Bayangkan saja setiap hari dalam waktu yang lama, kedua sejoli ini hanya saling menatap melalui ponsel, berkirim pesan singkat, tanpa pernah tahu bahwa sosok nan jauh di sana benar-benar tulus dengan mereka atau tidak. Satu hal yang mereka pegang teguh adalah rasa percaya satu sama lain. Itulah yang kemudian membuat Illaria berkeinginan untuk langsung menemui sang pujaan hatinya di Indonesia.
Ilustrasi pekerja restoran [image source]Pada minggu ketiga April ini perempuan Italia itu sampai di kediaman Dzulfikar di daerah Kabupaten Batang Jawa Tengah. Perempuan berambut ikal itu bercerita bahwa butuh waktu selama dua tahun untuknya bisa mengumpulkan uang demi cintanya. Dia bekerja di sebuah restoran di negaranya demi bisa mendapat uang itu. Sampai akhirnya perjuangan setiap harinya di restoran berbuah manis ketika bisa secara langsung hadir di rumah Dzulfikar dan bertemu untuk pertama kali.
Bahagianya, pihak keluarga sudah sama-sama setuju
Tentu merupakan perjuangan tersendiri bagi seorang Illaria untuk akhirnya bisa menginjakkan kaki di tempat yang sama sekali asing dan hanya berbekal rasa percaya. Coba bayangkan kalau saja pria yang dia perjuangkan ternyata selama ini menipunya? Pasti dia akan menyesal bukan main. Tapi nasib baik memang menyertai gadis ini karena pria pujaannya ini merupakan sosok yang selama ini dia cari.
Di rumah Dzulfikar [image source]Sebelum bertolak ke Indonesia, perempuan ini tentu saja sudah terlebih dahulu meminta restu sang orang tua. Dia telah menceritakan seperti apa sosok Dzulfikar dan tentang rasa cocok yang dirasakannya dari pria tersebut. Pucuk dicinta ulam pun tiba, orang tua Illaria mendukung keputusan anaknya dan setuju untuk melangsungkan pernikahan untuk keduanya. Bila orang tua gadis ini setuju dan mengijinkan anaknya jauh-jauh datang ke Indonesia demi pujaan hatinya, berarti bisa kita kira-kira betapa hebatnya sosok Dzulfikar yang mampu merebut hatinya selama ini.
Faradina
