Selain sebagai negeri yang kaya rempah, Indonesia juga dikenal sebagai negeri yang kaya akan bebatuan mulia. Batu giok, batu kecubung, batu kalimaya, hingga batu bacan adalah sedikit di antaranya. Namun, sebagian besar dari batu-batu yang banyak dijadikan perhiasan tersebut rata-rata hanya yang enak dipandang atau langka semata dan tak punya khasiat kesehatan yang cukup signifikan terhadap penggunanya.
Lain halnya dengan batu amber. Jenis batu satu ini selain punya penampilan mewah dan unik seperti batu-batu di atas, juga memiliki potensi khasiat yang dahsyat. Bahkan, tren penggunaan batu amber masih lebih populer di Indonesia ketimbang tren batu akik yang kini sudah tak lagi terdengar gaungnya.
Sebetulnya, batu amber tak termasuk ke dalam golongan mineral. Batu ini berasal dari pohon prasejarah dengan nama latin pinus succinifera. Pohon-pohon tinggi menjulang ini banyak ditemukan di hutan belantara daratan Eropa serta di pedalaman Kalimantan.
Dalam batu ini seringkali ditemukan serangga hingga hewan vertebrata purba yang terperangkap dan menjadi fosil dalam waktu yang sangat lama, seperti lalat, semut, kalajengking, laba-laba, dan masih banyak lagi. Jenis dan umur hewan yang ada di dalamnya bahkan akan sangat menentukan nilai jual batu ini di pasaran. Para peneliti mengatakan bahwa mayoritas batu amber yang asli di pasaran kini telah berusia puluhan juta tahun.
Batu ini adalah hasil endapan dari getah yang jatuh setetes demi setetes hingga lama-kelamaan membeku dan membentuk sebuah batu. Lantaran ikut terbenam ke dalam barang tambang atau mineral lainnya, maka orang kerap salah mengira bahwa batu ini merupakan batu mineral.
Batu ini telah dijadikan perhiasan dan bahan pengobatan sejak ratusan hingga ribuan tahun yang lalu. Seperti di Cina maupun Yunani kuno, di mana batu ini dibakar untuk diekstrak minyaknya dan dimanfaatkan sebagai obat pereda nyeri, obat anti-inflamasi untuk menurunkan demam, hingga aromaterapi maupun wewangian.
Penggunaan lain dari batu amber adalah sebagai perhiasan maupun ornamen bangunan. Amber bahkan sudah dimanfaatkan sejak era neolithikum dan zaman perunggu. Para bangsawan atau orang terhormat sering menggunakan batu ini sebagai ornamen kuburan keluarganya yang telah tiada. Benda lain seperti cangkir, manik-manik, hingga penjepit cerutu juga kerap dihiasi batu yang indah ini.
Batu ini punya khasiat segudang yang sangat bermanfaat bagi penggunanya. Seperti mengeluarkan aura pesona dan kharisma bagi pria maupun wanita, memberi sensasi rileksasi, menetralisir mood negatif, mengurangi ketegangan saraf dan pikiran, meningkatkan kekebalan tubuh, dan masih banyak manfaat lainnya.
Untuk merasakan sederet potensi khasiat tersebut, batu amber ini harus menempel langsung pada kulit penggunanya. Agar zat khusus yang terkandung dalam bebatuan ini terserap langsung ke dalam kulit. Oleh karena itu, banyak orang yang menggunakan batu ini dalam bentuk perhiasan, terutama kalung.
Ternyata tren penggunaan batu amber ini sudah sangat populer di tanah air. Contohnya, seperti ibu-ibu selebritis ini yang percaya bahwa penggunaan kalung amber, diyakini memiliki khasiat yang sangat baik bagi buah hati mereka.
Seperti Chelsea Olivia, yang merasa bahwa setelah kalung ini dikenakan pada putrinya, Natusha, ia tak lagi rewel manakala mengalami gejala tumbuh gigi seperti gusi bengkak. Nafsu makannya juga kembali normal dan lebih ceria sepanjang hari. Hal yang sama juga dialami oleh Ayu Diah Bing Slamet. Bayi mungilnya yang bernama Dia Sekala Bumi, yang baru saja berusia sekitar satu bulanan, mulai jarang rewel setelah mengenakan kalung yang penuh khasiat ini.
Para penjual kalung amber di jagat instagram bahkan punya tagar khusus dalam mempromosikan barang jualan mereka, #kalunggempi, yang merujuk pada buah hati Gisel dan Gading, Gempita. Kalau kamu penasaran dengan testimoni para pengguna kalung ini, kamu bisa coba mencari tagar #kalungamber, dan lihat seperti apa respons orang-orang setelah menggunakan kalung ini.
Itulah sedikit penjelasan mengenai batu amber, mulai dari asal-usul, penggunaan, khasiat, hingga kepopulerannya yang tengah meroket. Soal khasiatnya sendiri, itu terserah kamu sendiri untuk mempercayainya ataupun tidak. Namun, satu hal yang pasti, tak ada mitos atau hal klenik untuk urusan tersebut karena khasiatnya memang telah terbukti secara ilmiah.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…