melampiaskan apa yang ingin disampaikan tanpa khawatir akan diketahui banyak orang. Di Tumblr, seseorang bisa saja mengungkapakan semua sisi gelapnya melalui tulisan. Jika Facebook, mungkin semua orang bisa punya dan meraka bisa bercurhat ria melalui status yang dibaca oleh ribuat bahkan jutaan orang.
Twitter mungkin bisa dijadikan pilihan, namun keterbatasan karakterlah yang menjadi kendalanya. Di sinilah sisi untung mereka yang menggunakan Tumblr, curhat sepuas hati tanpa dibatasi karakter, tak perlu cemas dibaca oleh semua kenalan, karena memang orang tertentu saja yang menyukai situs ini. pemblokiran ini juga membuat salah satu netizen angkat bicara: ‘Kalau pemerintah blokir Tumblr, kucurhat di mana lagi? :'(
Pemblokiran bukanlah sebuah solusi tepat untuk memberantas pornografi
Saat situs ini diblokir, bayangkan saja ada berapa banyak konten positive, motivasi yang sudah ditulis dengan penuh cinta yang harus hilang? Hal tersebut pastilah sangat disayangkan, karena tulisan tersebut bisa saja mejadi sumber motivasi, kesenangan, dan mewakili perasaan orang lain yang juga membacanya. Seperti tujuan dari pemblokiran ini tentu untuk mengurangi konsumsi konten negative yang didapat dari media sosial bukan?
Namun, tampaknya hal tersebut tidaklah menjadi solusi, mengingat dari semua komentar ‘serangan’ dari netizen mayoritas mereka yang buka suara adalah mereka yang merasa konten tersebut mendidik dan menghibur. Sehingga mereka sangat keberatan jika Tumblr menghilang dari dunia maya.
Menjadi media sharing penulis-pembaca yang tidak dibatasi ruang
Seperti kebanyakan media sosial lain, tampilan Tumblr memungkinkan penggunanya untuk tidak hanya berbagi tulisan saja, tapi juga berinteraksi dengan para pembaca. Tumblr juga membuka ruang untuk kamu bisa bertanya segala macam hal atau mendapatkan jawaban dari sesuatu yang mungkin tidak kalian tanyakan.
Untuk para penulis, Tumblr bisa menjadi ruang diskusi yang lebih dari sekedar blog umum atau buku yang menjadi media sepihak, di mana biasanya hanya berisi postingan lalu berbagai komentar dari para pembaca. Mungkin, yang ingin bertanya lebih intens dan tau sisi lain dari penulis favorit, di sinilah tempatnya.
Ya, sampai saat ini pemblokiran ini tentu mendapat banyak sekali komentar ketidaksetujuan dari netizen. Kominfo memberikan pernyataan terkait hal ini, selama platform tersebut belum dibersihkan dari konten negative, maka layanan akan terus ditutup. Mengenai kapan akses akan dibuka kembali, mereka juga belum bisa memastikan. Semoga saja masalah ini secepatnya ditanggapi dari pihak Tumblr, sehingga penulis tak perlu kehilangan tulisan yang sudah ditulis dengan penuh perasaan di sana.