Nama Tengku Zulkarnain mendadak heboh dan menjadi trending topic di Twitter dengan tagar #PecatTengkuzulDariMUI. Hal tersebut muncul setelah ucapannya saat wawancara dengan Refly Harun menjadi perbincangan lantaran dirinya menyebut enggan membantu Presiden Joko Widodo.
Sebagai tokoh publik yang menjabat Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan MUI Pusat, sepak terjang Tengku Zul – sapaan karibnya, memang kerap mendapat sorotan dari masyarakat. Beberapa di antaranya bahkan menuai kontroversi. Lantas, seperti apa kiprah Tengku Zulkarnain selama ini?
Sosok yang aktif di media sosial Twitter
Tengku Zul terbilang sangat aktif memposting unggahan di dunia maya lewat akun Twitter miliknya. Bergabung sejak Maret 2017, ia telah memiliki 377,7 ribu pengikut. Tema-tema unggahannya pun bermacam-macam. Mulai dari menyinggung soal isu sosial, kritikan, hingga sindiran terhadap peristiwa yang terjadi.
Tak jarang, Zulkarnain juga kerap mengunggah cuitan yang cukup kontroversial sehingga mengundang banyak komentar dari sesama pengguna Twitter lainnya. Salah satunya saat dirinya nge-tweet soal impor ikan asin yang kemudian dibalas oleh Susi Pudjiastuti selaku Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) pada saat itu.
Aktif di berbagai organisasi dan menduduki jabatan-jabatan strategis
Tokoh kelahiran Medan, Sumatera Utara, 14 Agustus 1963 ini terbilang memiliki latar belakang pendidikan serta pengalaman organisasi yang mumpuni. Zulkarnain diketahui merupakan alumni Universitas Sumatera Utara, Fakultas Sastra Inggris dan meraih gelar S-1 di sana.
Di kancah organisasi, Tengku Zul aktif sebagai Ketua Majelis Fatwa untuk PP Mathla’ul Anwar yang memfokuskan diri pada pendidikan Islam, Member Board of Shariah Supervisors BPD Riau, serta terpilih sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan MUI Pusat periode (2015-2020).
Sepak terjang Tengku Zulkarnain yang menuai polemik
Sebagai pejabat publik, Tengku Zul selalu mendapat sorotan lantaran aksinya kerap menuai polemik. Mulai dari cuitan terkait hoax surat suara yang tercoblos yang dikritik Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Amin, hingga sebut Ibu Kota Baru mudah terancam rudal China.
Menariknya, cuitan soal rudal Cina yang dianggap mengancam ibu kota baru tersebut mendapat perhatian dari Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Menurut dirinya, pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur sudah melalui kajian dari berbagai aspek, termasuk dari sisi pertahanan.
Ucapannya jadi sorotan soal tidak ingin bantu Presiden Joko Widodo
Kontroversi Tengku Zul tidak hanya soal cuitan Twitternya. Baru-baru ini, dirinya disorot lantaran berbicara blak-blakan tentang alasan mengapa dirinya tidak mendukung Joko Widodo pada Pilpres 2019 silam. Ucapan tersebut disampaikannya saat diwawancarai oleh Refly Harun di saluran YouTube miliknya.
https://twitter.com/__RismaWidiono_/status/1275098842543742982
Selain merasa memiliki perbedaan soal pandangan politik, salah satu ucapan Tengku Zul yang jadi sorotan adalah saat dirinya menyatakan bakal membantu separuh-separuh saja. “Tapi ada Jokowi di situ ya separuh-separuh. Kalau Jokowi wafat Kyai Ma’ruf jadi presiden, baru saya banyak membantu. Tapi kalau salah tetap kritik,” ucap Tengku Zul
BACA JUGA: Fakta Ustaz Zainal Abidin, Pendakwah yang Viral Gara-gara Trending #LaguAnakMurtad
Wawancara yang berujung keluarnya sebuah pernyataan kontroversial itu membuat Tengku Zulkarnain menjadi sorotan, baik oleh netizen awam maupun buzzer yang memang banyak berkeliaran di Twitter. Tak heran jika tagar #PecatTengkuzulDariMUI sempat menjadi trending topic di linimasa Twitter nasional. Gimana menurutmu Sahabat Boombastis?