Bicara tentang Libya, adalah bicara tentang Moammar Khaddafi (atau Gaddafi). Mantan presiden Libya yang terbunuh saat revolusi Libya beberapa tahun yg lalu, Moammar Khaddafi adalah tokoh sentral yang merubah Libya. Selama ini media selalu menyuguhi berita-berita palsu tentang negara-negara Timur tengah dan tokoh-tokohnya. Seolah-olah di sana adalah negara barbar yang tidak tersentuh peradaban dan kedamaian.
Baca Juga : 15 Hal Gila yang Hanya Dapat Ditemukan di Jepang
Dalam menulis artikel ini, redaksi Boombastis tidak ingin membahas sangat dalam mengenai politik, atau teori konspirasi tentang kejatuhan Khadafi. Kami hanya ingin menyebutkan fakta-fakta yang selama ini tersembunyi atau disembunyikan dari perhatian kita. Yuk, mari disimak!
Dalam bukunya “The Green Book”, Khadafi menulis: “Siapa pun yang memiliki rumah tempat tinggal, kendaraan atau penghasilan hidup, Anda memiliki kebebasan dalam hal kesemua itu. Kebebasan adalah tak terpisahkan. Agar rakyat bisa berbahagia, mereka harus bebas. Dan untuk bebas, mereka harus memiliki segala kesempatan untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.
Oleh karena itu semua orang harus memiliki rumah sendiri, kendaraan sendiri, pendapatan sendiri. Karena jika ia menyewa, maka pemilik rumah bisa mengusirnya, pemilik transportasi bisa menurunkanmu seenaknya di jalan. Untuk itu, maka semua orang harus memiliki kesemua hak ini secara pribadi. Baru rakyat dapat merasakan kemerdekaan yang sebenarnya”
Khadafi melihat pendidikan sebagai sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Dia percaya bahwa pendidikan tidak ada hubungannya dengan kurikulum yang dirutinkan. Dia menunjukkan fakta bahwa dunia barat telah memaksa kaum muda mereka untuk belajar selama beberapa jam tertentu sambil duduk di deretan meja, dan jenis pendidikan seperti ini berlaku di seluruh dunia dan bertentangan dengan kebebasan manusia.
Katanya, “Pendidikan yang dikendalikan negara, di mana pemerintahnya bangga setiap kali mereka mampu memaksa pendidikan ini kepada pemuda mereka, adalah metode yang menekan kebebasan manusia. Ini adalah penghancuran bakat manusia, serta pemaksaan koersif terhadap pilihan manusia itu. Ini adalah tindakan kediktatoran yang merusak kebebasan karena menghalangi orang untuk bebas menentukan pilihan, kreativitas dan kecemerlangan mereka. Untuk memaksa manusia untuk belajar sesuai dengan kurikulum adalah tindakan diktator. Memaksakan mata pelajaran tertentu pada orang juga merupakan tindakan diktator.
Tetapi Khaddafi tidak bermaksud bahwa sekolah harus ditutup, ia sangat percaya bahwa pendidikan merupakan hal penting dan pemerintah beserta masyarakat harus menyediakan semua jenis pendidikan yang memberikan setiap individu kesempatan untuk memilih secara bebas.
“Amat sangat mengherankan bagi saya bahwa perawatan medis tidaklah gratis di seluruh negara. Kesehatan dan pengobatan harus menjadi hak asasi manusia dan kami telah melayang jauh dari itu.
Apakah kita tidak mampu menciptakan sistem yang lebih baik di mana pengobatan dan kesehatan bisa gratis untuk semua orang di semua negara?” Khaddafi sangat percaya ini, dan ia menerapkan sistem ini kepada rakyatnya.
Dunia barat ingin menempatkan ukuran pembayaran pada segala sesuatu. Ini hanya cara agar sebagian dari mereka bisa memperbudak yang lain.
Hak asasi manusia tidak terpenuhi di dunia barat, berbeda dengan di Libya. Listrik gratis!
Khaddafi membuat sebuah irigasi raksasa yang bertujuan untuk memberikan air bersih kepada rakyatnya yang hidup di padang pasir yang kering.
Proyek ini begitu besarnya sampai-sampai dijuluki proyek irigasi terbesar di dunia. Dan rakyat Libya kemudian menikmati air bersih gratis di tengah padang pasir yang panas dan kering, gurun Sahara.
Di Libya, setiap pasangan yang baru menikah akan mendapatkan $50.000 sebagai biaya untuk membeli apartemen dan memulai hidup baru.
Bayangkan kalo di Indonesia ada hal macam begini, semua orang udah pada kimpoi!
Dari hasil penjualan minyak, pemerintahan Khaddafi mengambil sebagian porsi yang mereka transfer ke rekening setiap penduduk Libya setiap tahun.
Jadi penduduk Libya dapat merasakan hasil penjualan kekayaan alam rakyatnya. Pertamina? Mimpi aja yaaaa!
Libya mungkin adalah salah satu negara yang bebas dari cengkeraman perbankan dunia yang penuh riba.
Libya memiliki bank pemerintah yang bertjuan untuk meminjamkan modal kepada seluruh penduduk yang membutuhkan, TANPA BUNGA. Sekali lagi, TANPA BUNGA.
Setiap ibu yang baru melahirkan anak, akan mendapatkan tunjangan sebesar $5000 untuk sang ibu dan buah hatinya.
Coba bandingkan dengan di Indonesia di mana biaya persalinannya aja mahal, dan kadang ada kasus ibu gak bisa nebus bayinya. Oh my God!
Jika di Libya tidak ada jurusan pendidikan yang diinginkan, maka pemerintah akan menyediakan beasiswa penuh, bagi rakyatnya yang ingin menuntut pendidikan di luar negeri. Nggak cuma beasiswa, pemerintah Libya juga menanggung pengeluaran tiap bulan sebesar $2.300 dan jatah mobil!
Sungguh, berita-berita ini begitu tersembunyi dari kita dan tertutupi dengan pemberitaan betapa kejamnya Khaddafi dan betapa ia adalah seorang teroris. Saat kemudian Khaddafi dijatuhkan oleh pemberontakan di dalam negerinya sendiri, Libya kemudian hancur sehancur-hancurnya. Tak ada lagi kesemua fasilitas di atas.
Semboyan kemerdekaan serta demokrasi yang dihembuskan dan dibawa oleh dunia barat ke Libya hanya sejuta kebohongan. Rakyat Libya telah tertipu dengan provokasi tentang kemerdekaan. Libya yang dulunya merupakan negara paling kaya di Afrika, kini hancur berantakan.
Baca Juga : 10 Hal Gila Yang Hanya ada di Dubai
Bisakah Indonesia belajar dari hal ini?
Normalnya, acara pembukaan Olimpiade akan mengundang kebahagiaan bagi masyarakat dunia. Deretan para atlet dari seluruh…
Sempat bikin geger atas kasus penganiayaan yang berujung meninggalnya Dini Sera Afriyanti, kini Ronald Tannur…
Kasus tentang joki sebenarnya sudah ada di Indonesia sejak bertahun-tahun yang lalu. Kebanyakan dari mereka…
Salah satu program yang diusung oleh Calon Presiden terpilih, Prabowo Subianto bersama Wakil Presiden, Gibran…
Beberapa waktu terakhir, judi online (judol) menjadi buah bibir yang tak ada habisnya untuk dicibir.…
Baru-baru ini, dokter sekaligus penyanyi Teuku Adifitrian atau lebih dikenal dengan nama Tompi, mengungkapkan rasa…