Keberadaan sosial media di masa sekarang membuktikan bahwa tidak ada satupun fenomena sosial yang tidak berhasil diabadikan. Meski sumber aslinya telah dihapus, satu unggahan yang sudah menyebar tidak akan bisa raib. Baru-baru ini terjadi sebuah fenomena sosial yang berhasil membuat warga Pontianak geger. Terdapat sekelompok remaja atau yang terkenal dengan istilah kids zaman now, mengunjungi Car Free Day yang rutin digelar oleh Pemerintah Pontianak di hari Minggu.
Tidak ada yang salah bagi sekumpulan remaja yang mengunjungi acara rutin di hari Minggu tersebut. Namun, sesuatu yang menempel di badan mereka membuat orang-orang sekitar berang. Pasalnya, kelompok remaja itu beramai-ramai mengenakan kaos berwarna hitam bertuliskan “ikeh” serta gambar dewasa yang menunjukkan hubungan intim. Sah-sah saja jika banyak warga yang mengkritisi kaos “nyeleneh” tersebut.
Arti Sebenarnya dari “Ikeh”
Sudah merupakan hal yang biasa jika anak-anak remaja dalam satu kelompok atau geng memiliki satu barang kembar yang menjadi identitas mereka. Seperti layaknya Genk Cinta dengan kotak bekal makannya maupun Genk The Tarix Jabrix dengan motor bututnya jaman dahulu. Sekelompok remaja Pontianak ini juga membuat barang kembar berupa kaos untuk dikenakan bersama-sama. Momentum peluncuran ciri khas mereka ini adalah ketika Car Free Day di hari Minggu.
Sayangnya, momen yang dipilih nampaknya kurang tepat. Mereka malah dicyduk oleh aparat keamanan di sana. Setelah ditanya apakah arti dari “ikeh” dan gambar yang ada pada kaosnya, mereka menjawab tidak tahu. Kata “ikeh” biasanya diberi lanjutan kimochi. Jika dicari dalam kamus bahasa Jepang, kimochi berarti sebuah rasa yang nikmat atau kenikmatan. Sedangkan ikeh sendiri merupakan kata turunan dari iku yang berarti semangat/ayo/terus. Jadi, jika disambungkan akan berarti terus nikmat. Waduh, gimana sih dedek-dedek gemes ini kok bisa tidak tahu kalau arti di kaos mereka menimbulkan kontroversi.
Diberi Saran Oleh Penjahit Konveksi
Salah satu perempuan dari sekelompok remaja ini menjelaskan, bahwa mereka akhirnya sepakat meletakkan kata “ikeh” dan gambar 69 di kaosnya setelah mendapat saran dari penjahit konveksi. Ia mengaku tak tahu makna sebenarnya dari keduanya. Ia hanya berpesan pada sang penjahit untuk memberi gambar yang berbeda dari kelompok lain. Katanya, di kalangan anak-anak seusianya sudah biasa jika ingin mengenakan sesuatu yang berbeda pada penampilannya.
Ternyata, yang berbeda pun tidak selalu baik. Dalam kasus ini, malah membuat mereka dirundung penyesalan ketika tahu arti hal tersebut. Nominal Rp. 60.000 yang dikeluarkan tidak sebanding dengan sesal dan malu yang ditanggung oleh sekelompok remaja ini. Lain kali musti hati-hati, ya, berlaku untuk sekelompok remaja di manapun. Teliti sebelum membeli.
Orang Tua Mengunggah Rasa Sesalnya di Facebook
Salah satu anak yang mengaku malu dan meminta maaf hingga menangis pada orang tuanya, membuat hati sang ayah ini tergerak. Ia lalu berinisiatif untuk mengunggah permintaan maafnya kepada publik, agar kejadian tersebut tidak terulang kembali. Diunggah di akun facebook milik Gusti Muhammad Iqbal, ia menyatakan beberapa hal selain permintaan maaf.
Gusti menyampaikan bahwa kelalaiannya menjaga anaknya sampai-sampai membuat sesuatu yang viral dan membuat geger warga sekitarnya. Tujuannya mengunggah video tersebut agar para orang tua tidak lagi kecolongan atas perbuatan anak-anaknya. Keviralan kasus ini juga menurutnya sudah cukup membuat anak-anak terpukul dan menjadi pembelajaran bagi mereka.
Tanggapan Seorang Aktivis Wanita atas Kaos Ikeh 69
Dilansir dari tribunnews.com, seorang aktivis wanita di Pontianak bernama Devi Tiomana dari Yayasan Nanda Dian Nusantara menyatakan dirinya prihatin. Apalagi kasus ini muncul setelah pemilik situs nikahsirri.com baru-baru ini diciduk Polda Metro Jaya. Ia mengutarakan pendapatnya sambil sesekali mengelus dada. Devi menganalisis, kasus kejahatan seksual di Indonesia sekarang terus meningkat, tidak hanya fenomena kaos ikeh 69 dan situs nikahsirri.com, tapi problema lawas seperti KDRT juga masih banyak terjadi.
Devi menuturkan bahwa begitu banyak perempuan yang mau melecehkan dirinya sendiri. Selain omset yang diraih oleh nikahsirri.com melambung karena banyak perempuan yang mendaftarkan diri, sebagian dari sekelompok remaja Pontianak berkaos ikeh 69 juga perempuan. Ia berpendapat bahwa perempuan-perempuan yang sengaja maupun tidak, dalam melecehkan dirinya sendiri, harus segera diperiksakan kondisi psikologisnya. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah ada indikasi mereka sebagai korban eksploitasi orang dewasa.
Meskipun sudah diungkapkan salah satu anggota kelompok bahwa hal ini merupakan sebuah ketidaksengajaan, namun para orang tua serta remaja masa kini harus tetap berhati-hati. Sebelum tahu betul akan makna sebuah hal, harus ditelisik dulu agar tidak terjadi kasus serupa yang akan merugikan diri sendiri nantinya.