Belum reda kegelisahan kaum ibu-ibu oleh maraknya penculikan anak dan balita, kini mereka kembali dibuat khawatir sebab tengah marak sindikat penculikan para pria beristri. Bagaimana tak khawatir, penculik yang biasanya tampil seram dan menakutkan malah digantikan perempuan seksi aduhai yang membuat laki-laki mau-mau saja diculik. Parahnya, sebagian yang diculik malah dengan senang hati membelikan barang mahal. Ada juga yang sampai menceraikan istrinya.
Belakangan terungkap cara kerja sindikat wanita cantik penculik om-om ini. Ternyata, tidak semua pria berstatus yang jadi sasaran penculikan. Hanya mereka dengan kantong tebal dan kendaraan mentereng yang akan jadi target. Dan berikut ini beberapa fakta tentang cara kerja penculik-penculik cantik yang mulai bikin para istri ketar-ketir itu.
Hanya Mengincar Lelaki tertentu
Tidak semua laki-laki kaya menjadi target sindikat penculikan. Wanita-wanita seksi itu hanya akan menculik mereka yang gampang tergoda. Karena faktanya, tidak semua om-om tajir menanggapi rayuan dan godaan mereka. Sebelumnya, mereka akan melakukan survei terlebih dahulu.
Selain mencari yang mudah digoda dan berdompet tebal, pelaku penculikan tidak memperhatikan bentuk wajah atau fisik korbannya. Jika di Malang korban banyak dari bos-bos tajir, di Palangkaraya targetnya para pekerja perkebunan kelapa sawit, pertambangan, bahkan aparatur sipil.
Berkomunikasi Melalui Sosial Media
Sebelum melakukan aksi penculikan, para pelaku akan melakukan survei terhadap calon korbannya. Dimulai dengan mencari kontak korban. Selanjutnya, mereka akan mulai melakukan chit-chat manja di sosial media seperti BBM atau whatsapp. Dari situ, mereka akan tahu apakah sang pria kaya mudah tergoda atau tidak. Jika tak direspon, maka mereka tidak bisa melanjutkan misinya.
Tapi jika umpan disambut, maka perempuan-perempuan ini akan mencari cara untuk bisa menghampiri si target. Umumnya wanita yang menjalani tindakan penculikan om-om ini berbadan ideal dan seksi. Tampilannya pun berbeda dengan perempuan biasa, karena dari ujung rambut sampai kaki cenderung memakai benda bermerk.
Beberapa Penculik Melakukan Hal itu Untuk Memenuhi Target Kerja
Jika menyangka perempuan yang terlibat menjadi penculik om-om adalah pengangguran, maka hal itu salah besar. Kebanyakan adalah wanita karir yang harus memenuhi target kerja. Salah satunya yang dilansir malangpost.net, seorang perempuan 23 tahun yang menjadi penculik om-om adalah marketing di salah satu bank besar di kota Malang.
Untuk memenuhi target nasabah ratusan juta rupiah, akhirnya si marketing bank menculik om-om. Sindikat ini mirip seperti cara kerja SPG plus-plus yang sudah duluan beroperasi. Bedanya, target para SPG meminta lelaki-lelaki nakal membeli barangnya. Konon selain karyawan, ada juga penculik om-om yang masih berstatus mahasiswi. Para mahasiswi melakukan hal itu guna memenuhi kebutuhan fashion dan gaya hidup hedonis dan glamor.
Berhenti Setelah Tujuannya Tercapai
Tujuan penculikan para pria bersuami jelas bukan untuk diperdagangkan seperti penculikan anak. Para lelaki ini diminta untuk memenuhi keinginan sang penculik. Misalnya, memenuhi target kerja yang harus didapat dari nasabah. Bisa juga dengan meminta perhiasan dan kendaraan mewah. Setelah apa yang mereka minta terpenuhi, maka sebagai kompensasinya para penculik akan memenuhi ‘kebutuhan’ si om-om.
Kebanyakan dari para penculik yang sudah mendapat cukup kemewahan, akan berhenti melakukan penculikan dan menjalani hidupnya dengan apa yang sudah didapat. Namun ada juga yang terus menempeli si korban, bahkan sampai korbannya menceraikan istri sahnya.
Kasus ‘penculikan om-om’ sebenarnya sudah lama terjadi di berbagai wilayah di Indonesia. Hanya saja hal ini kembali ramai diperbincangkan setelah beberapa waktu lalu viral di sosial media. Karenanya, pihak kepolisian selalu menghimbau orang tua agar peduli pada kehidupan pribadi anaknya. Begitu pula dengan para istri, untuk lebih memperhatikan para suaminya dengan baik.