Sebagai kaki tangan Zonis Israel, pasukan musta’ribeen, atau “mista’arvim” dalam Bahasa Ibrani, menjadi garda terdepan untuk menetralisir sekaligus menangkap para demonstran Palestina yang tengah berunjuk rasa. Keberadaan mereka nyaris tak dapat dideteksi karena berpenampilan layaknya orang-orang Palestina.
Dalam beraksi, mereka kerap berbaur bersama anggota demonstran lainnya dan tak sungkan untuk ikut melempari tentara Israel dengan batu yang notebene adalah rekannya sendiri. Bisa dbilang, unit musta’ribeen ini menyaru sebagai demonstran, yang tujuannya untuk menangkap orang-orang Palestina yang dianggap sebagai provokator aksi. Seperi apa sepak terjang mereka?
Musta’rib” yang berarti orang yang ahli bahasa dan budaya Arab, merupakan representasi dari musta’ribeen yang dalam konteks keamanan Israel memiliki arti sebagai agen rahasia yang menyamar menjadi seorang berkebangsaan Arab. Jelas, misi utamanya adalah menyusup di tengah-tengah kelompok mereka untuk menjalankan operasi kontra-teroris, menangkap orang Palestina (demonstran) di tengah gerombolannya, dan mengumpulkan data intelijen. Bisa dibilang, musta’ribeen sangat ahli dalam hal penyamaran dan penyusupan.
Diketahui, Unit musta’ribeen pertama aktif hingga 1950. Sayangnya, informasi detail tentang kelompok ini sangat sedikit karena pergerakannya yang misterius dan rahasia. Dilnasir dari laman tirto.id, militer Israel akan membubarkan satu unit musta’ribeen saat misi telah rampung—alias ketika sosok-sosoknya ketahuan demonstran Palestina. Saat dibentuk ulang, kebanyakan yang direkrut adalah anggota baru dengan wajah yang lain. Diketahui, unit musta’ribeen yang paling tersohor adalah Samson Unit dan Duvdevan Unit.
Sebagai anggota musta’ribeen, para prajurit di dalamnya mendapat pelatihan keras yang digelar secara intens dengan total waktu latihan selama 15 bulan. Rinciannya, dua bulan pelatihan unit dasar dengan fokus navigasi perkotaan; empat bulan belajar tradisi Arab, bahasa, dan kamuflase seperti warga sipil (rambut, lensa kontak, pakaian, dll). Di fase ini mereka juga dituntut paham dan fasih menjalankan salat, puasa, dan kebiasaan keagamaan lain yang biasa dilakukan orang Arab Palestina. Sementara sisa waktu satu bulan terakhir, banyak digunakan untuk melatih kemampuan menembak, mengemudi, dan hal teknis lain yang berkaitan.
Dalam aksinya, para anggota musta’ribeen tak segan-segan melakukan tindakan keras. Laman tirto.id menuliskan, mereka pernah menyerbu sebuah rumah sakit di Hebron, 30 km dari Yerusalem dan membunuh seorang pria yang diduga melakukan serangan penikaman kepada tentara Israel satu bulan sebelumnya. Tak hanya itu, peristiwa kejam lainnya terjadi pada pada 2015. Gerakan yang kala itu disebut orang-orang Palestina sebagai “intifada pisau”, diwarnai dengan aksi penembakan anggota musta’ribeen terhadap dua demonstran dari jarak dekat.
BACA JUGA: Mengenal Mossad, Agen Super Rahasia Israel yang Ingin Rekrut Warga Indonesia Jadi Mata-mata
Keberadaan unit musta’ribeen memang menjadi momok bagi masyarakat Palestina. Khususnya terhadap mereka yang kerap melakukan aksi demonstrasi. Selain karena sulit dideteksi, mereka juga terlihat mirip dengan kebanyakan orang Palestina dan berperilaku layaknya orang-orang muslim. Alhasil, banyak dari para demonstran akhirnya tertangkap. Gimana menurutmu Sahabat Boombastis?
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…