Ada dua fase paling berat yang dialami bangsa Indonesia. Pertama adalah pendudukan Belanda dan Jepang, dan yang kedua adalah krisis moneter orde baru di tahun 1997 lalu. Dampak krisis ini benar-benar luar biasa besar. Banyak perusahaan bangkrut, pengangguran merajalela dan banyak pula protes-protes berujung anarkisme parah. Tahu kah kamu, jika kejadian buruk ini ternyata didalangi oleh seorang pria tua bernama George Soros.
Pria keturunan Yahudi ini memang punya peranan penting saat terjadinya krisis moneter dulu. Gara-gara perbuatannya memonopoli dollar Amerika lewat permainan valasnya, ia pun berhasil membuat mata uang ini sangat jumawa, dan sekaligus menggerus beberapa mata uang negara lain khususnya Asia Tenggara. Saat itu tak hanya kita, Ringgit, Bath dan mata uang negara lainnya lumpuh di bawah dollar. Bahkan keadaan mereka pasca krisis moneter juga kurang lebih tak ada bedanya dari Indonesia.
Lalu, siapa George Soros ini dan kenapa ia bisa begitu berpengaruh bagi dunia ekonomi global? Berikut adalah hal-hal yang perlu kamu tahu tentang sosok yang dijuluki pria penghancur mata uang itu.
Profesi Soros selain sebagai spekulan adalah trader dan investor. Namun ia bukan orang biasa yang bergerak tanpa diawali dengan analisa dan pemikiran dalam. Tercatat, Soros melakukan manuver-manuver mencengangkan yang tak dikira banyak orang. Termasuk bagaimana ia memelintir dollar agar menjadi tinggi, serta investasi ke banyak perusahaan yang menguntungkan.
Kini kekayaan George hampir mencapai $ 20 miliar. Jumlah ini dicatat Forbes di tahun 2012 dan diyakini jika sebelumnya angka kekayaannya lebih tinggi lagi. Jumlah kekayaan ini pun menempatkan Soros di deretan orang terkaya dunia.
Sebagai seorang spekulan jempolan di dunia, Soros sudah beberapa kali melakukan manuver gila yang bikin bangkrut banyak negara. Tak hanya kita, tapi ia juga melakukan hal yang sama pada Inggris di tahun 1992. Ketika itu, dengan menggunakan teknik analitis spekulannya, Soros memanfaatkan celah-celah pemerintah Inggris yang tengah gamang terhadap pounsterling mereka. Lalu dengan sekali hentak George berhasil meraup keuntungan sekitar $ 10 miliar dari sana.
Bank of England sebagai badan konstitusi keuangan terpenting Inggris pun dibuat hancur berantakan. Peristiwa ini sangat membuat Inggris sakit hati dan George pun dikutuk. Gara-gara ini, kemudian namanya dianggap sebagai perompak gila yang ditakuti banyak negara. Terutama mereka yang mata uangnya lemah terhadap serangan-serangan George. Belakangan kondisi keuangan dunia sepertinya masih stabil. Entah, mungkin Soros masih ingin istirahat sejenak.
Percaya atau tidak, ada sisi lain dari George yang bisa membuat kita terpikat. Salah satunya adalah bagaimana ia memberikan nasihat dan saran-saran kepada negara tertentu tentang bagaimana mengembangkan ekonomi dan tidak tenggelam dengan arus global. Sebagai seorang spekulan, tentu yang keluar dari mulutnya bukan ucapan sepintas lalu melainkan hal-hal yang memang berguna.
Menurut mereka yang berdekatan dengan George, pria ini sebenarnya tidak suka merusak. Bahkan apa yang dilakukan sebenarnya hanya ingin memberi pelajaran kepada negara-negara yang dianggapnya kurang fair dalam melakukan kebijakan ekonomi dan moneter. Karena kita juga pernah dibikin ruwet olehnya, mungkin pemerintah Indonesia kala itu memang agak sedikit nakal menurut George.
Memang seperti hal yang sangat kontradiktif, tapi percayalah jika Soros memang seorang yang sangat-sangat dermawan. Sudah tak terhitung berapa kekayaannya yang disumbangkan untuk kepentingan global. Namun, spekulasinya ia menghabiskan sekitar $ 738 juta untuk diberikan kepada mereka yang membutuhkannya.
Karena sudah dicap buruk oleh banyak orang, aksi amal gila George ini pun mendapatkan tanggapan yang negatif pula. Namun Soros punya alasan sendiri kenapa ia menyumbangkan banyak hartanya. “Aku menyumbang sekian banyak harta bukan karena desakan rasa bersalah. Bukan juga untuk untuk memperbaiki relasi sosialku demi membangun hubungan yang baik dengan masyarakat. Aku melakukan apa yang mampu aku lakukan,” ungkapnya.
Punya banyak uang yang tak mungkin bisa dihabiskannya, siapa sangka George memulai karirnya tanpa memiliki satu sen pun uang. Kembali ke masa kegilaan Nazi dulu, George adalah salah satu korban selamat organisasi ini. Meskipun untuk selamat ia pun harus menjadi gelandangan yang hidup di jalanan.
Beberapa waktu menjalani hidup sebagai seorang pelarian, George kecil pun beruntung karena ditolong oleh salah satu keluarganya dan akhirnya mendapatkan penghidupan yang baik. Ia bahkan sempat mengenyam pendidikan tinggi di London School of Economics. Setelahnya, hidup George makin berubah drastis seiring dengan kiprahnya yang bikin gila dunia. Ia kini memiliki beberapa perusahaan besar, seperti Soros Fund Management dan Quantum Fund.
Meskipun sering disalahkan atas apa yang dilakukannya, namun banyak pula yang membela pria kelahiran tahun 1930 itu. Salah satunya adalah dalih jika Soros hanya melakukan apa yang harus ia lakukan sebagai seorang spekulan, trader dan juga investor. Ya, terserah apa yang mereka kata, tapi satu fakta yang tidak boleh kita lupa adalah gara-gara tingkah pria ini kita merasakan krisis moneter hebat. Bahkan dampaknya masih terasa sampai sekarang.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…