Keperawanan merupakan hal yang sangat berharga dan disakralkan oleh kaum wanita. Namun, apa jadiya jika ‘mahkota’ tersebut lari manis dijadikan sebuah bisnis. Bukan berkonotasi sebagai lahan usaha esek-esek, melainkan selaput dara palsu yang membuat mereka tetap menjadi ‘perawan abadi’ meski sejatinya tidak.
Berdasarkan hasil investigasi yang dikutip dari x.detik.com, alat keperawanan palsu lumayan banyak diminati. Bahkan, Seorang penjual mengaku biasa melayani minimal empat pembelian dalam seminggu. hal ini tentu saja menjadi bisnis yang sangat menjanjikan bagi para pelakunya, sekaligus konsumen mereka.
Perlu diketahui, harga satu pak selaput dara yang berisi dua saset dijual seharga Rp 350 ribu. Bahkan di beberapa situs jual-beli online harganya ada yang Rp 400 ribu. Menurut penuturan salah seorang kurir bernama Bayu yang kerap mengantarkan barang-barang tersebut, kebanyakan yang memesan selaput dara palsu yang ditemuinya adalah perempuan muda.
Tak hanya di Jakarta, bisnis ‘kembali perawan’ ini juga dinikmati penjual online yang berada di Surabaya, Jawa Timur. Dilansir dari x.detik.com, pedagang yang enggan disebutkan namanya tersebut meraih untung yang lumayan dari bisnis yang dijalankannya. dari satu pak selaput dara palsu, ia bisa meraup untung Rp 200 ribu dan paling kecil Rp 150 ribu kalau ada pelanggan yang menawar.
Meski sempat bingung di awal-awal pemakaian, para konsumen yang menggunakan produk selaput dara palsu tersebut mengaku puas. Cukup dengan penjelasan dan informasi mengenai alat yang akan dipakai. “Kebanyakan sih berterima kasih telah membantu membuat suaminya tidak kecewa pada malam pertama. “’Pak, terima kasih. Suami saya tidak kecewa. Saya lega.’ Dan lain-lain,” ujarnya yang dikutip dari x.detik.com.
Tak hanya menjual alat semata, bisnis ini juga telah merambah hingga ke klinik-klinik dengan biaya yang bervariasi. Seperti yang ditulis oleh laman x.detik.com, mereka melayani pelanggan untuk berkonsultasi atau menjalani operasi rekonstruksi selaput dara (hymen). Biaya untuk konsultasi dipatok Rp 160 ribu. Sedangkan biaya operasi mulai Rp 12 juta sampai Rp 20 juta, bergantung pada besar-kecilnya robekan selaput dara pasien. Namun, ada juga yang memasang tarif operasi jauh lebih rendah, yakni Rp 2-5 juta.
Jika dilihat secara seksama, suburnya bisnis tersebut lantaran Banyaknya perempuan muda yang ingin mengelabui calon suami atau pasangannya dengan menggunakan alat keperawanan palsu. Miris memang. Tak hanya itu, keberadaannya juga ternyata luput dari pantauan dinas kesehatan. Dilansir dari laman x.detik.com, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Koesmendi Priharto bahkan tidak mengetahui adanya bisnis tersebut.
“Seperti batu yang bisa untuk terapi kesehatan itu, ya. Iklannya kan menyebut untuk kesehatan. Tapi itu masuknya dari (Kementerian) Perdagangan. Padahal iklannya kan kesehatan, jadi membohongi (Dinas) Kesehatan,” kata Priharto yang dikutip dari x.detik.com.
BACA JUGA: 5 Tanda yang Menurut Dokter Bisa Menunjukkan Seorang Wanita Sudah Tak Lagi Perawan
Menurut pendapat penulis pribadi, selaput dara palsu yang dijual agar konsumennya menjadi ‘perawan kembali’ tidak pantas dilakukan. Selain berdosa karena membohongi pasangan, juga bisa memicu konflik jika sewaktu-waktu ketahuan karena menutupi kepalsuan tersebut. Terlebih, dari sisik kesehatan juga belum mendapat rekomendasi dari dinas kesehatan secara resmi. Hmmm..Gimana menurutmu Sahabat Boombastis?