Gatot-Nurmantyo [image source]
Tidak dapat dipungkiri pesta rakyat, Pilpres, menjadi hal yang paling dinantikan. Ya, apalagi mengingat kini sudah tinggal hitungan tahun hingga momen penentu masa depan Indonesia itu diadakan kembali. Oleh sebab itu masing-masing tokoh politik saling berlomba menonjolkan kharismanya agar dapat ikut mencalonkan diri sebagai presiden Indonesia.
Namun, dari semua tokoh politik yang ada, rupanya ada satu sosok yang menarik perhatian. Ya, Jenderal Gatot Nurmantyo rupanya masuk dalam salah satu survei tokoh Indonesia yang juga memiliki elektabilitas tinggi menjadi presiden. Meskipun tidak ada keterangan langsung bila dia maju pillpres, namun inilah beberapa hal yang terjadi jika memang jenderal Gatot berpikir dua kali dan memilih jadi kandidat presiden.
Tidak bisa dipungkiri kalau satu hal yang pasti jika Jenderal Gatot Nurmantyo memang membulatkan tekadnya ikut pilpres 2019 maka dia harus keluar dari TNI. Itu bukan hal yang aneh mengingat kalau sistem pemerintahan di Indonesia tidak memakai Dwifungsi ABRI lagi.
Ya, sejak lengsernya presiden kedua Indonesia, antara politik dan militer benar-benar dipisahkan agar hal yang terjadi pada masa orde baru tidak terulang. Namun demikian, Jenderal Gatot Nurmantyo tidak sendiri jika memilih mundur, pasalnya sebelumnya, mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Agus Yudhoyono juga harus pensiun dari militer untuk berpolitik.
Jalan yang ditempuh jika ingin bersaing dalam pilpres bukanlah hal yang mudah, perlu dukungan dari beberapa partai untuk memperlancar jalannya. Jika Jenderal Gatot Nurmantyo benar-benar mencalonkan sebagai presiden, maka hanya ada dua langkah yang bisa diambil, membuat partai baru atau ikut partai besar.
Beberapa aksi Gatot Nurmantyo beberapa waktu yang lalu menghasilkan kritikan pedas dari para ahli politik. Mulai dari pembacaan puisi hingga isu mengenai senjata ilegal menjadi pedang bermata dua pada dirinya. Di satu sisi, beberapa kalangan memberikan simpati dan dukungan besar pada sang jenderal, namun di sisi lain banyak mencemooh hal tersebut.
Dalam dunia politik siapapun bisa menjadi kawan dan lawan, termasuk mantan atasan ataupun bawahan. Tak ayal jika memang Gatot Nurmantyo memang mengajukan diri sebagai presiden, dia harus mempersiapkan diri melawan Pak Jokowi, asal beliau juga mencalonkan. Memang tidak bisa dipungkiri saat ini elektabilitas dari Pak Jokowi masih tertinggi dalam bursa capres, bahkan mengalahkan para saingannya pada pilpres sebelumnya pak Prabowo.
Ya, memang itulah beberapa kemungkinan jika sang Panglima benar-benar memilih terjun ke dunia politik. Ya, melihat kondisi yang seperti sekarang ini jika memang terjadi maka beliau harus menyelesaikan beberapa PR agar semakin memperkuat status politiknya. Namun terlepas dari itu, kita doakan yang terbaik buat negeri ini apapun hasilnya.
Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…
Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…
Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…
Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…
Masih teringat dahsyatnya bencana alam di Sumatera bagian Utara. Aceh, Medan, Tapanuli, Sibolga, hingga sebagian…
Jangan remehkan kekuatan tumbler. Tak hanya tahan pecah, hilang dikit, dua-tiga orang bisa kena pecat…