in

Digaji Rp 150 Perbulan, Curahan Hati Guru Cantik Ini Bikin Netizen Sedih tapi Bangga

Gaji 150 ribu [image: source]

Polemik di dunia pendidikan dari dulu hingga kini awet menetap di tanah air. Yang paling hangat adalah pro kontra penerapan  full day school yang ramai diperbincangkan. Sekolah lima hari yang mengedepankan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) mulai diterapkan di kota-kota besar. Akibatnya, jam kerja guru PNS yang mulanya hanya 24 jam per minggu membengkak hingga 40 jam. Tak hanya PNS, guru honorer yang hampir memiliki kewajiban yang sama di sekolah pun mengalami hal serupa. Sedangkan semua orang tahu, gaji guru PNS dan honorer kesenjangannya bak langit dan bumi.

Menanggapi hal ini, seorang guru honorer cantik mencurahkan isi hatinya melalui akun facebook Fitria Pinasti. Namun tak hanya soal full day school, perempuan ini juga berkisah tentang gajinya yang hanya Rp 150 ribu per bulan dengan beban yang hampir serupa dengan pegawai negeri. Meski begitu, dirinya mengaku bisa cukup memenuhi kebutuhan hidupnya. Bagaimana kisah selengkapnya, yuk kita simak.

Unggahan Foto Uang Rp 150 Ribu Fitri Mendadak Viral

Curhatan Fitri [image: source]
Unggahan foto beserta curhatan seorang guru melalui akun facebook Fitria Pinasti membuat heboh masyarakat. Foto perempuan yang memegang selembar uang Rp 100 ribuan dan selembar Rp 50 ribuan itu telah dibagikan sebanyak 10.583 kali dengan jumlah komentar lebih dari 5,8 ribu. Tentu masyarakat heran di zaman seperti ini gaji honorer belum tersebut bahkan tidak sampai Rp 200 ribu. Padahal, di sekolah perkotaan gaji guru honorer umumnya dibayar per jam sebanyak Rp 40.000. Sedangkan di daerah kabupaten biasanya per jam digaji sebanyak Rp 25000. Tapi tentu hal ini tergantung pada masing-masing kemampuan sekolah untuk membayar.

Mengaku Bisa Memenuhi Kebutuhan Hidup dengan Gaji Kecil Tersebut

Uang 150 ribu rupiah [image: source]
Meski memiliki gaji kecil, Fitri mengaku masih bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun dijelaskan Fitri, bukan karena perempuan dua anak ini memiliki suami kaya raya dengan gaji besar. Pasalnya, sang suami pun juga berprofesi sama dengan dirinya. Hanya, diakui Fitri bahwa dirinya dan keluarga kerap dilingkupi rezeki meski tidak selalu dalam bentuk materi. Ia juga menyarankan pada orang-orang yang sering berdemo menuntut gaji lebih untuk berkaca pada dirinya.

Curhatan Fitri Soal Full Day School dan Kurikulum yang Hobi Banget Gonta-Ganti

Perubahan kurikulum di Indonesia [image: source]
Selain masalah gaji, Fitri juga memiliki pendapat yang cukup menohok terkait full day school (FDS). Menurutnya, FDS membuat otak anak-anak terlalu diforsir. Pergantian kurikulum pun menjadi sesuatu yang menurut Fitri bikin mumet. Memang pada kenyataannya, setiap pergantian menteri pendidikan hampir selalu diikuti perubahan kurikulum. Padahal, pelaksaan kurikulum sebelumnya saja belum cukup matang, dan tiba-tiba harus menyesuaikan diri dengan kurikulum baru yang diberlakukan. Hal ini tentu berimbas pada kesibukan guru yang mungkin mengurangi konsentrasinya dalam mengajar anak-anak.

Merasa Diabaikan Oleh Pemerintah

Kesenjangan guru honorer dan PNS [image: source]
Lebih lanjut, Fitri menjelaskan bahwa bukan murid yang mesti diforsir tapi guru harus ditingkatkan kualitasnya. Sebab menurutnya, guru adalah ujung tombak yang melahirkan berbagai profesi. Karena itu, guru pun berhak sejahtera seperti profesi lainnya. Fitri pun tampak protes sebab mereka yang memiliki gaji besar  justru mendapat berbagai fasilitas cuma-cuma dari pemerintah. Berbeda dengan guru honorer yang sudah mendapat gaji kecil, malah tidak mendapat perhatian lebih.

Ungkapan Simpati Netizen Terhadap Unggahan Fitri yang Jadi Viral

Komentar netizen [image: source]
Telah dibaca puluhan ribu orang, unggahan ini tentu menuai pro dan kontra. Sebagian orang merasa simpati dan memberikan semangat. Seperti akun Hamzah Saleh yang menulis, “semangat ibu guru… pahlawan tanpa tanda jasa”. Ada juga yang malah numpang curhat karena berprofesi serupa dengan besar gaji sama. Akun lain yang berkomentar adalah Tri Yuniarko yang berpesan agar Fitri tidak cengeng.

Curahan hati Fitri tentu hanyalah sebagian kecil polemik pendidikan yang mencuat di masyarakat. Bisa jadi Fitri dan guru-guru lain yang senasib memang bisa menerima dan mensyukuri keadaannya. Namun bisa jadi, ada suatu keadaan yang membuat mereka bisa saja goyah dan memilih profesi lain. Lantas, siapa yang akan mendidik anak-anak bangsa di masa yang akan datang jika semua orang enggan menjadi guru?

Written by Aini Boom

Leave a Reply

Deretan Puisi Karya Siswa SD Ini Membuktikan Bahwa Anak Kecil Zaman Sekarang Nggak Polos Lagi

4 Kelakuan Terpuji Supporter Indonesia di SEA Games yang Bikin Bangga Bumi Pertiwi