Menjadi dokter ahli bedah tidaklah mudah. Selain bermodalkan kecerdasan dak ketelitian, dibutuhkan jiwa pemberani untuk bisa mengalahkan rasa takut saat berhadapan dengan pisau saat melakukan pembedahan. Dan tidak semua orang bisa melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan anatomi tubuh manusia ini. Apalagi, para calon ahli bedah ini juga dituntut berani melakukan praktikum dengan tubuh orang yang sudah meninggal.
Yang lebih mengerikan lagi ketika Anda mengetahui seperti apa potret training para dokter di awal tahun 1900an. Para dokter ahli bedah dengan tanpa takut berpose dengan mayat dan tanpa rasa jijik, mereka bermain dengan tengkorak dan tulang belulang mayat. Simak foto-foto yang dilansir dari viralnova.com berikut yuk!
Seperti sudah tidak memiliki rasa takut dan ngeri lagi, para dokter ini dengan santai melakukan foto-foto dengan mayat. Bahkan, mereka berfoto dengan mayat seakan sedang berpose menunjukkan barang unik. Padahal, yang berada di antara orang-orang ini tak lain adalah mayat dengan kondisi fisik yang mengerikan.
Seperti yang terlihat pada foto di atas. Delapan calon dokter sedang berpose santai dengan mayat di depan mereka. Nampak bagian perut mayat tersebut sudah mengalami percobaan pembedahan. Parahnya lagi, kaki mayat dikondisikan seolah ikut berpose juga.
Sering melihat larangan untuk tidak merokok di kawasan pelayanan kesehatan. Rumah sakit, puskesmas, praktik dokter, praktik bidan, apotek, dan tempat pelayanan kesehatan lainnya. Begitu pula dengan ruang operasi yang harus steril dan tanpa adanya asap rokok.
Sebaliknya, di era 1900an, asap rokok menyelimuti ruang praktik. Para dokter ini bahkan tidak bisa meninggalkan yang namanya rokok saat melakukan pembedahan. Di era tersebut, melakukan pembedahan sambil merokok dianggap suatu hal yang keren lho.
Mengalahkan kamar mayat yang identik dengan tempat menyeramkan, ruang praktik para dokter bedah ini juga membuat bulu kuduk berdiri melihat suasana yang dipenuhi dengan tubuh orang yang sudah tidak bernyawa.
Di foto tersebut, terlihat mayat berjejeran dengan kondisi mengerikan setelah dijadikan bahan percobaan. Suasana ruangan pun terlihat begitu menyeramkan. Konon katanya, banyak arwah gentayangan di sekitar ruang praktik ahli bedah ini.
Parahnya lagi, mereka bahkan sering bermain dengan tengkorak dan tulang belulang mayat. Tanpa rasa jijik dan ngeri, mereka menyentuk tengkorak mayat yang mereka jadikan bahan percobaan.
Mereka menyentuh mayat tersebut seolah sedang bermain dengan boneka. Dan dengan santai pula, mereka berpose sambil bermainan mayat. Ngeri kan?
Sudah bisa dipastikan, mayat yang dijadikan bahan percobaan para dokter ahli bedah era 1900an ini berujung dengan kondisi yang mengerikan. Tubuh mereka tidak hanya disayat dengan pisau dan alat operasi, akan tetapi beberapa di antaranya hancur setelah proses pembedahan.
She lived for others but died for us. “Dia (mayat) hidup untuk orang lain dan mati untuk kita (ahli bedah)” tulis pada meja tempat mayat dijadikan bahan percobaan. Di foto tersebut terlihat sangat jelas kondisi tubuh mayat yang sudah hancur.
Demikian potret mengerikan praktik pembedahan para dokter ahli bedah di tahun 1900 an.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…