Sebagai seorang anggota militer, Mayjen TNI (Purn.) Kivlan Zen yang kini terjun ke dunia politik Indonesia dikenal karena kiprahnya dalam upaya pembebasan WNI yang disandera oleh kelompok bersenjata Abu Sayyaf di Filipina. Tak hanya itu, ia juga dikenal aktif dalam organisasi keislaman di era 60-an.
Beranjak ke era modern, Kivlan Zen yang kini terjun ke dunia politik menjadi sorotan lantaran dirinya dilaporkan ke Bareskrim Polri atas dugaan penyebaran berita bohong dan makar. Dilansir dari cnnindonesia.com, pelaporan dirinya dilakukan oleh seseorang yang bernama Jalaludin. Seperti kiprahnya selama menjadi perwira TNI hingga berkecimpung di dunia politik?
Kivlan Zen yang merupakan lulusan Akmil tahun 1971, sempat berkawan dekat dengan Prabowo Subianto Djojohadikusumo yang kini mencalonkan diri sebagai Capres 2019. Dilansir dari tirto.id, Dalam Konflik dan Integrasi TNI AD (2004, hlm. 71), Kivlan mengisahkan pertemuan Mayor Prabowo Subianto dengan koleganya sesama perwira menengah, antara lain Mayor Ismed Yuzairi, Mayor Sjafrie Sjamsoedin, Mayor Glen Kairupan, dan Kivlan sendiri.
Sebelum terjun ke dunia militer, Kivlan telah terlebih dahulu dikenal sebagai aktivis organisasi kemahasiswaan. Laman viva.co.id menuliskan, ia ia dipercayai sebagai sekretaris Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Medan dan Ketua Departemen Penerangan KAMI Medan pada 1965. Tak hanya itu, Kivlan juga juga aktif dalam Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI).
Setelah lulus dari pendidikan Akademi Militer (Akmil) pada 1971, Kivlan memulai karirnya sebagai Komandan Peleton saat usianya menginjak 27 tahun. Tahun 1974, ia dan satuannya sukses Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan ditugaskan di Timor-Timur (kini Timor Leste). Karirnya yang cemerlang, membuatnya menduduki berbagai posisi strategis, seperti Kepala Staf Brigade Infanteri Linud 1/Cilodong/Kostrad (Kasdivif I Kostrad) dengan pangkat Kolonel pada tahun 1990, menjadi Panglima Divisi Infanteri 2/Kostrad, berpangkat Mayor Jenderal dan terakhir menjabat Kepala Staf Kostrad pada 1998.
Pensiun dari dunia militer, tak membuat Kivlan kehilangan keahlian dan auranya sebagai perwira TNI. Hal ini dibuktikannya dengan menjadi negosiator bagi pembebasan 18 WNI yang tengah disandera pada 2016 silam. Keahliannya dalam bernegoisasi, akhirnya membuahkan hasil dengan dibebaskannya para tawanan tersebut tanpa uang tebusan seperti yang diminta sebelumnya.
Kivlan Zen baru-baru ini menjadi sorotan lantaran dirinya dilaporkan ke Bareskrim Polri atas tuduhan penyebaran hoaks dan makar. Laman tirto.id menuliskan, Laporan itu bernomor laporan LP/B/0442/V/2019/Bareskrim dan diterima polisi pada 7 Mei 2019 yang dilakukan oleh seseorang yang bernama Jalaludin. Hal tersebut, nantinya akan dianalisis oleh Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri.
BACA JUGA: A.M Hendropriyono, Mantan Kopassus yang Jadi Guru Besar Intelijen Pertama di Dunia
Meski tengah tersandung kasus yang berujung pelaporan dirinya pada pihak berwajib, sosok Kivlan Zen memiliki jasa yang besar pada Indonesia. Terutama dengan keberhasilannya meringkus Organisasi Papua Merdeka (OPM), dan menjadi negosiator pembebasan WNI yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf. Gimana menurutmu Sahabat Boombastis?
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…