Erupsi Semeru yang terjadi pada tanggal 4 Desember 2021 kemarin menyisakan luka yang mendalam. Hal ini karena banyak korban yang meninggal, pemukiman-pemukiman rusak berantakan, serta hewan ternak yang berserakan mati. Saat ini upaya pemulihan terus dilakukan sembari tetap awas, berjaga-jaga apabila gunung tertinggi di Jawa ini erupsi lagi.
Cerita erupsi ini juga menyisakan satu kisah yang begitu menggugah jiwa. Adalah Rumini, seorang wanita berusia 28 tahun yang menjadi korban dari bencana alam ini. Hal yang mengharukan adalah ketika ditemukan ia memeluk sang ibu yang juga sudah tiada. Cerita ini pun membuat haru biru masyarakat yang begitu salut akan keberanian Rumini.
Kronologi penemuan jasad Rumini dan ibunya
Legiman bersama beberapa relawan menjadi pihak yang pertama kali menemukan Rumini dan Ibunya. Legiman sendiri adalah ipar dari Salamah, ibu Rumini. Pagi setelah kejadian nahas itu Legiman berupaya mencari ke rumah sang ponakan. Memasuki rumah ia mulai mencari dengan membersihkan tembok-tembok yang runtuh.

Pilihan Rumini antara selamatkan diri atau tetap bersama ibunya
Rumini sebenarnya tahu jika erupsi akan segera melahap rumahnya, tapi ia dihadapkan dengan pilihan yang sangat sulit dan pertaruhannya adalah hidup mati. Lari sendiri menyelamatkan diri atau kah tetap bersama ibunya. Situasinya adalah Salamah yang lanjut usia tidak bisa untuk berlari seperti dirinya.

Netizen menangis membaca cerita ini
Mendapati cerita yang begitu mengharukan namun heroik seperti ini, netizen pun tak ketinggalan untuk berkomentar. Rata-rata sangat memuji dan mengapresiasi aksi yang dilakukan Rumini, di mana sebenarnya ia bisa selamat, tapi memilih untuk melindungi ibunya walaupun dibayar dengan kematiannya.

BACA JUGA: Kisah Haru Kesetiaan Sumpah Mbah Maridjan Hingga Menemui Ajal Diterjang Awan Panas Merapi
Cerita Rumini jadi gambaran tentang bakti seorang anak kepada orang tua khususnya sang ibu. Di saat-saat terakhir di mana ia bisa saja berlari sendiri dan tetap hidup hingga detik ini, tapi ia justru tetap bersama sang ibu. Semoga doa-doa terus mengalir tak hanya kepada dua sosok ini, namun juga para korban erupsi Semeru lainnya yang juga telah berpulang.