Nama Neno Warisman akhir-akhir ini kerap menjadi bahan perbincangan publik di tanah air. Bukan karena prestasinya sebagai artis Ibukota beberapa dekade silam. Melainkan sejumlah aksi yang dinilai oleh sebagian pihak yang dianggap terlalu vokal karena menggerakan massa untuk berdemo. Neno Warisman yang kini beralih menjadi seorang politikus, dikenal sebagai tokoh yang kerap terlibat pada aksi-aksi penggalangan massa.
Sebelum terjun di dunia politik, Neno Warisman dikenal sebagai penyanyi terkenal di Tanah Air. Tak hanya eksis di dunia tarik suara, wanita yang kini kerap disapa sebagai Hajjah Neno Warisman itu juga terlibat dalam beberapa cara sinetron. Perjalanannya mulai dari dunia keartisan hingga ke panggung politik, menarik untuk disimak.
Berkarir sebagai selebriti
Di era 1980-an, wajah Neno Warisman kerap terlihat wari-wiri di layar kaca. Publik pun familiar terhadap sosoknya sebagai artis. Sebagai penyanyi, wanita kelahiran Banyuwangi, 21 Juni 1964 ini, memiliki beberapa album seperti Neno (1983), Matahariku (1983), Matahatiku (1984), Kulihat Cinta Dimatanya (1985), Katakan Cinta Padaku (1986), Pujaan Dewi (1987), Sebuah Obsesi (1988), juga album kompilasi berjudul The Very Best of Neno Warisman. Neno Warisman juga pernah terlibat dalam sinetron bertema sosial di TVRI berjudul Sayekti dan Hanafi (1988).
Berani memakai jilba di era Orde Baru
Saat tak lagi tenar sebagai penyanyi pada tahun 1990-an, Neno Warisman dengan berani memutuskan untuk mengenakan jilbab. Padahal, rezim yang berkuasa pada saat itu secara resmi belum mengijinkan penggunaan kerudung secara luas.
“Pemerintah Orde Baru selalu menghalang-halangi umat Islam untuk menerapkan syariah Islam dalam kehidupan sehari-hari, misalnya melarang para perempuan memakai jilbab untuk menutupi auratnya,” tulis Merle C. Ricklefs dalam Sejarah Indonesia Modern 1200-2008 (2008) yang dilansir dari tirto.id.
Pernah menikah dan bercerai
Neno Warisman yang bernama lengkap Titi Widoretno Warisman ini, pernah menikah engan Widiono Doni Wiratmoko pada 1992. Saat itu, dirinya masih berusia 28 tahun. Dilansir dari tirto.id, Neno Warisman dan suaminya dikaruniai tiga orang anak, yakni Giffari Zakka Waly, Maghfira Izzani Maulania, serta Raudya Tuzzahra Ramadhani.
Sempat bergelut di bidang konsultasi pendidikan anak
Hengkang dari dunia hiburan, Neno Warisman banting setir menggeuti dunia pendidikan anak. Dilansir dari tirto.id, ia mengelola sebuah yayasan yang bernama Neno Educare pada 2002. Setelah bekerjasama dengan Dr Seto Mulyadi di tahun 2005, namannya kemudian berganti menjadi Neno Foundation. Tak hanya di dunia pendidikan, Neno Warisman juga merambah dunia politik sebagai kader dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Dikenal sebagai sosok yang vokal lewat aksi-aksi politik
Pada kasus penistaan agama yang melibatkan Ahok, Neno Warisman dengan lantang mengorganisir Gerakan Ibu Negeri (GIN), yang terkait dengan demonstrasi anti-Ahok. Tak hanya itu, dirinya kini semakin luas dikenal publik lewat penggalangan gerakan-gerakan massa yang populer di tanah air. Praktis, citra Neno Warisman kini melekat sebagai seorang pegiat politik di banding mengenang masa lalunya sebagai seorang artis.
Perjalanan hidup seseorang, terkadang menjadi misteri tersendiri yang tak bisa ditebak. Seperti Neno Warisman. Dari seorang artis Ibukota yang populer di zamannya, kini berubah menjadi salah satu tokoh politik di Indonesia. Jangan kaget, para artis kini kerap melihat lahan politik sebagai bentuk profesi yang menjanjikan di masa depan. Semoga saja bisa memberikan yang terbaik bagi Indonesia ya Sahabat Boombastis.