Jakarta yang sudah mulai sempit karena banyaknya pendatang, membuat Jokowi berkeinginan untuk memindahkan ibu kota ke tempat lain. Kabar itu sempat menghilang beberapa tahun. Namun kali ini berita tersebut muncul lagi ke permukaan karena Jokowi memang benar-benar ingin merealisasikan rencananya tersebut.
Terbukti kemarin (07/05), mantan Walikota Solo tersebut bertandang ke Kalimantan untuk melihat calon si ibu kota. Bukan Palangkaraya, Samarinda atau Balikpapan yang ia kunjungi. Melainkan Bukit Soeharto yang pasti Sahabat Boombastis jarang atau bahkan tidak pernah dengar. Memang apa kelebihan dari Bukit Soeharto ini ya sehingga menjadi salah satu kandidat yang akan menggantikan Jakarta?
Terhimpit oleh dua bandara yang ada di Samarinda dan Balikpapan
Bagi para pembaca yang belum tahu, mungkin bertanya-tanya dalam relung hati, di mana sih letak dari Bukit Soeharto ini. Jadi, Bukit Soeharto berada di Kalimantan Timur gengs. Tepatnya di antara Kota Balikpapan dan Samarinda. Nah, itu adalah salah satu kelebihannya. Tapi, ada lagi yang jadi perhitungan Pak Jokowi untuk membuat Bukit Soeharto jadi ibu kota pengganti Jakarta. Adalah terhimpit oleh dua bandara yaitu APT Pranoto di Samarinda dan Sepinggan di Balikpapan. Sehingga, tak perlu repot lagi deh untuk membangun bandar udara di sana.
Tidak perlu mengeluarkan ongkos pembebasan lahan
Ada lagi nih hal yang jadi kelebihan dari Bukit Soeharto ini. Yaitu masalah terkait status lahan. Tentu Sahabat Boombastis sering mendengar mengenai status lahan yang jarang sekali terselesaikan karena biaya pembebasannya sangat mahal. Namun, dengan meletakkan ibu kota di Bukit Soeharto, pemerintah tidak akan bingung lagi mengeluarkan ongkos untuk pembebasan lahan. Alasannya karena ini digunakan untuk kepentingan negara. Hal ini juga bisa memperkecil ruang gerak dari pelaku pasar yang ingin mencari keuntungan sebesar-besarnya dari penjualan lahan.
Diapit oleh dua pelabuhan besar di Kalimantan
Bukan hanya bandara, Bukit Soeharto juga diapit oleh pelabuhan besar di Kalimantan. Letaknya apalagi kalau bukan di Samarinda dan Balikpapan. Yakni Kariangau di Balikpapan berjarak 45 kilometer dan Palaran di Samarinda yang kira-kira 65 kilometer jauhnya. Tentu hal ini juga menguntungkan pemerintah. Dengan alasan tidak lagi membangun pelabuhan sebagai sarana dari transportasi air. Wah, cukup keren juga ya daerah yang masih berupa hutan raya ini. Sudah luas, tersedia banyak infrastruktur penting pula.
Dilintasi jalur poros dan jalan tol
Hal yang jadi pertimbangan Jokowi untuk memindahkan ibu kota ke Bukit Soeharto adalah dilintasi oleh jalan poros. Itu termasuk jalur pesisir Samboja, Muara Jawa dan Sangasanga. Selain itu, Bukit Soeharto juga akan dilewati tol yang sedang dalam masa pembangunan. Dilansir dari detik.com, jalan tol tersebut ditargetkan beroperasi penuh pada Bulan Juli 2019 mendatang. Alhasil, sebelum Bukit Soeharto dirombak menjadi ibu kota Indonesia, jalan tol ini sudah bisa digunakan.
BACA JUGA : Kenalan dengan 3 Kota Kalimantan Ini, Diam-diam Jadi Alternatif Pengganti Ibukota Negara
Bukit Soeharto yang menjadi calon ibu kota pengganti dari Jakarta ini ternyata mempunyai banyak kelebihan. Dan semuanya terkait infrastruktur yang sekaligus bisa memangkas biaya pembangunan. Nah, sekarang penulis tanya, jika ibu kota pindah ke Bukit Soeharto apa kalian akan hijrah ke sana? Tuliskan jawaban kalian di kolom komentar ya.