in

Waspadai Jebakan Istidraj, Rezeki Lancar dan Harta Berlimpah Meski Kerap Berbuat Maksiat

Hidup sempurna yang sering diidentikkan dengan besarnya kenikmatan duniawi yang dimiliki seperti harta yang melimpah, rezeki yang dilancarkan, dan lain sebagainya, merupakan idaman bagi setiap manusia modern di era akhir zaman seperti saat ini. Di mana berlomba-lomba demi memenuhi hawa nafsu duniawi bukanlah menjadi sesuatu yang asing.

Tak jarang, mereka yang sering melakukan maksiat pun kerap terlihat ‘aman-aman’ saja dan hartanya semakin berlimpah. Apa yang sebenarnya terjadi? Bukankah mereka yang berdosa seharusnya diberi peringatan berupa sulitnya mencari rezeki? Sabar, pertanyaan semacam ini mungkin pernah mampir di dalam benak Sahabat Boombastis ya. Namun perlu diketahui, hal di atas sejatinya adalah peringatan yang sesungguhnya dari allah Subhanahu wa ta’ala.

Ketahuilah bahwa mendapatkan limpahan kekayaan seperti itu bukanlah suatu tanda kemuliaan, namun itu adalah istidraj. Laman rumaysho.com menuliskan, istidraj artinya suatu jebakan berupa kelapangan rezeki padahal yang diberi dalam keadaan terus menerus bermaksiat pada Allah. Salah satu contohnya ditempuh lewat jalan kesyirikan –lewat ritual pesugihan- misalnya, dan benar ia cepat kaya.

Dalam Tafsir Al Jalalain (hal. 141) disebutkan, “Ketika mereka meninggalkan peringatan yang diberikan pada mereka, tidak mau mengindahkan peringatan tersebut, Allah buka pada mereka segala pintu nikmat sebagai bentuk istidraj pada mereka. Sampai mereka berbangga akan hal itu dengan sombongnya. Kemudian kami siksa mereka dengan tiba-tiba. Lantas mereka pun terdiam dari segala kebaikan.

Ilustrasi terlena dengan istidraj [sumber gambar]
Dari Ubah bin Amir radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila Anda melihat Allah memberikan kenikmatan dunia kepada seorang hamba, sementara dia masih bergelimang dengan maksiat, maka itu hakikatnya adalah istidraj dari Allah.”

Secara bahasa, Istidraj diambil dari kata da-ra-ja (Arab: درج ) yang artinya naik dari satu tingkatan ke tingkatan selanjutnya. Dikutip dari laman konsultasisyariah.com, Sementara istidraj dari Allah kepada hamba dipahami sebagai ‘hukuman’ yang diberikan sedikit demi sedikit dan tidak diberikan langsung. Allah biarkan orang ini dan tidak disegerakan adzabnya. Allah berfirman dalam surah Al-Qalam yang berbunyi:

Nanti Kami akan menghukum mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui.” (QS. Al-Qalam: 44)

BACA JUGA: Mengulik Khutbah Iblis di Podium Api yang Bikin Manusia Menyesal Saat Berada di Neraka

Tanpa disadari oleh kebanyakan manusia, Istidraj telah melalaikan mereka dari siksaan pedih yang bakal dihadapinya kelak jika waktunya telah tiba. Meski berbuat maksiat sesuka hatinya, tetap Allah balas dengan kenikmatan yang besar. Namun di saat itu pula, Allah membuat para pendosa tersebut lupa untuk menyadari dan beristighfar atas kesalahannya. Alhasil, azab pedih akan menanti setelah terlena dengan harta yang telah membutakan mata dan hati mereka. Itulah Istidraj, maka waspadalah Saudara dan saudariku.

Written by Dany

Menyukai dunia teknologi dan fenomena kultur digital pada masyarakat modern. Seorang SEO enthusiast, mendalami dunia blogging dan digital marketing. Hobi di bidang desain grafis dan membaca buku.

Leave a Reply

Tak Pantang Menyerah, 4 Orang Ini Raih Gelar Sarjana di Usia yang Sudah Tak Lagi Muda

Bukannya Ibadah, 4 Orang Ini Malah Lakukan Hal Bejat di Masjid