Menemukan crazy rich dalam dunia nyata itu mudah. Namun, menemukan orang kaya raya yang terus menerus menyumbangkan harta kekayaannya untuk membantu banyak orang itu langka. Namun, bukan berarti orang seperti itu tidak ada ya, teman-teman. Dalam bahasan kali ini, kita akan berkenalan dengan sosok Charles Chuck Feeney, miliarder asal Amerika Serikat yang luar biasa baik hatinya.
Chuck menghibahkan ratusan triliun harta kekayaannya sebelum ia meninggal dunia. Harta tersebut ia sebar ke berbagai badan amal, untuk kemudian dibagikan kepada orang-orang yang membutuhkan. Lebih lengkapnya terkait kisah Chuck Feeney ini, simak dalam ulasan berikut ya!
Pebisnis yang menjual berbagai barang mewah
Nama Chuck Feeney dikenal sebagai salah satu pebisnis dan pendiri Duty Free Shopper (DFS) -berbasis di Hongkong, di mana bisnis tersebut menjual berbagai macam barang-barang mewah dan bebas bea di bandara selutuh dunia.
Bisnis ini sudah dilakoninya sejak tahun 1960-an, enggak heran kalau Chuck Feeney punya banyak harta di kemudian hari. Pada akhir tahun 2021 lalu, Forbes merangkum jumlah harta kekayaan Chuck Feeney senilai USD 8 miliar atau kurang lebih Rp 113,35 triliun.
Harta yang disumbangkan ke berbagai badan amal
Ada sebuah filosofi hidup yang selalu dipegang teguh oleh Chuck Feeney, bahwa dunia ini penuh dengan orang-orang yang kekurangan, baik dari segi harta maupun untuk kebutuhan akan makanan. Oleh karena itu, ia merasa bertanggungjawab dan berempati kepada orang-orang susah tersebut.
Chuck punya keinginan yang mungkin aneh di mata banyak orang, ia ingin meninggal dalam keadaan bangkrut atau 0 kekayaan. Tak heran, pria kelahiran 1931 ini mendonasikan hartanya kepada yayasan amal yang ia dirikan sendiri, Atlantic Philantrophy. Yayasan ini kemudian membagi lagi uang tersebut untuk amal, pendidikan, bahkan untuk HAM dan keperluan kampanye perubahan sosial.
Sosok yang sangat sederhana hidupnya
Selama ini kita mungkin mengetahui banyak orang kaya yang hidup bergelimang harta, serba ada, dan selalu berada dalam kemudahan. Namun, berbeda dengan kehidupan yang dijalani oleh Chuck Feeney ini. Ia tergolong sangat sederhana, bahkan bisa dikatakan sama sekali tak terlihat seperti orang kaya. Chuck hidup sangat hemat, ia tak punya mobil ataupun rumah tinggal. Bahkan, Chuck hanya punya sepasang sepatu yang ia pakai. Saat melakukan perjalanan bisnis, Chuck akan memilih penerbangan kelas ekonomi –padahal ia sanggup membeli pesawat terbang.
Menurut pengakuan pegawainya, Christopher, Chuck pernah mencoba hidup dalam kemewahan, namun hal itu dirasa tak cocok dengan dirinya, hingga ia kembali dalam hidup yang super sederhana. Pada tahun 1980, bisnis Duty Free Shopper meraup keuntungan dalam jumlah besar. Chuck diam-diam mendonasikan sahamnya di yayasan amal yang ia dirikan.
Menginspirasi banyak miliarder lain untuk berbuat kebaikan
Chuck merupakan representasi dari ungkapan “saat tangan kanan memberi, tangan kiri tidak perlu tahu”. Selama 17 tahun rutin menyumbangkan hartanya, Chuck awalnya selalu merahasiakan identitas dirinya. Tak hanya itu saja, sosoknya yang sangat dermawan juga menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk melakukan kebaikan, tak terkecuali Bill Gates dan Waren Buffet.
Tahun 2012, Forbes mencatat bahwa setelah bertemu dengan Chuck Feeney, Bill dan Warren memutuskan mendirikan Giving Pledge (wadah bagi orang kaya untuk menyumbangkan harta mereka). Bill mengatakan bahwa tak ada panutan yang lebih baik daripada Chuck Feeney. Sedangkan Warren mengatakan “Dia harus menjadi pahlawan bagi semua orang”.
BACA JUGA: Ali Banat, Pengusaha Kaya Raya yang Melepas Semua Harta untuk Bersedekah hingga Akhir Hayat
Hingga saat ini, Chuck masih terus menyumbangkan dan memberikan hartanya kepada badan amal, untuk kemudian disumbangkan ke orang-orang yang membutuhkan. Pada saat ini, harta yang ia punyai mungkin tersisa sekitar 2 juta Dolar Amerika atau setara 28 Miliar saja. Namun, Chuck merasa sangat bahagia dengan apa yang ia lakukan ini.