Mendengar kata Gerwani pasti akan membuat kebanyakan orang Indonesia menampakkan raut muka tak nyaman. Ya, kenapa bisa begitu adalah lantaran Gerwani ini selalu dihubung-hubungkan dengan PKI. Banyak anggapan yang beredar tentang para anggota Gerwani yang turut berperan aktif pada kudeta G30S. Bahkan Gerwani dipercaya juga turut campur dalam penyiksaan para jenderal.
Gerwani adalah PKI, PKI adalah Gerwani, begitulah anggapan kebanyakan orang. Memang benar jika mereka berafiliasi dengan PKI, namun jika dirunut dari awal, sebenarnya Gerwani adalah organisasi positif dengan tujuan yang sama baiknya seperti para aktifis wanita zaman sekarang. Ya, Gerwani tercipta untuk kesejahteraan wanita. Sayangnya, citra Gerwani sudah terlanjur buruk dan dicap sebagai organisasi terlarang, sama seperti PKI.
Nah, Agar tahu lebih dalam tentang organisasi satu ini, berikut adalah fakta-fakta Gerwani yang mungkin belum pernah kamu ketahui sebelumnya.
1. Gerwani Adalah Organisasi yang Sangat Positif
Dari kepanjangan namanya saja sebenarnya sudah tersirat jika Gerwani adalah organisasi positif. Ya, Gerwani sendiri adalah singkatan untuk Gerakan Wanita Indonesia. Didirikan tahun 50an, Gerwani memang memfokuskan diri untuk hal-hal yang berhubungan dengan wanita. Mulai dari gerakan feminisme, emansipasi, hak-hak wanita, sampai nasionalisme wanita.
Organisasi ini bergerak cukup aktif awalnya. Makanya, makin lama peminatnya terus bertambah. Bahkan di tahun 65 jumlah anggotanya mencapai sekitar 1,5 juta orang. Organisasi wanita dengan jumlah keanggotaan wanita terbanyak kala itu. Fakta ini jadi bukti Gerwani yang sangat diterima oleh para wanita di Indonesia.
2. Gerwani Berafiliasi Dengan PKI
Selama ini Gerwani selalu dianggap merupakan bagian dari PKI. Hal ini sebenarnya salah karena Gerwani berdiri sendiri. Tapi, soal adanya hubungan dengan PKI, hal tersebut memang dibenarkan. Gerwani sendiri punya alasan kenapa sampai bergabung dengan partai komunis satu ini.
PKI dianggap sebagai organisasi nasionalis yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan. Hal ini sejalan dengan salah satu misi dari Gerwani. Belum lagi, PKI juga sepertinya cukup dekat dengan Bung Karno, sosok di mana Gerwani juga menyanjungnya. Banyak kesamaan visi membuat keduanya memutuskan untuk bekerja sama.
3. Ternyata Ada Pihak Gerwani yang Membenci Presiden Soekarno
Mayoritas anggota Gerwani sangat menjunjung Soekarno yang sangat nasionalis. Ini juga jadi alasan kenapa mereka sampai bergabung dengan PKI yang memiliki sosok panutan yang sama. Namun, meskipun mayoritas Gerwani senang dengan Presiden, tapi ada beberapa pentolan yang tak menyukai suami Ratna Sari Dewi itu.
Gerwani secara tersirat kurang menyukai yang namanya poligami. Menurut mereka hal ini masuk dalam ketidakadilan kepada para wanita. Kita tahu Bung Karno juga melakukan hal tersebut. Alhasil, sang Presiden pun tak disukai beberapa Gerwani. Meskipun sebagian orang penting Gerwani ada yang kurang suka dengan Bung Karno, tapi hal tersebut tak sampai membuat Gerwani macet untuk mendukung sang proklamator.
4. Gerwani Dituduh Terlibat Aktif dalam G30S
Berteman dengan tukang minyak pasti kena ciprat baunya. Ungkapan ini sangat pas untuk menggambarkan posisi Gerwani ketika G30S pecah. Bagaimana tidak, organisasi tersebut berafiliasi aktif dengan PKI. Tak hanya anggapan terlibat secara nyata dengan rencana kudeta, Gerwani juga dipercaya melakukan berbagai macam siksaan keji kepada para jenderal sebelum mereka dibunuh.
Mereka dianggap turut serta dalam berbagai penyiksaan kepada para pahlawan revolusi. Ada yang bilang merekalah yang menyilet-nyilet kelamin korban, menari-nari telanjang, dan aksi amoral lainnya. Meskipun tuduhan keterlibatan Gerwani sangat kuat, tapi banyak sejarawan yang mengatakan jika organisasi satu ini sejatinya tak pernah terlibat.
5. Gerwani Dimampuskan Seperti PKI
Setelah kejadian paling memilukan dalam sejarah kita itu, masyarakat pun menuntut balas. Akhirnya lewat operasi yang dipimpin secara resmi oleh Soeharto, dimulailah perburuan PKI. Lagi-lagi, Gerwani juga turut jadi korban dalam rencana ini.
Diketahui sekitar ribuan anggota Gerwani diperkosa bahkan dibunuh. Aksi ini sepertinya dibiarkan sebagai bagian dari rencana pembersihkan PKI. Pembersihan Gerwani terus dilakukan sampai Soeharto naik menjadi presiden.
Dari deretan fakta-fakta ini bisa kita tarik kesimpulan jika Gerwani mungkin saja tak bersalah dalam aksi G30S. Gerwani memang berafiliasi dengan PKI, tapi mereka sepertinya belum terbukti benar terlibat aktif dalam agenda berdarah itu. Memang akan sangat kontroversial jika serta merta menganggap mereka tak bersalah. Makanya, dibutuhkan kajian sejarah yang lebih dalam lagi. Memang, sejarah akan tetap berada di masa lalu, tapi pembuktian kebenaran tetap patut untuk dilakukan.