in

Lokal Rasa Internasional, Begini Potret Pelatihan Jaringan ala CISCO di STIMATA Malang

Revolusi industri 4.0 kini mulai memenuhi dunia kerja pada tahun 2019 ini. Membuat semua institusi pendidikan, baik negeri maupun swasta berlomba-lomba untuk memberikan mahasiswanya pengetahuan tentang revolusi industri 4.0 supaya tak ketinggalan zaman. Salah satunya STMIK PPKIA Pradnya Paramita (STIMATA) Malang. Di Hari Kamis, 21 Maret 2019 kemarin, STIMATA menjadi tuan rumah CISCO Academy Mini Conference.

Mungkin Sahabat Boombastis bertanya-tanya, apa sih CISCO Academy Mini Conference. Jadi, ini merupakan sebuah acara dari vendor jaringan ternama di dunia untuk memberikan pelatihan kepada instruktur. Nah, instruktur yang dimaksud adalah dosen dan juga guru dari beberapa kota di Indonesia. Kece ya, meskipun pelatihannya lokal tapi dilatih oleh para pakar dari perusahaan yang levelnya sudah mendunia.

Pembukaan dipimpin oleh Ketua STIMATA

Di sana, para instruktur dilatih tentang pengetahuan revolusi industri 4.0. Dimulai dari teorinya terlebih dulu yang membahas tentang dua poin besar di dalamnya. Yaitu programming dan security yang masih dalam lingkup jaringan. Kemudian, para instruktur juga dilatih untuk mempraktikkan bagaimana cara mensimulasikan teori yang diberikan tadi melalui sebuah aplikasi.

Eh tapi tak sampai di situ saja lho. Para instruktur yang mengikuti pelatihan dari vendor ternama ini juga wajib melalui tahap ujian. Di mana ini termasuk puncak dari acara tersebut. Ujian ini penting bagi para instruktur supaya mereka mendapatkan sertifikat resmi dari CISCO. Kalau sudah mendapatkan sertifikat resmi, maka para instruktur berhak membuka kelas untuk murid atau mahasiswanya. Jika belum lolos ujian, maka harus mengulangi lagi demi mendapatkan sertifikat resmi. Intinya mirip seperti sertifikasi kompetensi.

Sambutan dari Manager CISCO

Dari acara ini, Adri Gautama S.T, M.T selaku Area Academy Manager NetAcad CISCO mengemukakan pendapatnya. Ia mengungkapkan, tujuan diadakan pelatihan CISCO di STIMATA ini untuk memberikan pengetahuan paling baru tentang teknologi masa sekarang. Selain itu, ketua dari acara tersebut menginginkan mahasiswa tahu apa yang harus dilakukannya setelah mendapatkan teori ini.

Seperti ingin membangun usaha sendiri yang sedang tren beberapa tahun terakhir. Bisa juga bekerja pada perusahaan yang berhubungan dengan jaringan itu sendiri. Atau mungkin bekerja yang berhubungan langsung dengan user CISCO. Sehingga garis besar dari harapan Adri Gautama ini adalah proyeksi masa depan untuk para mahasiswa setelah lulus dari perkuliahan.

Penjelasan teori dari pelatihan

Ketua STIMATA yaitu Dr. Tubagus M. Akhriza., S.Si., MMSI juga mempunyai harapan yang sama dengan Adri Gautama. Tapi, beliau juga menambahkan bahwa tujuan dari pelatihan CISCO ini berfungsi untuk mempersiapkan anak didiknya menghadapi era yang serba internet. Secara tidak langsung, dari acara ini juga diharapkan bisa mendongkrak pendidikan STIMATA sehingga bisa menghasilkan para lulusan yang kompeten. Oh iya, kalau kamu belum tahu, kampus ini sekarang sudah mengantongi akreditasi B.

Mudah-mudahan acara seperti ini bisa rutin diadakan, sehingga makin banyak lulusan IT di Indonesia yang punya skill lebih, terutama soal jaringan. Apalagi sampai bisa mendapatkan sertifikat resmi CISCO, peluang untuk bekerja di tempat yang lebih baik bakal semakin terbuka lebar. Atau mungkin mendalami jaringan lebih jauh lewat CISCO sehingga suatu saat bisa sehandal Pak Adri Gautama.

Written by Firdha

Firdha Rahma, dilahirkan di Kota Malang tanggal 5 Agustus 1994. Ia tergabung di Boombastis.com sejak bulan Desember 2017. Perempuan bermata sipit ini suka sekali warna merah dan hewan yang bernama kucing. Dia mempunyai hobi menonton film segala genre, menulis dan baca-baca artikel tentang teknologi ponsel yang terbaru.
Punya hobi menulis sejak SMK, tapi belum begitu aktif di dunia blog. Nah, karena kuliah ada sedikit waktu senggang jadi kegiatan menulis bisa diterapkan kembali ke dalam blog. Blognya berisi tentang travelling, kuliner dan review film.

Leave a Reply

Segerombolan Masyarakat Jakarta ‘Piknik’ di MRT, Perlu Dinyinyirin atau Harap Maklum?

Gagal ke Piala Asia, Inilah 4 Pelajaran Berharga Bisa Dipetik dari Kekalahan Timnas U-23