Mimpi Indonesia untuk memiliki alutsista udara berupa jet tempur generasi 4,5, bukanlah menjadi suatu hal yang mustahil. Kesempatan tersebut bakal segera terealisasi saat Korea Selatan menawarkan kerja sama dalam sebuah proyek untuk mengembangkan jet tempur generasi 4,5. Pemerintah Indonesia pun tak menyia-nyiakan kesempatan emas ini.
Dilansir dari nasional.kompas.com, kerjasama dituangkan dalam pengembangan proyek jet tempur Korea Fighter Experimental (KF-X), di mana harapan Indonesia suatu saat juga bisa mempunyai jet konsepnya sendiri dengan nama Indonesia Fighter Experimental (IF-X). Seperti apa bentuknya? Simak ulasan berikut.
Kerjasama pengembangan teknologi jet tempur yang memakan biaya 8 miliar dollar
Proyek pengembangan teknologi jet tempur antara Indonesia dan Korea Selatan, direncanakan akan memakan biaya sebesar 8 miliar dollar AS hingga tahun 2026 mendatang. Komposisinya, Korsel akan menanam 80 persen dana, dan kemudian 20 persen dari pihak Indonesia.
Melibatkan ilmuwan teknik penerbangan terbaik yang dimiliki oleh kedua negara
Kerjasama strategis yang melibatkan dua pihak, yakni Kementerian Pertahanan Korsel- Korea Aerospace Industries (KAI), dan PT Dirgantara Indonesia (PT. DI), jelas akan melibatkan ilmuwan penerbangan terbaik dai kedua belah pihak. Untuk Indonesia, Sebanyak 37 ahli teknik Indonesia dari Kemhan, Institut Teknologi Bandung, TNI AU, dan PT Dirgantara Indonesia (DI) akan dikirimkan dalam proyek tersebut.
Indonesia digadang-gadang akan membawa pulang 50 jet tempur generasi 4.5
Awal mula Proyek KF-X sendiri bermula dari keinginan Korea Selatan untuk mengganti armada F-4 dan F-5 yang habis masa pakainya pada 2025-2026, dengan 250 pesawat tempur generasi 4,5. Dilansir dari nasional.kompas.com, Indonesia yang memegang 20 persen penyertaan modal, akan menerima 50 pesawat tempur yang jumlahnya cukup untuk mengisi tiga skadron.
Konsep desain pesawat yang mirip dengan F22 Raptor buatan Amerika Serikat
Dilihat dari tampilannya, proyek KF-X/ IF-X mengusung desain pesawat yamg mirip denan jet tempur buatan Amerika Serikat, F22 Raptor. Untuk mendukung kelancaran proyek, beberapa nama besar di industri dirgantara dunia masing-masing akan menyumbangkan teknologinya. Salah satunya dari sisi mesin yang disediakan oleh General Electric berupa F414-GE-400 engines.
Pesawat semi-siluman yang diharapkan bisa mengawal kedaulatan udara NKRI
Mengusung jenis pesawat generasi 4.5, proyek jet tempur eksperimental ini termasuk golongan semi-siluman. Jika terealisasi, hal ini bakal menjadi lompatan teknologi yang besar bagi kedua negara. Bahkan, Presiden Direktur KAI Ha Sung-Yong tetap menebar optimisme soal kerjasama proyek KF-X/ IF-X. “Proyek KF-X/IF-X sangat penting bagi Indonesia, demikian pula untuk KAI. Apa pun masalah yang terjadi, kami akan berusaha supaya proyek ini berhasil,” tuturnya yang dikutip dari nasional.kompas.com.
BACA JUGA: Perbandingan Drone Wing Loong I TNI AU vs MQ1-Predator AS, Mana yang Lebih Sangar?
Karena proyek KF-X/ IF-X merupakan bentuk kerjasama sama jangka panjang antara Korea Selatan dengan Indonesia, jelas hal ini sangat dibutuhkan agar Tanah Air memiiki armada udara yang disegani di kawasan Asia Tenggara. Terlebih, sudah saatnya Indonesia membangun kemandirian pada industri pertahananannya, di tengah keberadaan negara-negara besar dalam laju pengembangan alutsista global.