Beberapa hari yang lalu, masyarakat digemparkan oleh penemuan seorang pria berusia seperempat abad di dalam perut seekor ular. Ya, pria yang bernama Akbar tersebut tewas dengan cara yang cukup tak lazim sebetulnya dan sangat mengerikan, ditelan ular. Entah ia ditelan hidup-hidup atau setelah tewas dibelit. Belum ada konfirmasi soal ini.
Meski begitu, ular yang memangsanya memang tak sembarangan, ular tersebut berjenis piton dengan panjang hampir 7 meter. Mendengar berita ini, banyak masyarakat jadi was-was untuk masuk ke perkebunan atau hutan belantara. Karena takut bertemu dengan hewan serupa. Lalu, bagaimana jika seumpama kita tiba-tiba dihadapkan dengan makhluk menakutkan tersebut? Tak usah panik, kami punya tips khusus agar terhindar dari bahaya seperti itu.
Diam mematung dan dilarang melakukan tindakan gegabah
Tak seperti hewan buas lainnya yang cenderung menyerang ketika melihat manusia, ular bukanlah tipe binatang penyerang seperti itu. Mereka tak akan menyerang, jika kamu tak mengganggunya. Sebab, berbeda dengan ular yang biasa dipelihara, ular yang berhabitat di alam liar memang sangat agresif jika terancam.
Ular sejatinya tak punya penglihatan yang baik. Hewan tersebut hanya mengandalkan kemampuannya pendeteksi suhu tubuh untuk mengetahui keberadaan makhluk lain di sekitarnya. Lebih jauh, mereka akan merespons gerakan. Jadi sebaiknya ketika melihat ular yang membahayakan, cobalah untuk diam mematung hingga hewan tersebut pergi dari hadapanmu.
Pantang bertandang ke tempat liar sendirian
Dari peristiwa mengenaskan yang menimpa warga Mamuju tersebut, bisa kita petik satu pelajaran. Jangan pernah datang sendirian ke perkebunan, hutan, maupun tempat lainnya yang diperkirakan menjadi habitat reptil ini.
Kalaupun kamu bertandang ke tempat rawan tersebut, usahakan untuk tidak datang sendirian. Paling tidak ada satu orang menemani. Beregerombol lebih baik. Supaya apa? Supaya ketika ada seekor ular yang menyerang kamu, rekan kamu yang lain dapat membantu kamu melepaskan diri dari marabahaya tersebut.
Semprotkan wewangian atau bau menyengat lainnya
Terutama buat kamu yang punya rumah di pinggir kebun atau pekarangan liar, hal ini bisa saja terjadi. Jika ada ular yang masuk ke salah satu ruangan di rumah kamu, apapun jenis dan ukurannya, kurung mereka di dalam sana. Setelah itu, semprotkan wewangian atau bau menyengat yang bisa kamu temukan di dalam rumah.
Loh kok? Ular memang reptil yang sangat mengandalkan indera penciumannya. Ketika dikurung dalam sebuah ruangan dengan bau-bauan yang menyengat, semisal parfum atau pengharum ruangan, sensor penciumannya akan terganggu dan mereka seketika pasti akan mencari udara segar. Nah, jika sudah begitu, dalam ruangan pengap tadi, bukalah salah satu jendela yang ada, dan secara otomatis ular akan meliuk keluar dari ruangan tersebut.
Cegah ular tersebut membelit leher dan kaki kamu
Jika ular tersebut mulai melilit kamu, usahakan agar leher dan kedua kaki kamu tidak terlilit. Jika leher kamu terbelit, kamu akan kesulitan untuk bernafas. Sedangkan, jika kedua kaki kamu yang terbelit, kamu akan hilang keseimbangan dan langsung jatuh ke tanah. Jika kedua hal itu terjadi, kemungkinan besar kamu akan semakin cepat bertemu dengan malaikat pencabut nyawa.
Lalu tindakan lanjut setelah itu? Menurut sebuah komunitas ular, jika kamu sedang dililit, pertama usahakan untuk melakukan hal di atas tadi. Lalu, cobalah untuk mengelus ular tersebut. Tindakan seperti itu akan membuat si ular rileks dan tak lagi merasa terancam karena menganggap kamu bukan musuhnya.
Tetap tenang dan berpura-pura mati
Jangan panik dan jangan tegang. Tentu saja, jika kamu tengah dibelit oleh seekor ular apalagi yang berukuran besar, kamu pasti akan terkejut dan meronta tak karuan, sembari membayangkan semua dosa yang telah kamu perbuat selama hidup di dunia dan menanti ajal yang kian mendekat.
Tapi memang begitu protokolnya. Menurut pawang ular, jika kamu tengah terbelit ular dan ingin selamat, kamu harus tenang. Lemaskan ototmu dan pejamkan matamu. Ya, berpura-puralah mati. Karena dengan begitu, ular tersebut akan melepaskanmu dan pergi karena mengira kamu telah mati.
Apabila kamu berhasil selamat, dan semoga saja demikian, hubungi pihak berwajib atau komunitas pawang ular yang kamu ketahui. Setelah itu, biarkan mereka menanganinya, mungkin dengan cara menangkapnya dan menyimpan mereka di sebuah penangkaran khusus. Dan juga agar kejadian tragis seperti yang menimpa warga Sulawesi Barat tersebut tak lagi terulang. Sekali lagi, ingatlah tips pencegahan dan penanganan di atas agar kamu tetap selamat.