Hari ini kita mungkin bangga kalau disangkut-pautkan dengan Amerika, entah karena Obama pernah tinggal di Menteng ataupun penyebab lainnya. Tapi, kalau zaman Bung Karno dulu, masyarakat menunjukkan sikap yang benar-benar berbeda terhadap negeri Paman Sam itu. Alih-alih berteman dekat, masyarakat cenderung benci bahkan boleh disebut menganggap AS sebagai musuh.
Tentu ada alasannya kenapa pemerintah dan rakyat Indonesia bersikap seperti itu. Ya, Amerika secara jelas dan samar ingin mengintervensi Indonesia dengan cara melengserkan Bung Karno. Entah untuk apa, namun mereka terbukti melakukan itu berkali-kali dan didalangi oleh CIA. Untungnya, konspirasi-konspirasi CIA tak pernah benar-benar berhasil, walaupun memang pada akhirnya Bung Karno turun dan caranya sendiri tidak wajar.
Atas apa yang mereka lakukan, kita sah-sah saja kalau menganggap Amerika lewat CIA punya banyak dosa kepada Indonesia. Nah, untuk mengingatkan hal tersebut lagi dan agar kita belajar dari sejarah, berikut adalah rincian dari dosa-dosa Amerika dan CIA-nya terhadap negeri ini.
1. CIA Terbukti Melakukan Pendanaan Terhadap Pemberontak di Indonesia
PRRI adalah satu dari banyak pemberontakan yang bisa dibilang paling berbahaya di Indonesia. Gerakan separatis ini bukan ecek-ecek melainkan well-prepared alias terencana dengan sempurna. Buktinya, PRRI sudah punya kabinetnya sendiri bahkan sekalian mata uangnya. Kalau di buku-buku ditulis PRRI bisa besar lantaran motivasi yang kuat melihat ketimpangan pusat dan daerah. Tapi, ternyata tak hanya itu.
PRRI kuat salah satu alasannya adalah berkat bantuan pendanaan dari CIA. Diketahui organisasi ini jadi donatur bagi gerakan separatis itu dengan tujuan menggulingkan pemerintah pusat. Tak hanya duit, CIA dikatakan juga memasok senjata-senjata bagi para pemberontak. Usaha CIA ini gagal seiring dengan dihancurkannya PRRI oleh TNI.
2. Fitnah Kepada Sukarno Sebagai Kolaborator Jepang
Tak hanya melakukan intrik jahat dengan membiayai dan membantu pemberontak, CIA sendiri juga melakukan cara doktrinisasi kepada masyarakat. Salah satunya adalah dengan menyebarkan anggapan kalau Bung Karno merupakan kolaborator Jepang. Jadi, maksud kolaborator di sini adalah Soekarno dianggap bersekongkol dengan Jepang dalam upaya meraih kemerdekaan.
Anggapan ini cukup bikin resah tentu saja, tapi hilang seiring dengan berjalannya waktu. Gagal, cara fitnah ini ternyata hanya berakhir tanpa hasil dengan makin mantapnya Indonesia di bawah pemerintahan Sukarno yang semakin dipercaya oleh rakyat.
3. CIA Mengutus Allen Pope Untuk Membantu Permesta
Tak hanya PRRI, Permesta adalah gerakan separatis lainnya yang didukung oleh CIA. Di Permesta ini CIA lebih serius lagi dengan mengirim pasukan bayaran elit bernama Allen Pope. Pria ini masuk dalam angkatan udara Permesta dan kemudian terlibat aktif dalam menciptakan kerusakan berat daerah-daerah Indonesia bagian timur.
Mereka menghancurkan sebagian ambon, serta menenggelamkan salah satu kapal perang terbaik Indonesia. Korban dari tragedi ini cukup banyak meskipun tak pernah ada laporan. Pemerintah Indonesia tentu menganggap ini adalah ancaman, kemudian Bung Karno memerintahkan TNI untuk memberantas gerakan ini dan mereka berhasil. Lagi-lagi usaha kurang ajar CIA gagal.
4. CIA Runtuhkan Bung Karno dengan Cara Kampungan
Gagal melakukan kudeta lewat cara-cara frontal seperti pemberontakan dan ideologi, CIA pun putar otak dan akhirnya menemukan satu alternatif cara lainnya. Ya, cara ini adalah melalui film dewasa. Jadi, CIA membuat sebuah film dewasa yang sosoknya dimirip-miripkan dengan Bung Karno.
Tujuan CIA melakukan ini agar kehormatan Bung Karno musnah di mata rakyat dan dunia. Dengan begitu, Bung Karno akan kehilangan muka dan berangsur-angsur turun dari kursi kepresidenan. Film berjudul Happy Day ini sendiri berhasil dibuat, namun entah jadi disebarkan atau tidak.
Berbagai cara dilakukan Amerika lewat CIA-nya untuk bikin Indonesia merana lewat rencana kudeta terhadap Bung Karno. Untungnya, semua cara yang dilancarkan tak pernah berhasil membuat sang Proklamator terhenti langkahnya. Bahkan Bung Karno malah sukses mempecundangi AS dengan menangkap Allen Pope dan membongkar kedoknya.