6. Minnie Vautrin
Pada bulan Desember 1937, tentara Jepang merebut kota Cina Nanking. Ribuan orang Cina dieksekusi dan mengalami kekerasan seksual. Hal ini bisa saja lebih buruk jika beberapa orang asing di Nanking tidak bekerja untuk melindungi penduduk setempat. Diantara mereka adalah Minnie Vautrin. Vautrin adalah imigran Amerika dari Illinois yang menjadi presiden Kampus Ginling Nanking sejak 1919.
Saat pembantaian dimulai, dia menyatakan kampus menjadi tempat aman untuk masyarakat sipil dan lebih dari 100 ribu wanita mencari perlindungan di sana. Vautrin menjadi satu-satunya yang berani berdiri di antara tentara dan korban meski banyak senjata yang selalu terarah padanya. Sayangnya, meskipun dia menyelamatkan nyawa banyak orang, pengalaman tentang pembantaian memiliki dampak yang dalam pada dirinya dan kemudian membuatnya bunuh diri. Ditahun 2009, kisah kepahlawanan Vautrin dimasukkan dalam film Nanking, membuatnya dikenal sebagai pahlawan dalam peristiwa tersebut.