Akhir-akhir ini kalau kalian rajin melihat berita, pasti tak asing dengan kabar dari kawasan Dieng. Ya, salah satu dataran tinggi yang paling terkenal di Indonesia ini sedang mengalami fenomena unik bin ajaib. Wilayah Dieng sudah diselimuti es yang mirip dengan salju beberapa hari ini. Hal ini pun menyebabkan udara di daerah tersebut menjadi lebih dingin dari biasanya.
Sontak, banyak orang yang tertarik untuk melihatnya. Benar saja, beberapa turis dari lokal atau luar negeri sempat tak percaya dibuatnya. Namun untuk penduduk yang bertempat tinggal di sekitar sana sudah tak kaget lagi dengan peristiwa unik ini. Sebab, mereka berpendapat kalau fenomena ini sudah dialami setiap tahunnya. Peristiwa salju yang hampir mirip Negara Eropa ini dinamakan Bun Upas.
Mungkin kalian berpikir mengapa fenomena ini disebut dengan Bun Upas. Ternyata, ini ada maknanya Sahabat Boombastis. Bun Upas merupakan artian dari embun beracun. Dikatakan beracun karena peristiwa alam ini dapat merusak hasil tani warga setempat. Suhunya yang tidak lebih dari lima derajat celcius ini membuat tanaman-tanaman tersebut beku. Sehingga secara tidak langsung, hasil tani menjadi mati. Akibatnya para petani akan merugi karena tidak bisa panen. Jadi, mau tidak mau para petani harus menanam ulang dan menunggu panen dalam jangka waktu yang cukup lama.
Nah, setelah mengetahui asal usul namanya, kalian juga wajib tahu tentang bagaimana fenomena ini dapat terjadi. Dilansir dari faktualnews.co, kalau Bun Upas ini awalnya terjadi lantaran kabut yang datang dari ketinggian. Lalu, biasanya kabut akan berubah menjadi tetes air atau yang kita sebut embun ketika mendekati tanah. Namun karena suhunya sangat rendah, kabut langsung menjadi padat dan akhirnya jadilah butiran-butiran air beku layaknya es serut yang bisa dibuat ice kepal milo.
Emh, bagi kalian yang ingin melihat fenomena ini memang tidak bisa ditentukan waktunya Sahabat Boombastis. Meski banyak orang yang beranggapan kalau peristiwa salju ala Indonesia ini selalu terjadi di Bulan Juli hingga Agustus, tapi Bun Upas belum tentu muncul secara jelas seperti di tahun sekarang. Oleh karena itu, Kepala Stasiun Geofisika Setyo Aji menerangkan, kalau tanda-tanda kemunculan Bun Upas bisa diamati dengan berbagai ciri-ciri. Antara lain suhu di Dieng pada malam hari turun hingga di kisaran titik beku. Sehingga pada pagi harinya, suhu pasti berada di titik terendah dan alhasil embun akan menjadi es. Jadi, untuk kalian yang ingin berkunjung ke sana untuk melihat Bun Upas, wajib cari info dulu nih. Jangan sampai kalian sudah jauh-jauh ke sana, tapi hanya embun biasa yang turun.
Bisa disimpulkan, kalau Bun Upas bukan merupakan embun beracun seperti yang dikatakan beberapa orang. Embun ini hanyalah sebagai momok bagi para petani karena bisa mematikan tanamannya masing-masing. Oleh sebab itu, embun ini tidak akan membahayakan manusia kok. Jadi jangan ragu jika ingin melihat fenomena unik yang bisa dibilang hanya terjadi di Dataran Dieng saja.