Titanic adalah salah satu kapal paling megah dan paling besar yang pernah dibangun manusia. Kapal tersebut demikian dibanggakan oleh penciptanya hingga dinamakan “Titanic” alias “Si Raksasa”. Namun sayang sekali, kapal yang mengangkut banyak bangsawan dan orang-orang penting tersebut mengalami kecelakaan dan karam di laut.
Kisah tentang kapal Titanic telah diangkat ke layar lebar dan menjadi salah satu film paling sukses yang pernah diciptakan manusia. Film ini laris di berbagai belahan dunia dan Leonardo DiCaprio sebagai pria ganteng yang diinginkan semua wanita kala itu. Namun, ada beberapa fakta tentang titanic yang sangat jarang diketahui oleh orang. Apa saja fakta misterius tersebut?
Kaptern Edward John Smith dipercaya untuk menjadi awak dari kapal megah itu. Kala itu, pria berumur 62 tahun tersebut akan menjalani pelayaran terakhirnya di Samudera Atlantis. Sama sekali tidak ada yang menyangka bahwa kapal yang dibangga-banggakan tersebut justru akan tenggelam di bawah kepemimpinannya.
Meski telah mengabdi menjadi kapten kapal selama 28 tahun di White Star Line, ternyata Edward tidak familiar dengan kapal berteknologi uap. Dia juga diduga tidak mempelajari teknologi baru meski telah berpuluh tahun menjadi kapten kapal. Itulah sebabnya dia menyuruh anak buah kapal untuk memasang 22 knot (kecepatan penuh dalam pengendalian kapal) padahal kapal telah memasuki area yang dipenuhi dengan gunung es. Seperti yang kita ketahui bersama gunung es tersebutlah yang akhirnya menenggalamkan si kapal raksasa.
Setelah kapal menabrak gunung es dan mulai bocor disana-sini, para awak kapal memberikan sinyal tanda bahaya kepada kapal lain yang juga sedang berlayar di Samudera Atlantic. Namun, tidak ada yang merespon sinyal SOS dari kapal naas tersebut. Kapal SS Californian, misalnya. Kapal ini hanya berada 8 sampai 15 mil dari Titanic dan mereka mendapatkan sinyal bahaya dari Titanic. Namun kapten kapal SS California yang terbangun karena sinyal tersebut malah kembali tidur dengan alasan tidak mendengar apapun ketika mencoba mengkonfirmasi sinyal bahaya lewat radio wireless.
Satu kapal lagi yang mendapat sinyal dari Titanic adalah kapal The Samson. Jika kapal ini merespon sinyal bahaya dari Titanic, maka setidaknya 200 nyawa bisa diangkut dan ditolong. Kapal asal Norwegia itu berada 5 mil saja dari lokasi Titanic menabrak gunung es. Namun, The Samson mengabaikan sinyal tersebut karena para awaknya sedang sibuk melakukan perburuan anjing laut illegal. Satu-satunya kapal yang menolong korban Titanic adalah Carpathia, yang justru lebih jauh dibandingkan kedua kapal lainnya tadi.
Selama ini kita membayangkan kapal Titanic sebagai kapal megah yang hanya boleh dinaiki oleh bangsawan kaya. Hal tersebut didukung pula dengan penggambaran Titanic yang begitu elegan dalam film berjudul serupa. Namun, siapa sangka ternyata Titanic tidak semegah itu.
Para penumpang kelas tiga di kapal tersebut harus berbagi kamar mandi. Tidak tanggung-tanggung, hanya ada dua kamar mandi (satu untuk laki-laki dan satu untuk perempuan) untuk 700 penumpang. Ya, anda tidak salah baca, dua kamar mandi untuk 700 penumpang. Kapal kelas ekonomi di Indonesia saja tidak seburuk itu.
Pemain Orkestra mungkin adalah salah satu yang paling kita ingat tentang film Titanic. Mereka tetap memainkan musik mereka hingga menjelang kapal tersebut benar-benar karam. Hal ini memang terjadi di dunia nyata. Delapan anggota orkestra tersebut memang tetap memainkan musik mereka untuk meredakan kepanikan.
Mirisnya, dua minggu setelah tragedi tersebut, ayah dari salah satu pemain orkestra mendapat sejumlah uang dari F.N Black, perusahaan yang memperkerjakan para pemusik tersebut di Titanic. Uang yang diberikan hanyalah sebesar 5 shillings dan 4 penny, atau hanya seharga sebuah seragam orkestra.
Awak kapal memang sangat membutuhkan teropong untuk mengawasi rute perjalanan kapal. Namun, dua awak kapal Fredrick Fleet dan Reginald Lee tidak menggunakan teropong dan tidak melihat gunung es yang membentang di hadapan Titanic. Akhirnya sang kapal raksasa membentur gunung es itu dan mengalami kerusakan parah.
Teropong yang diperlukan tersebut ternyata ada di sebuah loker, yang kuncinya dipegang oleh David Blair. Davide Blair sendiri tiba-tiba dicoret dari daftar kru kapal beberapa hari sebelum kapal berangkat. Setelah namanya dicoret, Blair lupa memberikan kunci loker berisi teropong, yang harusnya dia berikan kepada Fredrick dan Reginald. Kalau saja kedua pria itu berhasil menemukan kunci dan memakai teropong, mungkin saja Titanic tidak akan menabrak gunung es.
Itu tadi beberapa fakta yang jarang diketahui soal Titanic. Namun, meski terus berkembang beberapa spekulasi soal tenggelamnya kapal ini, penyebab karamnya kapal ditengarai disebabkan oleh banyak sekali faktor, salah satunya faktor kelebihan kapasitas penumpang dan lainnya. Hingga saat ini, kapal Titanic masih menjadi misteri yang menarik perhatian banyak orang.
Semoga teknologi dan ilmu pengetahuan manusia semakin canggih dan bijak dalam membuat kendaraan. Sehingga kecelakaan berkendara bisa ditekan menjadi seminim-minimnya. (HLH)
Kasus baru, masalah lama. Begitulah kira-kira jargon yang cocok disematkan kepada Menteri Peranan Pemuda dan…
Selain susu dari sapi atau kambing, kamu mungkin sudah pernah mendengar susu dari almon atau…
Kamu pasti sudah nggak asing lagi dengan nama Labubu, atau Boneka Labubu. Jelas saja, karena…
Di dalam hutan lebat Papua, terdapat salah satu burung terbesar dan paling menakjubkan di dunia,…
Siapa yang tidak kenal Hikigaya Hachiman? Tokoh utama dari *OreGairu* ini dikenal dengan pandangan hidupnya…
Belakangan ramai perbincangan mengenai dugaan eksploitasi yang dialami mantan karyawan sebuah perusahaan animasi yang berbasis…