Meskipun kita adalah rakyat jelata yang jarang naik Garuda, namun berita dicopotnya pak Dirut si maskapai dalam negeri ini tentu menyita perhatian. Ternyata sembari memimpin, sang direktur utama melakukan penyelundupan yang seperti diberitakan itu. Dan kabarnya yang terlibat dalam kasus ini tak hanya dia seorang tapi ada beberapa petinggi yang lain.
Setelah dicopotnya Direktur utama Garuda, tentu maskapai ini mengalami kekosongan pemimpin. Masih belum diputuskan sih siapa yang akan maju. Namun dari banyak nama yang muncul Susi Pudjiastuti adalah yang cukup menyita perhatian. Sangat beralasan seandainya beliau terpilih, selain karena sudah punya pengalaman di kementerian, beliau juga punya catatan dalam mengelola sebuah maskapai lewat Susi Air miliknya.
Lalu jika boleh berandai, kira-kira apa sih alasan logisnya kenapa ibunya mbak Nadine Kaiser ini layak jadi Dirut Garuda? Simak ulasan menarik kami berikut.
Punya pengalaman oke di Susi Air
Memilih seseorang untuk duduk di posisi penting tentu banyak pertimbangannya. Salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah pengalaman. Seperti yang kita ketahui, si ibu mantan tukang ledakin kapal ini bergelut di Susi Air, maskapainya sendiri. Di situ beliau merintis banget si Susi Air. Dari awalnya cuma pesawat antar ikan sampai jadi komersial. Dari jumlahnya seiprit sampai puluhan.
Pengalaman sebagai owner sebuah maskapai tentu nggak main-main ya. Tak hanya soal pengetahuan dunia kedirgantaraan, beliau pasti familiar banget dengan strategi-strategi terkait, terutama dari sisi ekonomi dan bisnisnya. Dengan pengalaman yang dimiliki, serta kesempatan di maskapai sebesar Garuda, bu Susi bukan tak mungkin akan bisa membuat brand ini makin melejit.
Pengalaman di KKP yang nggak perlu diragukan
Beda Garuda dengan maskapai lain yang ada di Indonesia adalah statusnya, di mana yang satu itu merupakan perusahaan milik negara. Berbicara soal ini, alasan bu Susi layak jadi Dirut tak lain karena beliau pernah bergelut di sektor kenegaraan juga alias di Kementerian kelautan dan Perikanan. Lima tahun beliau menjabat dan nggak kena resuffle, artinya beliau bisa dibilang berprestasi dan banyak capaian.
Mulai dari mengurangi aktivitas pencurian ikan sampai bikin produksi laut Indonesia meningkat pesat. Makanya ketika ada rapor lima tahun menteri, beliau ini masuk dalam kategori paling memuaskan kinerjanya. Dengan semua yang beliau lakukan dan alami di pemerintahan rasa-rasanya cukup pas kalau wanita lulusan paket C tapi punya gelar Doktor ini duduk di kursi pimpinan Garuda.
Sosoknya positif di mata netijen
Image juga penting untuk jadi pemimpin dan soal itu bu Susi jelas memilikinya. Meskipun awalnya dicibir ketika ada di kementerian karena tato di kaki sampai pendidikan akhirnya, tapi di ujung kepemimpinannya di KKP sosok ini malah dipuji habis-habisan.
Jika kamu ingat di masa-masa pengumuman menteri beberapa bulan lalu, nama Susi Pudjiastuti meraih trending di berbagai lini sosmed. Rakyat menginginkan beliau untuk dipilih lagi jadi menteri KKP. Meskipun belum ada survei spesifik soal sebagaimana besar masyarakat memandang sosoknya, namun figur bu Susi jelas punya nilai positif di masyarakat. Apalagi beliau kadang suka bercengkerama langsung dengan masyarakat lewat sosmed-nya, membuat bu Susi ini seolah makin dekat dengan kita-kita.
Punya image positif dan nggak pernah sekalipun terkena skandal semasa kerjanya, apalagi sampai selundupkan kapal selam, jelas bu Susi layak banget jadi Dirut Garuda.
Ia mungkin bakal punya gebrakan ekstrem yang bikin Garuda melejit
Nggak ada yang salah dengan Garuda selama ini selain Dirut-nya yang ketahuan mbeling dan tiketnya yang mahal hehehe (curcol). Namun demikian maskapai ini bisa dibilang butuh sesuatu yang lebih fresh. Apalagi seperti yang diketahui kalau beberapa periode terakhir ini si maskapai non swasta ini punya beberapa catatan kurang oke. Mulai nilai sahamnya yang lebih sering turunnya, deretan komplain yang dulunya jarang ada, sampai rugi bandar terus. Berdasarkan laporan di Juli tahun 2018, Garuda rugi sampai Rp 2,45 triliun. Hmm lumayan juga ya.
Dengan kondisi yang demikian ini ditambah dengan Citra Garuda yang jadi agak tercoreng sedikit gara-gara kelakuan Dirut-nya, maka sudah saatnya perusahaan ini diambil alih kepemimpinannya oleh seseorang seperti bu Susi. Berkaca ke masa lalu lagi, seperti yang kita tahu ibu yang pernah surfing sambil ngopi ini juga dikenal dengan berbagai macam gebrakan sangar di kementeriannya. Salah satunya aksi tenggelamkan yang berdampak pada penyusutan ekstrem angka penjarahan ikan di laut Indonesia itu.
Pertanyaan yang mungkin muncul adalah, di KKP tentu ibu Susi bisa bikin gebrakan karena pengalamannya banyak di situ lalu bagaimana dengan kedirgantaraan? Nggak usah dijawab ya, coba scroll ke atas. Beliau itu bukan cuma memimpin maskapai, tapi memilikinya. Jadi sudah pasti kalau dipilih jadi Dirut Garuda beliau bakal mempersiapkan banyak strategi. Mungkin termasuk bikin murah tiket Garuda biar rakyat jelata macam kita bisa menikmati terbang bersama maskapai ini hehehe.
Beliau lagi nggak pegang jabatan apa-apa
Alasan penting lain kenapa Bu Susi layak jadi Dirut Garuda tak bukan adalah karena beliau lagi kosong. Yup, sampai sekarang belum ada berita soal beliau yang menjabat posisi apa pun, khususnya yang berhubungan dengan pemerintahan. Ini artinya tidak ada hambatan berarti bagi beliau melangkah apabila dipinang untuk menjabat posisi tertentu.
https://www.instagram.com/p/B5ttBtsHHcp/
Tengah tidak menjabat apa pun sekarang ini adalah momen yang pas bagi pihak terkait Garuda untuk menggaet bu Susi sebagai Dirut. Daripada beliau sudah menempati tempat lain kemudian ditawari pastinya nggak akan efektif. Jadi, mumpung pintu masih terbuka lebar, silakan mempertimbangkan beliau sebagai pemimpin baru si maskapai negeri. Eh, tapi usut dulu mereka-mereka yang terduga curang. Biar maskapai ini bisa segera kembali moncer setidaknya nggak rugi sampai triliunan rupiah.
Pak Erick tentu punya pertimbangan sendiri soal Garuda ini, termasuk memilih pengganti sang penyelundup Harley. Seandainya bu Susi pada akhirnya terpilih, tentu nggak akan serta merta membuat si maskapai ini membaik. Namun, berdasarkan pengalaman beliau, tentu harapan tersebut ada. Seperti pada saat beliau di KKP. Pelan-pelan kementerian itu punya andil besar bagi negara berkat dirinya. Kita tunggu saja bagaimana jadinya nanti ya.