Minyak bekas alias jelantah sering kali kita temui di kehidupan sehari-hari. Mulai dari pedagang gorengan di pinggir jalan hingga ibu rumah tangga. Biasanya pemakaian minyak jelantah ini dilakukan lantaran penghematan. Tak jarang banyak yang menggunakan minyak bekas hingga tujuh sampai delapan kali pemakaian.
Mungkin kita semua menganggap kalau minyak jelantah digunakan untuk menggoreng itu biasa-biasa saja. Tapi ini semua sangat dilarang jika dilihat dari kacamata kesehatan. Menurut beberapa ahli, minyak bekas ini berdampak buruk bagi kesehatan. Contohnya seperti di bawah ini.
Bisa mengundang kanker mampir ke tubuh
Siapa sangka kalau minyak jelantah ini ternyata dapat membuat pengonsumsinya berisiko mengalami kanker. Hal ini disampaikan oleh Hester selaku Kepala Bagian Penyehatan Masyarakat Kota Pangkalpinang. Menurutnya, minyak goreng bekas tersebut mengandung racun bentonit yang biasa digunakan sebagai bahan pemucat crude palm oil (CPO). Selain itu, minyak goreng yang sudah dipanaskan berulang-ulang telah mengalami kerusakan pada bagian fisik dan juga kimianya. Sehingga, kalau dikonsumsi secara terus menerus, maka akan membuat si pengonsumsi berisiko besar mengalami penyakit paling mematikan nomor satu di dunia.
Kandungan kolesterol dalam tubuh jadi semakin meningkat
Bukan hanya kanker, penyakit lain juga bisa datang lantaran minyak bekas tersebut. Seperti halnya yang dikatakan oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Diabetes Universitas Sumatera Utara yaitu dr Dharma Lindarto SpPD-KEMD. Kepada republika.co.id, ia mengatakan jika pemakaian minyak goreng berulang kali dapat menimbulkan beragam penyakit. Dilanjutkan lagi kalau setiap melakukan penggorengan, kualitas minyak akan semakin berkurang. Akibatnya, beragam penyakit seperti kolesterol bisa muncul sewaktu-waktu pada tubuh.
Menjadi sumber dari penyakit jantung
Minyak goreng bekas ternyata juga punya dampak buruk lain dari tubuh. Adalah timbulnya penyakit jantung. Menurut Sundeep Mishra selaku Guru Besar Kardiologi di AIIMS, gangguan jantung bisa terjadi karena adanya kandungan lemak trans di minyak jelantah. Nah, lemak trans ini merupakan kandungan paling berbahaya pada minyak. Apalagi kalau minyak berada dalam kondisi panas atau dimasak dalam durasi yang sangat lama, lemak trans akan semakin bertambah banyak jumlahnya.
Meskipun minyak goreng yang digunakan berkali-kali dapat menghemat uang, tapi efeknya tidak bagus bagi kesehatan. Mulai dari gangguan jantung hingga penyakit yang paling mematikan di dunia. Jadi mulai sekarang, bijaklah menggunakan minyak goreng. Jika minyak goreng sudah dipakai sebanyak tiga kali, maka sebaiknya segera untuk dibuang.