Kita semua tahu bahwa di dunia ini nggak ada yang instan. Menginginkan sesuatu, maka kita juga harus berusaha untuk mendapatkannya. Demikian jika kita mendamba banyak uang, sebelumnya kita juga musti kerja. Bahkan, ada juga beberapa pekerjaan yang begitu keras tapi hanya menghasilkan sedikit uang.
Buat kamu yang pemalas, punya banyak uang mungkin cuma ilusi. Tapi, ternyata ada lho desa yang bersedia bayar siapapun yang bersedia jadi penduduknya. Weh? Beneran tuh? Iya, nama desa tersebut adalah Bormida. Untuk lebih jelas, berikut ini ulasannya.
Penduduknya sangat sedikit
Diketahui jika Bormida merupakan salah satu desa kecil yang berada di provinsi Savona, Italia. Di desa tersebut, cuma ada sekitar 394 jiwa. Sedikitnya penduduk yang menghuni desa tersebut dikarenakan eksodus besar-besaran warga lokal ke tempat lain, umumnya mereka mengincar desa yang lebih besar seperti Roma atau Milan.
Anak muda yang ada di desa tersebut juga lebih tertarik untuk mencari pekerjaan di luar desa Bormida. Walhasil, dalam dalam beberapa tahun terakhir, populasi di sana makin menyusut saja. Tipisnya penduduk setempat dimulai sejak serangan perang dunia pada tahun 1945, masyarakat setempat terus berduyun-duyun melakukan urbanisasi ke desa lain.
Penawaran menarik dari Walidesa Bormida, Daniele Galliano
Terus menyusutnya penduduk di desa Bormida memang jadi kecemasan tersendiri, khususnya bagi Daniele Galliano selaku Walidesa Bormida. Oleh sebab itu, Galliano mencoba memberikan penawaran yang menarik bagi semua orang yang ada di dunia.
Dikutip dari cntraveler.com, Galliano dan juga pemerintah desa Bormida membuat sebuah undangan yang ditujukan untuk umum. Melalui Fanpage dan juga akun Facebook pribadi, Daniele Galliano menyebarluaskan undangan tersebut. Berita bagusnya lagi, Galliano juga akan membayar semua orang yang menjadi warga di desa tersebut. Jumlahnya juga nggak tanggung-tanggung, yaitu $2100 atau setara sekitar 29 juta rupiah untuk tiap bulannya.
Sudah disiapkan rumah dengan harga sewa yang murah
Untuk pindah di desa Bormida, orang-orang juga tidak perlu memikirkan soal tempat tinggal. Pihak pemerintah desa tersebut sudah menyiapkan tempat tinggal berupa rumah sewa yang siap ditempati para penduduk baru. Untuk biaya sewanya sendiri, hanya sekitar 50 Euro atau sekitar 700 ribu rupiah tiap bulannya.
Nah, jika penduduk baru menginginkan bangunan yang lebih besar, juga disediakan bangunan namun dengan harga yang disesuaikan, yakni sekitar 120 Euro atau sekitar 1,74 juta perbulan.
Sukses bikin banyak orang ngiler pindah ke Bormida
Ajakan sang Walidesa rupanya disambut dengan respon positif oleh sejumlah netizen. Dilansir dari Business Insider, sejumlah orang di Inggris, Amerika Serikat, Brasil dan Uganda juga berminat dengan tawaran tersebut. Melalui laman Facebooknya, Galliano mengucapkan banyak terima kasih karena hanya dalam waktu dua hari, pemerintah desa setempat sudah berhasil mencapai targetnya.
Setidaknya, pemerintah desa sudah menerima lebih dari 17 proposal orang-orang yang berminat untuk pindah ke desa kecil tersebut. Meski sudah menerima banyak proposal, namun pemerintah desa Bormida masih harus melakukan pengecekan agar mereka mendapat warga yang memiliki identitas legal baik negara asalnya atau pun di desa baru yang akan mereka tempati.
Suasana sepi dijamin bebas stress
Meski sepi, ternyata Bormida masih tergolong sebagai desa yang cukup maju dan memiliki fasilitas yang lengkap. Di desa tersebut terdapat jalan raya yang besar dan juga ramai. Ada juga empat restoran, apotek, kantor pos yang buka tiga hari dalam sepekan, minimarket, perpustakaan hingga penginapan.
Meski demikian, seorang pemilik restoran menjelaskan bahwa di desa tersebut tidak banyak hal yang bisa dilakukan, mungkin karena kehidupan jauh dari hiburan ibukota. Namun poin plusnya, desa tersebut memiliki suasana yang masih sangat alami. Ada hutan, kambing, gereja dan jaminan bahwa suasana natural di sana bikin penduduknya bebas stress.
Hanya dengan tinggal di desa Bormida, warganya bisa dibayar sekitar 29 juta. Siapa yang bakal nolak? Tapi, kira-kira sampai kapan ya ‘gaji’ cuma-cuma tersebut bakal diberikan pada penduduk? Mungkinkah selamanya?