Besarnya tekanan hidup yang menimpa diri seseorang, tentu membutuhkan pemikiran yang bijak dalam menyikapinya. Tak jarang, kondisi tersebut justru malah membuat sebagian orang gelap mata, yang ujung-ujungnya melakukan tindakan negatif. Meski demikian, ada saja hal besar yang justru muncul dari kondisi keterpurukan tersebut.
Hal besar tersebut sukses dimunculkan oleh sosok Fahrudin, pemuda sukses yang berhasil membesarkan bisnis mainan plastik miliknya. Namun, siapa sangka jika sosok Fahrudin yang dulu, sangat berbeda dengan yang sekarang. Sebelum dirinya sukses menggeluti bisnis mainan plastik, ia juga pernah pontang-panting mencari makan untuk keluarganya sebagai seorang Cleaning Service. Seperti apa kisah perjalanan hidupnya, simak ulasan berikut ini.
Hidup penuh cobaan di kota besar
Hidup di zaman modern seperti saat ini memang bukan perkara yang mudah. Terlebih, jika hidup didaerah perkotaan besar yang sarat dengan budaya hura-hura dan serba mahal. Hal inilah yang dialami oleh Fahrudin, jauh sebelum dirinya sukses menjadi pengusaha mainan plastik.
Tak pelak, kondisi tersebut membuat sosok Fahrudin harus pintar-pintar untuk mengatur arus keuangan di keluarganya. Sebab jika tidak, kebutuhan keluarga serta pribadinya bisa terancam bahaya. Alhasil, profesi sebagai seorang Cleaning Service pun dilakoninya dengan ikhlas.
Berusaha tabah dengan profesinya
Dihadapkan dengan kondisi yang demikian, Fahrudin tentu saja pontang-panting dalam mencari nafkah. Terlebih, pada saat itu dirinya telah menikah dan dikaruniai seorang anak. Secara otomatis, Fahrudin harus berpikir lebih keras untuk membiayai kebutuhan hidup dirinya sekaligus keluarga kecilnya.
Namun apa daya, dengan hanya berbekal Ijazah SMA, Fahrudin khawatir tidak bisa mendapatkan pekerjaan lain. Alhasil, dirinya pun memilih bertahan menekuni profesi Celaning Service selama lima tahun. Ditengah naiknya harga kebutuhan pokok, Fahrudin yang kala itu berprofesi sebagai Cleaning Service, harus pintar-pintar berhemat.
Berdarah-darah cukupi kebutuhan keluarga
Selain didesak kebutuhan untuk membiayai keluarganya, ia juga dihadapkan oleh tantangan pekerjaan yang dirasakannya semakin berat. Bekerja selama 12 jam penuh hingga larut malam selama satu hari, Fahrudin merasakan pendapatannya yang kian tidak masuk akal jika dibandingkan dengan tenaga dan waktu yang telah dikeluarkannya.
Namun di sisi lain, Fahrudin mempunyai semangat yang menggelora untuk mengangkat derajat hidup keluarganya. Dirinya bahkan masih menyimpan mimpi-mimpi yang ingin diwujudkannya. Memberikan kehidupan layak yang lebih baik lagi agar keluarga kecilnya tidak lagi kekurangan.
Berbisnis menjadi pilihan terbaik
Satu-satunya pilihan yang ada pada saat itu adalah berbisnis secara online. Selain waktunya yang fleksibel. Fahrudin juga merasa usaha di bidang ini bisa mendatangakn penghasilan yang lebih baik. Langakan awl ang ditempuhnya saat itu adalah, belajar dan mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang bisnis online. Yang mengharukan, dirinya bahkan rela menumpang membaca buku di sebuah toko untuk mendalami ide barunya tersebut.
Setelah dirasa cukup, Fahrudin mulai mempraktikan ilmu yang telah diserapnya tersebut. Sembari bekerja sebagai Clenaing Service pada 2012 silam, Ia memutuskan untuk berjualan mainan secara online yang dilakukannya sebagai profesi sampingan. Bukan tanpa alasan. Dirinya memilih berjualan mainan di sebuah toko online karena belum ada penjual ainnya yang fokus pada mainan. Selain itu, harganya yang relatif terjangkau serta modal yang dikeluarkan hanya sedikit, membuat dirinya kian bersemangat menjual barang tersebut.
Kaya raya dan berhasil ciptakan lapangan pekerjaan
Melihat potensi bisnis onlinenya yang semakin berkembang pesat, Fahrudin akhirnya memutuskan untuk resign dari profesi lamanya. Terlebih saat itu, dirinya diberi data terkini oleh beberapa lembaga dinas dan isntansi terkait, tentang potensi yang ada pada pengguna internet di Indonesia. Berangkat dari informasi tersebut, dirinya kian bersemangat untuk menjalankan bisnis mainan plastiknya tersebut.
Berbekal semangat dan gajinya yang dikumpulkan sedikit demi sedikit sebagai modal, secara perlahan, dirinya mulai mencicipi nikmatnya menjalankan bisnis online. Tak hanya mampu mencukupi kebutuhan pribadi dan keluarganya, bisnis mainan yang dijualnya secara online tersebut, juga mampu memberikan manfaat pada orang lain.
Sikap pantang menyerah pada nasib yang ditunjukkan oleh Fahrudin, seakan menjadi tamparan keras bagi mereka yang hobi mengeluh dan menyalahkan takdir. Padahal, berbekal semangat yang didorong oleh mimpi-mimpinya selama ini, Fahrudin menjadi potret sukses, seseorang yang merangkak dari bawah, hingga berada puncak keberhasilan. Tentu saja, kisah perjalanan fahrudin tersebut, harusnya bisa menginspirasi kita agar lebih giat dan produktif, sembari terus memupuk semangat dan pikiran yang positif.