Hari ini 1 dolar Amerika seharga Rp 13.620, setelah sempat meroket beberapa waktu lalu di angka Rp 14 ribuan. Sebenarnya bisa dibilang berita bagus, namun ada semacam ironi di mana nilai rupiah kita yang sekarang sangat memperihatinkan. Padahal dulu sekali, kita pernah bernasib baik dengan nilai tukar yang hanya sekitar Rp 2.000an. Saat itu kehidupan makmur dan sejahtera, tidak ada problematika pelik seperti sekarang.
Nilai tukar dolar ke rupiah mungkin akan fluktuatif dan cenderung naik. Tergantung bagaimana usaha pemerintah untuk menurunkannya. Sebenarnya ada satu cara untuk membuat mata uang kita tidak lagi lemah lagi dan bernilai sama dengan dolar. Ya, apalagi kalau bukan dengan memakai dolar itu sendiri.
Mungkin terkesan radikal, sporadis dan sebagainya. Namun ketika memakai dolar sebagai mata uang, maka akan banyak kemudahan dan keuntungan yang bisa kita rasakan. Meskipun tak menampik pula jika ada efek samping yang harus jadi perhatian. Berikut adalah hal-hal menakjubkan yang akan terjadi jika Indonesia memakai dolar sebagai mata uang.
1. Dolar Naik, Rakyat Indonesia Bahagia
Rakyat Indonesia pernah merasakan tidak enaknya barang-barang naik gara-gara nilai rupiah turun. Hal ini takkan terjadi jika kita memakai dolar. Dengan tidak ada diferensiasi mata uang, kita tentu malah merasakan naikknya dolar sebagai berkah.
Dampaknya pun bisa membuat kita jadi orang kaya baru. Kita bisa pula plesiran ke banyak negara dengan biaya yang lebih murah. Kabar baiknya, keadaan naiknya dolar ini stabil. Meskipun turun, nilainya tak terlalu merosot jauh. Paling hanya selisih beberapa saja.
2. Indonesia Tidak Akan Mengalami Krisis Moneter
Salah satu penyebab krisis moneter adalah anjloknya nilai rupiah terhadap dolar sebagai acuan mata uang internasional. Ya, nilai rupiah yang terjun bebas ini membuat ekonomi negara kacau balau, bahkan turut pula memengaruhi banyak perusahaan di semua level.
Ketika kita memakai dolar, maka bisa dipastikan negara ini takkan pernah mengalami krisis seperti itu. Bagaimana mau krisis kalau uangnya bernilai sama? Hingga pada akhirnya negara bisa menjamin takkan pernah ada lagi kejadian krismon seperti di tahun 1997. Terkecuali Amerika kolaps, baru kita akan kena dampaknya. Namun, Amerika sendiri bukan tipe negara lemah yang tanpa perhitungan. Ya, kita bisa serahkan masalah nilai dolar ini kepada mereka.
3. Pariwisata Indonesia Jadi Menggila
Dolar juga berpengaruh kepada sektor pariwisata kita. Sebenarnya bukan memengaruhi secara ekonomi sih, namun lebih kepada kemudahan saja. Ya, dengan memakai dolar sebagai mata uang utama, maka para turis luar negeri pun tak bingung dan tak repot. Mereka hanya perlu memakai dolar yang jadi mata uang standar banyak negara untuk melakukan apa pun di sini.
Tak perlu tukar uang di money changer, tak takut juga akan kemungkinan kena tipu gara-gara beda mata uang. Sangat nyaman dan memudahkan, hingga pada akhirnya wisata di Indonesia pun makin laris di mata dunia.
4. Belanja di Luar Negeri Jadi Makin Mudah
Agenda wajib keluar negeri adalah menukarkan uang terlebih dahulu agar mudah dalam beraktivitas. Terutama ketika belanja. Nah, lantaran uang kita adalah standar yang dipakai di banyak negara, maka kita tak perlu susah-susah untuk melakukan penukaran. Uang yang kita bawa dari rumah, akan bisa dipakai di sana.
Tak hanya itu, soal barang yang dijual di sana, kita tak akan merasa kemahalan lantaran harga-harganya dipatok dengan mata uang yang sama di negara asal. Intinya, dengan dolar hasrat belanja kita akan makin terpuaskan.
5. Korupsi Pun Makin Greget
Masalah terbesar implementasi uang ini di negara kita adalah jika dikorupsi. Mungkin kita akan bereaksi cukup wajar ketika mendengar berita tentang seseorang yang melakukan korupsi sebesar Rp 1 juta. Tapi, kita bakal menepuk jidat jika mereka berkorupsi $ 1 juta. Sama-sama satu jutanya, tapi keduanya berbeda nilai jauh.
Kabar buruknya, melihat kebiasaan para koruptor di Indonesia, mereka takkan pernah melakukan korupsi kecil. Bagaimana jika nantinya mereka korupsi $ 50 juta atau bahkan $ 1 miliar. Negara bakal pening menanggulangi kasus korupsi seperti ini dan aksi korupsi tersebut kemungkinan besar akan memeengaruhi banyak hal di sektor ekonomi kita.
6. Indonesia Akan Kesusahan Sendiri Menilai Barangnya
Memang banyak keuntungannya, namun dolar juga banyak kelemahannya. Salah satunya adalah bagaimana kita akan menghargai benda-benda di sekitar yang biasanya dihargai murah. Misalnya sayuran, kita tidak mungkin akan membeli seikat bayam dengan $ 1 dolar. Pasalnya, biasanya bayam hanya seharga Rp 2000 saja. Lalu apakah kita mesti harus beli tujuh ikat bayam jika tidak ada uang yang lebih kecil lagi nilainya?
Solusinya bisa dengan memakai uang sen dolar. Sayangnya, ini butuh waktu pasalnya harus dihitung-hitung dulu berapa harga yang pas. Kebiasaan masyarakat Indonesia ogah dengan hal yang susah-susah dan mikir seperti itu. Inilah salah satu kelemahan dolar jika diimplementasikan di negara kita.
7. Pakai Dolar Artinya Tak Nasionalis
Terlepas dari nilainya yang kalah telak dengan dolar, rupiah adalah identitas negara kita. Sama seperti lagu, semboyan, dan juga bendera. Maka cinta rupiah sama seperti kita mencintai lambang negara yang lain dan ini adalah salah satu perwujudan dari nasionalisme. Dolar mungkin lebih menguntungkan, namun menggunakan mata uang ini sebagai pengganti sama artinya kita sudah tak cinta negara lagi.
Cinta rupiah bukan hanya simbol saja, tapi sudah jadi peraturan yang harus dipatuhi. Hal ini tertuang dalam Surat Edaran BI tentang penggunaan rupiah sebagai alat tukar wajib di NKRI. Di dalamnya disebutkan jika kedapatan menggunakan mata uang lain selain rupiah untuk melakukan transaksi di negara ini, maka akan terkena denda sebesar Rp 1 miliar atau penjara setahun.
Memakai dolar memang lebih nyaman, namun rupiah sudah mendarah daging dan sangat memudahkan masyarakat. Meskipun nilainya memang terpaut jauh dengan dolar. Nah, bagaimana menurutmu? Jika seumpama negara benar-benar memberi opsi untuk memilih dolar atau rupiah, mana yang akan kamu pilih?