Polusi adalah salah satu masalah terbesar yang menghantui planet bumi saat ini. Alam dan bahkan kesehatan kita sendiri sebagai manusia juga sebenarnya terancam bahaya dengan berbagai macam zat berbahaya yang dilepaskan ke lingkungan ini.
Meski dikenal masyarakat luas sebagai bahan yang berbahaya, namun ada banyak hal yang tidak banyak diketahui soal polusi. Berikut ini beberapa fakta tentang polusi lain yang sebenarnya juga cukup mengejutkan.
Kita semua tahu bahwa polusi udara menimbulkan masalah pernapasan, tapi hasil penelitian yang baru menyebutkan bahwa polusi juga bisa menyebabkan obesitas alias kegemukan. Menurut para ahli, partikel kecil dari asap kendaraan dan rokok bisa menimbulkan pembengkakan dalam tubuh. Akibatnya, hal ini akan mengganggu kemampuan tubuh dalam membakar energi sehingga menimbulkan peningkatan berat badan tubuh.
Hong Chen yang berkerja di Public Health Ontario dan Institute of Clinical Evaluative Sciences di Kanada menemukan bahwa resiko terjangkit diabetes meningkat 11 persen pada mereka yang terus terkena polusi udara. Studi lain du Columbia University juga menemukan bahwa anak-anak yang dibesarkan di area berpolusi seperti Bronx 2,3 kali beresiko menjadi obesitas daripada mereka yang tinggal di tempat bersih.
Mendengar kata bunuh diri memang seperti tidak ada hubungannya dengan polusi udara. Tapi terpapar polusi udara bisa meningkatkan resiko seseorang untuk melakukan tindakan bunuh diri. Bahkan, resiko tersebut meningkat di musim gugur dan semi. Peneliti dari Universitas Utah mereview catatan lebih dari 1.500 orang yang bunuh diri antara 1 Januari 2000 dan 31 Desember 2010 di Salt Lake County, Utah.
Penelitian tersebut menemukan bahwa orang-orang yang terpapar partikel nitrogen dioksida selama 3 hari sebelum bunuh diri telah meningkatkan tindakan usaha bunuh diri sampai 5 hingga 20 perseb. Namun Dr. Amanda V. Bakian mengemukakan bahwa hal ini tidak berari polusi adalah penyebab bunuh diri. Namun, tingginya level polusi mungkin akan berinteraksi dengan faktor lain seperti biologis, psikologis, fisik, dan kimia sehingga meningkatkan resiko bunuh diri.
Sebuah studi tahun 2015 mengatakan bahwa terpapar polusi udara dalam jangka panjang bisa membuat otak seseorang mengecil. Peneliti di Beth Israel Deaconess Medical Center, Boston memeriksa 943 orang sehat berusia 60 atau lebih yang tinggal di area New England. Dengan menggunakan scan MRI, para peneliti menganalisa struktur otak peserta dan membandingkan hasilnya dengan tingkat polusi udara di kota mereka tinggal.
Hasil penelitian tersebut mengemukakan bahwa setiap peningkatan polusi 2 mikrogram per meter kubik akan mengurangi volume otak sebesar 0.32 persen. Angka tersebut sama dengan 1 tahun penuaan otak. Selain itu, hal tersebut juga meningkatkan resiko “silent stroke” sebesar 46 persen. Silent stroke seringkali dihubungkan dengan penyakit dementia atau gangguan fungsi kognitif yang tidak terlihat gejalanya.
Selain memiliki kualitas udara yang buruk, Hong Kog juga mengalami polusi lain yang tidak kalah buruk yaitu polusi cahaya. Bahkan langit malam di Hong Kong saja sudah seribu kali lebih terang dari standard internasional. Karena itulah Hong Kong disebut sebagai kita dengan polusi cahaya terburuk di dunia.
Hong Kong merasa bahwa untuk menjaga keamanan warganya maka setiap tempat harus diterangi dengan cahaya lampu seperti siang hari. Bahkan daerah-daerah taman juga terganggu dengan cahaya yang berlebihan ini. Hal ini tentu akan mempengaruhi kehidupan binatang malam sehingga mereka jadi kesulitan bertahan hidup.
Banyak orang beranggapan bahwa polusi adalah masalah yang hanya dialami oleh kehidupan masyarakat modern saja. Namun, penelitian terbaru menyebutkan bahwa peradaban kuno ternyata juga mengalami masalah polusi udara. Para ilmuwan menemukan partikel polusi di dalam paru-paru 15 mumi Mesir.
Partikel kecil yang merusak tubuh ini sering dikaitkan dengan masalah kesehatan seperti kanker, sakit jantung, dan masalah paru-paru. Namun anehnya, partikel yang ditemukan ini biasanya masih berhubungan dengan polusi udara modern seperti asap knalpot. Bahkan, partikel ini ditemukan tidak hanya pada kaum bangsawan, tapi juga masyarakat pada umumnya. Hingga saat ini, masih belum diketahui darimana manusia pada zaman tersebut terpapar polusi.
Kita semua tahu bahwa polusi itu berdampak buruk. Namun tidak semua orang tahu secara mendetail apa saja akibat berbahaya dari terpapar polusi. Kita tentu tidak mau menunggu sampai semua terlambat, bukan? Maka ada baiknya kita mulai bertindak menjaga lingkungan dan mengurangi polusi yang dihasilkan.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…