Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis terhadap produk-produk skincare yang dinilai memiliki klaim berlebihan. Dengan gaya bicara yang to the point dan berani, Doktif berhasil menarik perhatian publik dan membantu banyak konsumen agar lebih selektif dalam memilih produk kecantikan.
Ulasannya sering kali membeberkan perbedaan antara kandungan produk dan promosi yang dibuat oleh perusahaan, membuat banyak orang sadar akan pentingnya memeriksa kandungan produk yang mereka gunakan sehari-hari. Namun, di balik kepopulerannya, Doktif juga menghadapi sejumlah kontroversi yang membuat publik terbelah. Berikut adalah empat kontroversi utama yang mengiringi perjalanan kariernya sebagai ‘Dokter Detektif.’
Sosok yang Viral karena Bongkar Produk Overclaim
Doktif sering membongkar klaim berlebihan dari produk skincare melalui ulasan tajamnya, membuat konsumen lebih kritis. Dengan gaya bicara yang to the point, ia kerap membagikan hasil pengujian produk yang menunjukkan ketidaksesuaian antara kandungan asli dan promosi yang diiklankan. Hal ini membuatnya viral, tetapi juga menjadi sorotan karena dianggap terlalu berani.
Dituding Mencari Sensasi
Tidak sedikit yang menilai tindakan Doktif sebagai usaha mencari sensasi di media sosial. Beberapa pihak, termasuk rekan sejawat, menganggap cara Doktif menyampaikan ulasan terlalu frontal dan tidak etis. Kritik ini semakin ramai ketika ia terlibat perselisihan dengan Dr. Richard Lee, seorang dokter kecantikan populer di Indonesia.
Dalam salah satu ulasannya, Doktif mengklaim telah ‘dibodohi’ oleh kandungan produk skincare white tomato yang sempat dipromosikan oleh Dr. Richard Lee dengan harga tinggi. Perselisihan ini menimbulkan perdebatan antara mereka yang mendukung langkah Doktif untuk mengungkap kebenaran dan mereka yang melihat aksinya sebagai bentuk mencari popularitas di media sosial.
Kritik atas Metode Ulasan yang Dinilai ‘Sadis’
Selama ini, Doktif tidak pernah mengungkapkan identitas aslinya secara lengkap. Ia hanya menyebutkan bahwa dirinya adalah seorang dokter asal Surabaya dengan pengalaman lebih dari 17 tahun di bidang kecantikan kulit. Selain mengelola klinik kecantikan, Doktif juga memiliki bisnis produk skincare. Dengan pengalaman yang cukup lama, Doktif merasa berani mengulas produk dengan detail dan ketelitian.
Namun, pendekatan tegas ini juga menuai kritik. Beberapa kalangan medis menilai metode ulasannya terlalu keras, bahkan terkesan ‘sadis’ karena dianggap merusak reputasi produk atau brand tanpa memberikan ruang untuk klarifikasi atau perbaikan. Bagi sebagian orang, gaya ulasannya ini lebih seperti upaya mencari sensasi dibanding edukasi, membuat publik terbelah antara pendukung dan pengkritik metode Doktif.
Dugaan Takluk pada Endorsement
Beberapa waktu belakangan, muncul spekulasi mengenai keterlibatan Doktif dalam endorsement. Dalam salah satu siaran langsung yang dia lakukan, terlihat ia mempromosikan produk tertentu, seperti yang tampak pada gambar unggahan di platform X.
Hal ini menimbulkan dugaan bahwa Doktif mungkin tidak lagi sepenuhnya netral, dan keterlibatannya dalam promosi ini memunculkan kritik dari pengikutnya yang menganggapnya sebagai sosok netral dan objektif. Dugaan ini semakin membuat sebagian orang mempertanyakan independensinya.
BACA JUGA: Ditetapkan Jadi Tersangka hingga Hukuman Penjara, Ini 5 Fakta Penangkapan dr. Richard Lee
Meski penuh kontroversi, Doktif tetap memiliki peran besar dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kandungan produk skincare. Namun, tantangan baginya ke depan adalah menjaga independensi dan kredibilitas di tengah kritik yang semakin meningkat.