Racun dari ular kobra memang tak ada yang bisa menandingi. Buktinya banyak orang yang jadi meninggal gara-gara ular paling beracun di dunia ini. Salah satunya adalah ibu rumah tangga bernama Salasiah asal Banjarmasin ini. Wanita berusia 38 tahun tersebut ditemukan dalam kondisi telentang di sekitar kolam pancing dekat rumahnya.
Sontak warga yang menemukannya langsung membawa wanita tersebut ke rumah sakit terdekat. Namun sayang seribu sayang, ibu dari dua anak itu ternyata tidak dapat diselamatkan lantaran bisa ular sudah menjalar ke bagian vital. Hal inipun membuat keluarga dari Salasiah dirundung duka.
Berbicara tentang gigitan ular, banyak orang-orang memberikan saran supaya racun dari hewan melata tersebut tidak menjalar ke seluruh tubuh. Metode yang sering kita dengar antara lain mengikat sekitaran luka, membuat sayatan baru dan menyedot racun dari gigitan ular dan supaya bisa dapat keluar dari tubuh dengan cepat. Tapi apa benar cara-cara itu cukup ampuh?
Pertama-tama kita bahas dulu teknik membuat sayatan baru dan menyedot racun menggunakan mulut atau biasa disebut cut and suck. Teknik satu ini merupakan metode yang berasal dari buku manual medis tentara di zaman dulu. Tapi, meskipun begitu setelah diteliti, metode tersebut dinyatakan salah oleh beberapa ahli. Sebab menurut Tyo, instruktur Sioux jika menyedot menggunakan mulut, akan sangat berbahaya bagi yang melakukannya. Bisa ular kobra yang mengandung Neurotoxin dan juga Haemotoxin dapat menyerang darah secara langsung. Apalagi mulut sangat dekat dengan otak, maka risiko terserang racun semakin cepat.
Kedua, kita akan ulas metode mengikat sekitar bekas luka yang digigit oleh ular. Menurut Pakar Toksikologi dan bisa ular DR. dr. Tri Maharani, M. Si SP.EM mengatakan kalau tindakan ini tak berpengaruh untuk hentikan bisa ular meracuni tubuh. Kalau diikat hanya membuat kondisi seolah-olah bisa ular berhenti di satu tempat. Padahal yang diikat adalah pembuluh darah. Nah, itu bisa mengakibatkan pembekuan darah hingga amputasi seperti yang pernah terjadi sebelumnya.
Lantas, bagaimana cara yang benar untuk menangani kasus ini? Kepada kompas.com, Tri Maharani menyebutkan jika caranya adalah anggota tubuh yang digigit ular harus dihimpit dengan kayu, bambu atau kardus seperti penderita patah tulang. Lalu, tetap mengawasi korban untuk tidak menggerakkan anggota tubuh yang tergigit sedikitpun supaya racun tak menyebar ke bagian badan lainnya. Sembari mengawasi, jangan lupa hubungi petugas medis untuk menangani korban gigitan ular lebih lanjut.
BACA JUGA : Heboh Pemuda Riau Kebal Racun King Kobra, Beginilah Kata Para Ahli
Itulah teknik yang benar untuk menolong korban gigitan ular. Jadi, cara yang selama ini kita anggap benar, ternyata tidak dianjurkan untuk dilakukan. Tapi Sahabat Boombastis, ini hanya pertolongan pertama saja ya untuk membantu racun ular agar tidak menyebar ke seluruh tubuh sementara. Jadi kalian masih butuh bantuan medis yang lebih mengerti tentang penanganan korban gigitan ular berbisa ini.