in

Dilalap Api, Inilah Kisah Gereja Notre Dame yang Dulu Jadi Saksi Bisu ‘Konflik Kejam’

Dikenal sebagai salah bangunan ikonik yang menjadi salah satu karya seni arsitektur Perancis, Gereja Notre Dame dikabarkan luluh lantak dilalap si jago merah alias kebakaran. Meski demikian, sperti yang dilansir dari laman cnnindonesia.com, Damkar setempat akhirnya berhasil memadamkan api dan menyelamatkan beberapa artifak yang berharga.

Bagi masyarakat Prancis, khususnya Paris, keberadaan Gereka Notre Dame sangat lekat dengan sejarah carut marut negeri mereka. Bisa dibilang, bangunan tersebut adalah saksi bisu dari tragedi peperangan dahsyat nan mematikan yang pernah berkecamuk di dunia pada saat itu.

Dibangun pada Abad Pertengahan

Sebagai bangunan yang ikonik dan menjadi karya arsitektur, Gereja Notre Dame juga masshyur sebagai tempat religius yang menyimpan banyak artifak kuni di dalamnya. Dilansie dari cbsnews.com, Katedral ini dibangun pada 1163 pada masa pemerintahan Raja Louis VII dan selesai pada 1345 dan masuk ke dalam Situs Warisan Dunia UNESCO.

Notre Dame yang terbakar dibangun pada Abad Maysarakat Pertengahan [sumber gambar]
Perjalanannya sendiri sarat dengan sejarah Prancis yang kala itu tengah membangun negara yang berdaulat di dalamnya. Tercatat, beberapa tokoh penting seperti Henry VI dari Inggris dan Napoleon Bonaparte, pernah dimahkotai di dalam bangunan gereja tersebut. Masing terjadi pada tahun 1431 dan 1804.

Hancur karena terjadinya revolusi Prancis yang memakan banyak korban jiwa

Prancis yang sempat dilanda konfik internal berupa meletusnya Revolusi pada 1790, juga turut menghancurkan bangunan Notre Dame pada saat itu. Laman cnnindonesia.com menuliskan, Sejumlah artefak dan benda-benda di dalamnya, seperti patung, dirusak dan dihancurkan oleh massa yang terlibat revolusi. Revolusi Prancis juga menyisakan kisah pilu di dalamnya, di mana ada ribuan korban yang terlibat mati sia-sia.

Revolusi Prancis yang meninggalkan luka di masyarakatnya [sumber gambar]
Menurut Profesor Sejarah dari Purdue University bernama Michael R. Lynn lewat buku The Sublime Invention: Ballooning in Europe, 1783‐1820 yang dikutip dari ultimateprojecthistpry.com mengatakan, Revolusi Perancis ditandai dengan lebih dari bagian eksekusi mereka yang dianggap bersalah dan memunculkan simbol Guillotine (mata pisau untuk memenggal kepala). Alat itulah yang akhirnya menjadi salah satu simbol revolusi yang paling menentukan dan abadi. Tentu saja dengan segala kekejaman di dalamnya.

Sempat menjadi saksi bisu Perang Dunia I dan Peran Dunia II

Beralih ke era modern, Notre Dame juga menjadi saksi bisu pendudukan tentara Nazi di era Perang Dunia (PD) II berkecamuk. Hebatnya, Gereja yang menyimpan beberapa artifak kuno di dalamnya itu, lolos dari pemboman besar-besaran Jerman pada Perang Dunia I. Dikutip dari laman abc.net.au, Notre Dame juga sempat mengalami kerusakan kecil seperti kaca yang pecah, saat terjadi pertempuran di jantung ibukota Prancis.

Ilustrasi sempat menjadi sasaran bom tentara Nazi namun tak bnayak yang rusak [sumber gambar]
Peristiwa yang terjadi pada 1944 itu, menggambarkan situasi pembebasan Paris dari tangan tentara Nazi Jerman, yang akhirnya memicu pertikaian di jalan-jalan ketika pasukan Jerman mencoba mempertahankan basisnya di kota. Meski demikian, Adolf Hitler yang memerintahkan agar Paris dibiarkan menjadi “tumpukan reruntuhan yang terbakar”, tetap membuat Nazi kehilangan kendali atas kota itu setelah pendaratan D-Day Sekutu. Ironisya, mereka juga menyerah tanpa perlawananan.

Menjadi simbol kebanggaan Prancis di masa lalu dan ke depannya

Bagi rakyat Prancis, Gereja Notre Dame merupakan ikon sekaligus simbol religiusitas yang dibalut dengan karya seni arsitektur bangunan yang indah. Laman bbc.com menuliskan, tidak ada situs lain yang mewakili Prancis seperti Notre-Dame. Tak hanya itu, jika disandingkan dengan Menara Eiffel sebagai saingan utamanya menjadi simbol nasional, yang usia sedikit lebih dari seabad masih dibilang belumlah klop. Terlebih, Notre-Dame telah berdiri tegak di atas Paris sejak tahun 1200-an. Eiffel sendiri dibangun pada 28 Januari 1887.

Menjadi bangunan kebanggan rakyat Prancis [sumber gambar]
Tak hanya itu, bangunan ini juga mengantarkan Novel Hunchback of Notre-Dame karya Victor Hugo, sebagai orang Prancis yang terkenal di seluruh dunia. Bagi orang Prancis, namanya lekat sebagai pencipta salah satu karya sastra negara yang kemudian difilmkan ke dalam sebuah animasi berjudul The Hunchback of Notre dame besutan Disney pada 1996 silam.

BACA JUGA: 5 Masjid Dan Gereja Dibangun Berdampingan, Siratkan Toleransi Beragama

Meski sempat luluh lantak dilalap api, Notre Dame dikabarkan akan segera dibangun ulang dengan semangat oleh warga Prancis sendiri. Dari peristiwa ini, setidaknya kita bisa belajar, bahwa melindungi aset yang menjadi bagian perjalanan sejarah di masa lalu, sangat penting agar generasi di masa depan tetap mengingatnya sebagai simbol yang jadi kebanggaan negara.

Written by Dany

Menyukai dunia teknologi dan fenomena kultur digital pada masyarakat modern. Seorang SEO enthusiast, mendalami dunia blogging dan digital marketing. Hobi di bidang desain grafis dan membaca buku.

Leave a Reply

Tidak Melulu ‘Perang’ Politik, 4 Hal Ini Juga Buktikan Kalau Pemilu Juga Adu Kreativitas

Bela-belain Nonton Coachella di Luar Negeri, Begini Gaya OOTD 16 Artis dan Selebgram Ini