Di Indonesia sudah banyak kejadian guru yang memberikan sanksi untuk muridnya dengan cara nyeleneh bin ajaib. Salah satunya pernah terjadi bahwa sang guru menghukum muridnya dengan cara menjilat wc. Sontak hal ini membuat semua orang protes lantaran sanksinya yang tak mendidik. Bahkan kemungkinan besar si murid akan trauma untuk bersekolah.
Nah, lain lagi dengan hukuman dari guru asal Kabupaten Sukabumi ini. Menangkap basah muridnya merokok, guru ini bukannya menegur dengan tegas sambil memberikan arahan. Melainkan menyuruh murid-murid tersebut menghabiskan rokok di depan guru dan teman-temannya. Tanpa canggung, sebelas anak itu langsung menghisap rokoknya dengan santai tanpa peduli tertawaan dari teman-temannya.
Awalnya, kelakuan murid-murid tadi hanya diketahui kalangan warga sekolah saja. Tapi sang guru sengaja mendokumentasikan perbuatan ini untuk diberikan kepada masing-masing orangtuanya. Seperti yang sudah bisa diduga, video tersebut menyebar viral ke segala penjuru media sosial. Dampaknya salah satu dari orangtua murid langsung mendatangi sekolah untuk mengecam tindakan sang guru. Bahkan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak turun tangan untuk menegur instansi pendidikan terkait.
Cukup miris melihat fenomena yang terjadi di SD Negeri Kecamatan Cibadak, Sukabumi ini. Ya bagaimana tidak, murid yang bisa dibilang masih bocah ingusan sudah menikmati rokok. Ya, menikmati. Kalau Sahabat Boombastis perhatikan dari video yang ada, anak-anak ini benar-benar tidak ada rasa rikuh atau canggung merokok di depan orang dewasa. Sebenarnya ini merupakan gambaran kalau bisa jadi, sang anak sendiri sudah ‘dibiasakan’ dengan pemandangan dan perilaku merokok.
https://www.youtube.com/watch?v=pBsBPCwaQsk
Kalau sudah begini, banyak di antara kita yang mungkin gregetan, “Ih orang tuanya ke mana sih? Pasti orang tuanya kurang perhatian atau ngerokok juga.” Tapi, sebelum berpendapat seperti itu, kita perlu meneropong dari berbagai sisi, dari mana anak-anak tersebut melihat cara merokok. Seperti kita tahu, saat ini rokok sudah jadi bagian hidup 84 juta jiwa lebih warga Indonesia.
Anak itu sifatnya meniru dan menyerap seperti spons. Mereka bisa melihat dari lingkungan sekitar seperti tetangga atau saudaranya. Atau bisa juga anak-anak tersebut menonton video atau film yang ada hubungannya dengan merokok. Ya kalian tahu sendiri lah anak zaman now lebih hebat dari kita-kita yang generasinya sudah di atas millenial alias 90an. Dari kecil saja sudah diberikan ponsel, sedangkan kita di tahun 2000an aja masih pegang Komik Siksa Neraka.
Lalu, kita beralih ke sisi gurunya. Hmm.. untuk peristiwa ini memang bisa memicu kontra lantaran hukumannya yang tidak pantas. Bisa jadi maksud dari sang guru adalah supaya si murid kapok karena menghisap rokok itu tidak ada nikmat-nikmatnya. Ada sih jenis punishment perilaku yang seperti ini, tapi sepertinya belum cukup bijak untuk kasus anak-anak di bawah umur.
Jadi, alangkah lebih baiknya guru dari awal tidak memberikan hukuman dengan cara seperti itu. Bisa dengan menyuruh mengerjakan tugas, berdiri di depan kelas atau memanggil orangtua dari masing-masing murid. Hukuman seperti itu dianggap efektif dan bisa membuat si anak-anak jera karena ada keterlibatan langsung dari orangtuanya. Namun yang tidak boleh dilupakan adalah arahan dari orang dewasa yang membimbing (orang tua, pendidik, pengasuh, dan sebagainya). Ketika anak diberi pemahaman, mereka akan mengerti kenapa suatu hal itu boleh dan enggak boleh dilakukan.
Pada intinya, memberlakukan hukuman itu sebaiknya ada dasarnya dan dipikir dengan bijaksana, akan seperti apa dampaknya. Bukan sekedar kasih jera, jangan-jangan malah membuat sang murid lebih lihai dalam menghisap rokok atau trauma. Ada banyak jenis hukuman yang mendidik. Semoga kasus ini jangan sampai terulang lagi dan mari jadi pembimbing bagi generasi muda di sekitar kita ya, Sahabat Boombastis.