in

5 Fakta Mencengangkan Tentang Aborsi dari Seluruh Dunia

Bayi-bayi keturunan Afrika-Amerika juga sering jadi korban aborsi orangtuanya

Entah apa pun penyebabnya, sudah menjadi hak seorang anak untuk dilahirkan. Namun sayangnya realita yang terjadi tidaklah demikian. Banyak yang justru memilih untuk menggugurkan anak lantaran alasan yang tidak dibenarkan. Di Indonesia sendiri hal ini biasanya dilakukan hanya untuk menghindari malu lantaran melakukan hubungan di luar nikah.

Lain Indonesia, lain pula dengan dunia. Yup, ternyata banyak fakta tentang aborsi yang mencengangkan, tidak masuk akal, dan bahkan berlawanan dengan humanisme.Misalnya saja legalitas melakukan aborsi yang berhubungan dengan jenis kelamin bayi serta masih banyak lagi yang lainnya. Kalau dilihat dari kondisi yang terjadi di sekitar kita, tidak bisa dikatakan beruntung sih, walaupun praktik aborsi di negeri ini juga masih ada dan jadi pilihan.

Nah, berikut adalah fakta-fakta tentang aborsi dari seluruh dunia yang begitu menguras emosi. Bukan untuk ditiru, tapi justru jadi bukti miris tentang tentang perilaku yang bisa dianggap kejahatan berat tersebut. Berikut ulasannya.

1. 1,2 Juta Wanita Amerika Melakukan Aborsi Tiap Tahunnya

Seperti yang kamu tahu, Amerika Serikat adalah negara bebas yang benar-benar bebas. Masyarakatnya bisa melakukan apa pun yang mereka suka, baik untuk urusan sosial, ekonomi dan sebagainya. Soal pergaulan di sana juga sangat bebas. Alhasil, hubungan pra nikah pun bukan sesuatu yang mengherankan di sana. Bahkan konon para gadisnya sangat malu jika ketahuan masih belum tersentuh pria alias perawan.

Faktanya, hampir 1,2 juta wanita Amerika melakukan aborsi [Image Source]
Faktanya, hampir 1,2 juta wanita Amerika melakukan aborsi [Image Source]
Nah, dari fakta itu sangat tidak mengherankan jika angka kehamilan di luar nikah pun tinggi. Namun, karena kehamilan tersebut bukanlah sesuatu yang diinginkan maka aborsi menjadi hal yang sering dilakukan. Hukum aborsi sendiri legal di sana. Bahkan remaja pun boleh melakukannya tanpa seizin orangtua. Hanya beberapa negara bagian yang memberlakukan peraturan ketat mengenai aborsi yang ujung-ujungnya juga melegalkan. Sehingga tak heran jika sekitar 1,2 juta wanitanya melakukan hal menyakitkan ini dengan berbagai cara.

2. Hampir Satu Juta Wanita China Melakukan Aborsi Gara-Gara Peraturan Pemerintah

China adalah negara dengan pertumbuhan penduduk paling tinggi di dunia. Bahkan jumlah penduduknya sendiri sekarang sekitar 1,2 miliar jiwa. Jumlah penduduk yang besar ini tentu saja menimbulkan masalah tersendiri yang erat berhubungan dengan sosial dan ekonomi. Nah, untuk mengurangi atau setidaknya menekan laju penduduk di Negeri Tirai Bambu ini, pemerintah pun mencanangkan progam satu anak untuk sebuah keluarga.

Kadang aborsi di China bukan keinginan si ibu. Seringkali pemerintah yang memaksa [Image Source]
Kadang aborsi di China bukan keinginan si ibu. Seringkali pemerintah yang memaksa [Image Source]
Tujuannya sih memang baik, namun dalam praktiknya tentu tak semudah itu. Faktanya peraturan ini malah menyusahkan bagi orang-orang China. Kehamilan masih sering terjadi meskipun sebuah keluarga punya seorang anak. Alhasil, mau tidak mau mereka harus aborsi agar tidak dianggap menyalahi aturan pemerintah serta tujuan khusus lain. Jumlah aborsinya sendiri sangat mencengangkan. Yakni menyentuh angka 1 juta orang tiap tahunnya.

3. Aborsi Karena Jenis Kelamin Legal di Swedia

Menurut kebanyakan orang, sebuah keluarga ideal adalah ketika mempunyai dua anak yang berbeda kelamin. Namun, ketika hal tersebut tidak terjadi, maka sudah seharusnya disyukuri bukan malah dijadikan sebagai beban hingga melakukan aborsi. Namun sayangnya, di beberapa negara malah dilegalkan praktik aborsi dengan alasan yang seperti ini. Salah satunya adalah Swedia.

Apa pun alasannya, di Swedia seseorang bebas melakukan aborsi [Image Source]
Apa pun alasannya, di Swedia seseorang bebas melakukan aborsi [Image Source]
Yup, di negara ini aborsi dipersilahkan ketika sepasang suami istri menghendaki anak laki-laki namun ternyata malah diberikan anak perempuan atau sebaliknya. Mirisnya lagi, wanita yang ingin aborsi tersebut boleh melakukan hal tersebut kapan pun mereka suka. Bahkan menginjak usia kehamilan 4 bulan ke atas. Fakta mirisnya, ternyata legalitas aborsi di Swedia ini juga tidak melulu tentang persoalan jenis kelamin. Apa pun alasannya ternyata dipersilahkan melakukan aksi pembunuhan tersebut.

4. Pemerintah India Memperbolehkan Aborsi Jika Janinnya Perempuan

Heran sekali di zaman yang sudah melek teknologi dan agama ini praktik aborsi yang berdasarkan kepercayaan masih saja terjadi. Kembali ke zaman-zaman kegelapan bangsa Arab dulu, masyarakat mereka begitu menyukai bayi laki-laki namun sebaliknya untuk perempuan. Sehingga ketika ada wanita melahirkan dan diketahui jenis kelaminnya perempuan, maka si bayi yang baru lahir ini dibunuh atau dikubur hidup-hidup. Praktik ini masih terjadi di zaman kekinian, bahkan praktiknya bisa dikatakan lebih sadis lagi.

Percaya atau tidak ini adalah janin-janin bayi perempuan di India [Image Source]
Percaya atau tidak ini adalah janin-janin bayi perempuan di India [Image Source]
Ya, India adalah salah satu negara yang masih menganut sistem seperti ini. Bedanya mereka justu lebih kejam. Jika di Arab dulu bayi lahir perempuan lalu dibunuh, di negeri Hindustan bayi perempuan dibunuh sebelum mereka lahir, alias dengan melakukan aborsi. Hukum di sana memang memperbolehkan aborsi bagi para wanitanya jika diketahui mengandung anak perempuan. Angka aborsinya sendiri sangat mencengangkan, yakni antara 100 ribu hingga 500 ribu kasus.

5. Keturunan Afrika-Amerika Lebih Banyak Mati Karena Aborsi Daripada Penyakit Mematikan

Entah apa sebabnya, pasangan Afrika-Amerika sering sekali melakukan aborsi pada janin mereka. Bahkan jumlahnya sendiri cukup fantastis. Angkanya sih tidak diketahui dengan pasti, namun banyaknya diperkirakan sama atau lebih banyak dari korban penyakit mematikan. Kira-kira saja berapa banyaknya orang-orang yang meninggal lantaran penyakit mematikan tersebut di Amerika Serikat. Maka sebanyak itulah calon bayi-bayi Afrika-Amerika dibunuh orangtuanya sendiri.

Bayi-bayi keturunan Afrika-Amerika juga sering jadi korban aborsi orangtuanya [Image Source]
Bayi-bayi keturunan Afrika-Amerika juga sering jadi korban aborsi orangtuanya [Image Source]
Ras keturunan Afrika-Amerika memang lebih banyak ditemui di Amerika serikat meskipun penyebaran mereka ada di seluruh dunia. Namun, umumnya mereka bukanlan penduduk asli. Alhasil, sedikit banyak hal tersebut mempengaruhi kondisi ekonomi. Nah, penyebab aborsi ini dikarenakan salah satunya adalah ketimpangan dari sisi ekonomi. Mungkin mereka beranggapan jika hidup akan lebih berat jika merawat seorang bayi di tengah-tengah keluarga.

Sangat miris sekali dengan fakta yang terjadi di dunia tentang aborsi tersebut. Apa pun alasannya, janin sudah bisa dianggap makhluk hidup maka membunuhnya dengan cara seperti ini tidak ubahnya seperti menghilangkan nyawa seseorang. Bahkan aborsi caranya lebih kejam dan tidak berperikemanusiaan. Di Indonesia sendiri juga masih sering ditemui praktik seperti ini walaupun terselubung.

Harapannya, jangan sampai hal-hal gila di atas ikut terjadi pula di Indonesia. Pasalnya, kita adalah negara timur yang harus tetap menjunjung tinggi adat dan kebiasaan. Jika suatu ketika aborsi dilegalkan di Indonesia, maka sudah pasti saat itu negeri ini sudah tidak karuan rusaknya.

Written by Rizal

Hanya seorang lulusan IT yang nyasar ke dunia tulis menulis. Pengalamannya sudah tiga tahun sejak tulisan pertama dimuat di dunia jurnalisme online. Harapannya bisa membuat tulisan yang super kece, bisa diterima siapa pun, dan juga membawa influence yang baik.

Contact me on my Facebook account!

Leave a Reply

10 Binatang dengan Pertahanan Diri Paling Seram dan Berbahaya

7 Raksasa Prasejarah yang Merupakan Nenek Moyang Hewan Modern!