Keberadaan Keraton Agung Sejagat memang sempat bikin heboh masyarakat. Tak hanya di tempatnya berasal, Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, tapi juga menjadi sorotan luas di Indonesia. Hal ini tak lepas dari peran seorang Totok Santoso Hadiningrat, pendiri sekaligus Raja dari keraton tersebut.
Sebelumnya, Totok juga pernah menghebohkan publik lewat organisasi bernama Jogjakarta Development Committee (JOGJA-DEC), yang berjanji akan memberikan sejumlah uang setiap bulan kepada anggotanya. Alhasil, sepak terjangnya itu membuat sosok Totok semakin kontroversial dan menjadi sorotan.
Sebelum menghebohkan masyarakat lewat Keraton Agung Sejagat, Totok juga pernah menjanjikan sejumlah uang lewat organisasi bernama Jogjakarta Development Committee (JOGJA-DEC) pada 2016 silam. Yang menggiurkan, ia menjanjikan sejumlah uang setiap bulan pada para pengikutnya.
Dirinya juga mengklaim bahwa dana tersebut disimpan di salah satu bank Swiss yang bernama Esa Monetary Fund (EMF) “Uang ini merupakan hak bagi bangsa Indonesia. Namun untuk memperoleh uang tersebut harus memiliki register dan nomor keanggotaan di JOGJA-DEC. Nanti bisa dikirim tiap bulan lewat ATM atau lewat koperasi,” ucap Totok yang dikutip dari Merdeka.com (14/01/2020).
Setelah organisasi Jogjakarta Development Committee (JOGJA-DEC) tak ada kabarnya, Totok kembali membuat heboh dengan mendirikan sebuah kerajaan yang bernama Keraton Agung Sejagat. Dengan penuh percaya diri, dirinya mengklaim sebagai penerus Majapahit lewat perjanjian yang telah berakhir pada 500 tahun silam.
Untuk melengkapi kerajaan yang didirikannya, Totok membuat sebuah bangunan keraton lengkap dengan singgasana dan sebuah prasasti berupa batu. Masyarakat baru mengenal keberadaan Totok dan Keraton Agung Sejagat setelah penyelenggaraan acara wilujengan dan kirab budaya.
Totok yang menganggap dirinya sebagai Raja dari Keraton Agung Sejagat, juga memiliki pengikut yang ditaksir sebanyak 450 orang. Sebagian besar dari mereka terlihat ikut memeriahkan acara kirab tersebut, dengan dilengkapi seragam mirip dinas kemiliteran dan tanda pangkat di pundaknya.
Beberapa orang lainnya juga terlihat mengenakan baju tradisional Jawa. Tak hanya itu, Totok juga sempat mencuri perhatian netizen saat dirinya mengunggah status soal PD III di akun Instagram miliknya. Menariknya, postingan itu diunggah pada 18 Mei 2016 silam. “Great catastrophe in 2020,” demikian status yang ditulis oleh Totok.
BACA JUGA: 5 Fakta Keraton Agung Sejagat, Klaim Kuasai Dunia Hingga Jadi Penerus Majapahit
Namun, sepak terjang Totok harus berakhir saat dirinya ditangkap oleh pihak kepolisian. Dilansir dari Regional.kompas.com (15/10/2020), Fanni Aminadia yang juga merupakan istrinya juga ikut ditahan. Keduanya ditangkap karena dugaan menyebarkan berita bohong, dan terancam hukuman maksimal 10 tahun penjara.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…